Kamis, 24 November 2011

Laporan Avertebrata


Penaeus monodon (udang windu)
Gambar Dorsal :
Klasifikasi :
Phylum        : Atnthropoda
Sub phylum : Crustacea
Klas             : Malacustara
Sub klas      : Eucanda
Ordo            : Decapoda
Subordo      : Dendrabianchiata
Family         : Penaidae
Genus         : Peneus
Species       : Penaeus monodon

Sumber       : Zipcodezoo, 2010

Gambar Ventral:
Gambar Literatur:


 









                     


Sumber : google-image, 2010
Keterangan gambar :
1.   Mata
2.   Uropod
3.   Kaki renang
4.   Kaki jalan
5.   Antenna
6.   Antenula
7.   Carapace
8.   Carapax
9.   Rostrum
10.   Abdomen
11.   Anus
12.   Maxillapoda
13.   Tellicum
14.   Cepalothorax
15.   Pethasma
16.   Appendix
17.   Telson
18.   Madibula
Ciri-ciri utama :
-       Tubuhnya beruas-ruas
-       Bentuk tubuh bilateral simetris
-       Hidup di laut
-       Cangkang dilapisi chitine
-       Sira makanannya berada di dekat kepala

Sumber : Google, 2010

Penaeus monodon (Udang Windu)
Habitat :
Udang laut merupakan udang yang tidak mampu atau mempunyai kemapuan terbatas dalam mentolerir perubahan saliniatas. Kelompok ini biasanya hidup terbatas pada daerah terjauh dari eustuaria yang umumnya mempunyai salinitas 30%.
Sumber : Sembiring, 2008
Sistem Pencernaan :
Sistempencernaan terdiri atas mulut, esophagus, lambung, usus, dan anus. Lambung dibedakan atas dua bagian, yaitu bagian yang besar (anterior) disebut kamr kardiaka dan yang kecil adalah pylorus. Pada permukaan dalam lambung terdapat bentukan seperti gigi-gigi yang mengapur untuk melumatkan makanan. Didalam usus terjadi penyerapan zat-zat makanan oleh dinding usus.
Sumber : Kastawi et al., 2005
Sistem Respirasi :
Diantara bagian lateral karopak (branchiostegit) dan dinding badan terdapat rongga-rongga atau kamar-kamar insang dibagian ventral. Kamar tersebut terbuka. Insang merupakan penjuluran dinding badan yang terbentuk bulu dan mengandung pembuluh darah. Skafognatit (bagian berbentuk sadel) dari maxilla II bergerak ke depan dank e belakang menarik air yang kaya oksigen menuju ke filament insang.
Sumber : Kastawi et al., 2005
Sistem Reproduksi :
Udang windu termasuk organisme yang bersifat heteroseksual. Udang jantan mempunyai sepasang alat kelamin yang disebut petasma yang berfungsi memindahkan sperma dan juga merupakan tempat penyimpanan sperma. Alat ini terletak diantara kaki jalan (periopod) yang kelima. Sedangkan udang betina pada umumnya lebih besar dari udang jantan pad kelompok umur yang sama dan mempunyai thelycum.
Sumber : Marsoedi dan Muchlis, 1992
Sistem Ekskresi :
Alat eksresi berupa sepasang bangunan yang lebar, disebut “kelenjar hijau” terletak dibagian bawah kepala, anterior esophagus setiap kelenjar terdiri atas bagian glanduler berwarna hijau, vesica urinaria termasuk dari dilatasi dinding yang tipis,dan sluran yang bermuara keluar melalui suatu pori terletak dibagian ventral pada segmen basal antenna. Fungsi kelenjar hijau adalah membuang sisa metabolism tubuh.

Sumber : Kastawi et al., 2005
Lain-lain:
Daging udang windu diperkirakan mengandung 90%. Menurut Hirota (1990), protein dalam daging udang (termasuk udang windu) mengandung asam amino esensial cukp lengkap. Keunggulan udang windu lainnya adalah kandungan lemak hanya sedikit.



Sumber : Amri, 2003
Limulus polyphemus (Mimi)
Gambar Dorsal:
Klasifikasi :
Phylum        : Atnthropoda
Sub phylum : Chelicerata
Klas             : Merostomata
Sub klas      : -
Ordo            : Xiposura
Sub ordo     : Limulira
Family         : Limulidae
Genus         : Limulus
Species       : Limulus polyphemus

Sumber       : zipcodezoo, 2010

Gambar Ventral:
Gambar literatur











Sumber : google-image, 2010
Keterangan gambar :
1.   Mata majemuk
2.   Mata
3.   Cepalothorax
4.   Spin (duri)
5.   Mobile spine
6.   Abdomen
7.   Telson
8.   Frontal organ
9.   Genilet operculum
10.   Kaiki jalan
11.   Genital operculum
12.   Appendages
13.   Anus
14.   Carapace
15.   Mulut
16.   Celerea

Ciri-ciri utama :
-       Memiliki 3 mata (dua mata lateral, 1 mata majemuk)
-       Hidup di pasir dan memendam di dasar laut
-       Makanannya cacing, keong, kerang
-       Aktif pada malam hari
-       Punya telson panjang

Sumber : www.google.com

Limulus polyphemus (Mimi)
Habitat :
Mimi adlah hewan yang memendam di dasar laut dan hidup di pasir. Hewan ini dapat berenang atau berjalan di dasar laut. Mereka hidup di pantai-pantai yang berlumpur atau berpasir lumpur dan sering kali ditemukan didekat muara-muara sungai.

Sumber : Romimoharto dan Juwana, 2005
sistem pencernaan :
Molluska, cacing atau hewan lain oleh eeappendik chelat dan digenggam oleh ventral groove di dalam tubuh. makan dikuasai bukan oleh ruang bawah tetapi oleh ‘gnathohases’ yang mengeras pada kaki jalan posterior dan dilewatkan ke depan menuju mulut dimana makanan ditelan dan selanjutnya dihancurkan dalam Gizzard.

Sumber : Moore, 2004
Sistem Respirasi :
Dalam darh terkandung pigmen respirasi haemocyanin yang memiliki afinitas oksigen rendah, memungkinkan untuk berfungsi pada lingkungan denga tekanan rendah. Darah memasuki jantung panjang melewati 8 ostia berkatup.

Sumber : Moore, 2006
Sistem Reproduksi :
Jenis kelamin terpisah, jantan dan betina berkumpul di peraiaran dangkal saat pasang tertinggi ketika bulan purnama. Feritilisasi secara eksternal : jantan menaiki betina dan menyemprotkan lebih dari ribua sperma ke dalam pasir dan menetas menjadi larva trilobite yang berenang dan menggali. Dan mengalami moulting yang merupakan tahapan metamorfosik.

Sumber : Moore, 2006
Sistem Ekskresi :
Bagi Crustachea dan Anthropda air lain, nitrogen dibung sebagian sebagai ammonia yang menyebar melalui insang dan sebagian lagi melalui kelenjar mesodermis yang ada di sampng kaki jalan belakang. Limulus dapat metolerisasi pada kisaran salinitas yang tinggi.

Sumber : Moore, 2006
Mimi seringkali ditemukan berpasang-pasangan, yang jantan terletak disebelah belakang. Ia dapat memegang betinanya dengan pasangan kaki sebelah muka yang mempunyai ujung berbentuk capit. Hewan ini umumnya tak begitu digemari karena mempunyai daging yang relativf sedikit dan yang umum dimakan adalah telurnya.

Sumber : Romimoharto dan Juwana, 2005
Cherax quadricarinatus (Lobster Air Tawar)
Gambar Dorsal:
Klasifikasi :
Phylum         : Atnthropoda
Sub phylum  : Branchiopoda
Klas              : Crustacea
Sub klas       : Eumalacrustoca
Ordo             : Decapoda
Sub ordo       : Pleocyemata
Family          : Parascidae
Genus          : Cherax
Species        : Cherax quadricarinatus

Sumber : zipcodezoo, 2010

Gambar Ventral:
Gambar literatur :















Sumber : google-image, 2010

Keterangan gambar :
1.   Antenna
2.   Mata
3.   Carapace
4.   Uropod
5.   Kaki jalan
6.   Antenula
7.   Abdomen
8.   Capit
9.   Rostum
10.   Mandibula
11.   Maxilla
12.   Anus
13.   Kaki renang
14.   Telson
15.   Tellicum
16.   Maxillapoda
17.   Appendix
18.   Cepalothorax

Ciri-ciri utama :
-    Tubuh terdiri atas 2 bagian, yaitu chepalothorax dan abdomen
-    Dibagian abdomen terdapat 5 pasang swimmeret (kaki renang)
-    Pada thorax terdapat 4 pasang kaki jalan
-    Spasang kaki pertama mengalami modifikasi seperti catut (selipeda)
-    Abdomen berkembang sempurna
Simber : Suwingnyo, 2005
Cherax quadricarinatus (Lobster Air Tawar)
Habitat :
Lobster air tawar biasanya hidup di danau, rawa, atau sungai air tawar yang terletak di kawasan perairan Papua, Papua Nugini, dan Australia. Umumnya tempat (habitat) lobster air tawar memiliki cirri-ciri khusus seperti sungai yang tepinya dangkal dan bagian dasarnya terdiri atas campuran lumpur, pasir dan batuan.

Sumber : Setiawan, 2007
Sistem Pencernaan :
Sistem pencernaan mencakup foregut dan hidgut ektodermal dilapisi chitin, dan midgut endodermal. Foregut meliputi esophagus pendek yang naik dan lambung yang besar melebihi mulut. Lambung trbagi dalam cardiac anterior dan bagian pyloric posterior. Lambung cardiac mengandung kelenjar lambng, termasuk satu dorsal dan dua gigi lateral dioperasikan oleh 13 sel otot.

Sumber : Storer dan Usinger, 1961
Sistem Respirasi :
Pada Decapoda sisi caparace melindungi rongga insang, yang terbuka dibagian depan dan ventral. Insang mungkin bekerja dari dinding pleura menuju rongga insang dari artikulasi kaki thoraks dengan tubuh, ataupun cayae thoraks. Dua tipe terakhir merupakan khas dari lobster. “Ember” bagian dari bagian maxilla kedua, menarik air dari gill fillamen, ke dalam rongga insang di dasar kaki dan keluar dari rongga insang di bagian depan.

Sumber : Hickman et al., 2006
Sistem Reproduksi :
Sebagian besar Crustacea memiliki seks terpisah dan terdapat bebagai macam hal khusus dalam kapulasi pada kelompok berbeda. Lobster mengalami perkembangan cepat : tidak ada bentuk larva. Juvenile sama bnetuknya dengan dewasa dan hamper sama dari segi struktur dan penampilan saat menetas dari telur. Perubahan dari larva menjadi dewasa disebut metamorphosis.

Sumber : Hickman et al., 2006
Sistem Ekskresi :
Organ ekskresi Decapoda  adalah kelenjar antennal, juga disebut kelenjar hijau pada kelompok ini. Crustacea tidak memiliki tubulus Malpighi, organ ekskresi pada laba-laba dan serangga. Dikantung akhir dari kelenjar antennal terdiri dari vesicle kecil (saccule) dan masa sponge disebut labirin. Labirin terhubung dengan tubulus ekskresi menuju kantung kemih dorsal. Filtrate diekskresikan dalam bentuk urine setelah resorpsi garam, asam amino, glukosa, dan air.

Sumber : Hickman et al., 2006
Menurut Rouse (1997), dan Curtis dan Jones (1995), Cherax quadricarinatus (red claw) memiliki nilai ekonomis yang tinggidibandingkan dengan jenis lobster air tawar lainnya. Kelebihan red claw lainnya adalah kecepatan tumbuhnya yang lebih cepat di bandingka Cherax lain (dapat mencapai ukuran panjang 36 cm dan bobot 500-600 gram).

Sumber : Kurniasih, 2008
Portunus pelagicus (Rajungan)
Gambar Dorsal:
Klasifikasi :
Phylum          : Atnthropoda
Sub phylum   : -
Klas               : Crustacea
Sub klas        : -
Ordo              : Decapoda
Sub ordo       : Branchyura
Family           : Portunidae
Genus           : Portunus
Species         : Portunus pelagicus

Sumber         : zipcodezoo, 2010
Gambar Ventral:
Gambar literatur


 















Sumber : google-image, 2010
Keterangan gambar :
1.   Mata
2.   Kaki renang
3.   Cerapax
4.   Abdomen
5.   Mandibula
6.   Capit
7.   Kaki jalan
8.   Maxilla
9.   Anus
10.   Rostum
11.   Coxa
12.   Basis
13.   Ichium
14.   Merus
15.   Carpus
16.   Propordus
17.   Dactilus
18.   Maxillapoda


Cirri-cir utama :
-       Mempunyai 5 pasang kaki
-       Memiliki karapas berbenttuk bulat piih
-       Habitat di laut, kedalaman 1-56 meter
-       Terdapat kaki renang
-       Mempunyai dua mata
Sumber : www.google.com
Portunus pelagicus (Rajungan)
Habitat :
Rajungan dapat hidup di berbagai habitat, seperti pantai bersubstrat pasti, pasir berlumpur, pasir putih berlumpur bersama rumput laut di selat terbuka dan di pulau-pulau berkarang. Rajungan seringkali bernag dekat permukaan pada kedalaman lebih dari satu meter dan dapat juga pada kedalaman lebih dari 56 meter.

Sumber : Syahidah et al., 20010
Sistem Ekskresi :
Sistem pencernaan meliputi (1) mulut ; (2) esophagus yang pendek ; (3) dua bilik lambung yang besar ; (4) dan dua usus tengah yang bergabung ; (5) usus tubular sempit sepanjang dorsal di perut ; dan (6) anus. Dibawah lambumg terdapat kelenjar pencernaan (“hati”) yang tehubung dengan usus tengah (midgut).

Sumber : Storer dan Usinger, 1961
Sistem Reproduksi :
Rajungan pada imumnya mempunyai Sembilan pasang insang pada masing - masing brankial. Didalam ruang brankial juga terdapat maskilipet – maskiliped dan epipod – epipod. Makiliped II dan III membersihkan permukaan ventral insang. Sedangkan epipod maskiliped I yang panjang menyapu permukaan dorsal insang – insang. Arus pernapasan masuk ke ruang brankial melalui celah – celah yang berambut antara kaki jalan dan ujung.

Sumber : Strorer dan Usinger, 1961
Sistem Respirasi :
Saat perkawinan, lobster jantan menggengam dan membalik betina meraih kai renang denga dua cheleanya, melenturkan telson dengan kuat hingga di ujung abdomen betina sehingga tidak bisa bergerak. Jantan menggunakan kaki jalan kelima-nya untuk menekan ujung dari kedua abdominal appendage yang termodifikasi (swimmeret) yang terdapat di somit ke-14 menuju penerima sperma diantara somite ke-12 dan 13 yang terletak di thorax.

Sumber : Strorer dan Usinger, 1961
Sistem Pencernaan :
Dua kelnjar hijau besar terdapat di kepala untuk membuang sisa-sisa organic dan cairan tubuh. Saluran pada masing-masing kelenjar membuka di bagian ventral pada antennae. Rongga-rongga kelenjar ekskresi dan organ genital semuanya terletak di rongga tubuh (coelom) yang juga terdapat pada Annelida dan Vertebrata.

Sumber : Strorer dan Usinger, 1961
Rajungan termasuk jenis krustase yang memiliki selain rasa daging yang lezat juga bergizi cukup tinggi, yakni mengandung protei 65,72%, mineral 7,5% dan lemak 0,88%. Muadh berkembanh biak responsit terhadap makanan, cepat tumbuh dan mudah dibududayakan.

Sumber : Susanto et al., 2005 dalam Suharyanti dan Tjaronge, 2008.
Sabella pavonina (cacing sabella)
Gambar Dorsal :
Klasifikasi       :           
Phylum           : Annelida
Sub Phylum   :
Klas                : Poly chaeta
Sub Klas         : Palpata
Ordo               : Sabeluda
Sub Ordo       :
Family            : Sabeludae
Genus            : Sabella
Spesies          : Sabella




Sumber      : zipcodezoo,2010
Gambar Ventral :
Gambar Literatur :


 










Sumber : google image,2010
Keterangan Gambar :

1.    Mulut
2.    Radioles
3.    Tube
4.    Storogesac
Ciri-ciri Utama :
- Hidup dalam pasir atu menggali batuan-batuan dan daerah pasang surut
- Aktif di waktu malam
- Kepala jelas dengan taring yang di tonjolkan keluar
- Mempunyai rodule untuk menangkap makanan
- Bertubuh memanjang


Sumber : Brotowidjoyo, 1984
Sabella pavonina (cacing sabella)
Habitat :
Banyak dari polychaeta hidup di bawah bebatuan , pada celah-celah karang, atau didalam sisa-sisa cangkang.Beberapa spesies menggali lubang di dalam lumpur atau pasir dan membangun rumah (tabung) nya sendiri pada benda-benda yang tenggelam pada dasar sedimen.Yang lainnya mengambil tabung atau rumah hewan lain dan beberapa lainnya planktonik.
Sumber: Hickman et al, 2006
Sistem Pencernaan :
Sistem pencernaan terdiri dari sebuah tabung lurus.Saat makan rumput laut, menggunyah spesies bebas, biasanya memiliki sepasang kelenjar pencernaan yang menuju esfagus.
Sumber: Moment, 1967
Sistem Respirasi :
Polycheta umumnya bernapas dengan insang tetapi bentuk dan letaknya berbeda meskipun mempunya insang.Pertukaran gas melalui permukaan tubuh masih diperlukan.Pada umumnya insang berhubungan erat dengan parapodia atau merupakan modifikasi dari bagian parapodia misalnya cirrus dorsal.Pada polycheta dengan metamerik hampir sempurna tiap ruas mengandung insang kecuali ujung akar anterior dan poterior
Sumber: Suwignyo et al, 2005
Sistem Reproduksi :
Reproduksi sebagian besal polycheta merupakan seksual yang khusus dan sebagian reproduksi polycheta adalah gonokoris (mempunya seks terpisah).Gamet diproduksi oleh jaringan pertoneal, di dalam gonat berbeda dan dikeluarkan pada kompartemen selom yang terasosiasi, saat matang.Sedikitnya ada 6 segmen yang berdekatan yang terlibat saat produksi gamet dan pada beberapa spesies gamet diproduksi oleh hampir semua segmen.
Sumber: Pechenik, 2005
Sistem Ekskresi :
Saat larva trocophore, organ sekren berupa sel-sel api seperti cacing putih saat dewasa, nephridia berbentuk tabung terletak di coeloum menuju eksterior melalui pori-pori kecil.Biasanya memiliki 2 nephridia, di kiri dan kanan, di setiap segmen kecuali di segmen kedua dan ketiga.
Sumber: Moment, 1967
Lain – Lain :
Otak polycheta, biasanya berbentuk biloged, terletak di protostomium dibawah ephytalium dorsal.Tergantung pada derajat perkembangan dari organ perasanya, otak menyalurkan saraf menuju paltanpenae, mata dan organ tengkuk secara khusus, sepasang cirhumnparingeal atau chircumesopageal terhubung di sekeliling anterior got dan menghubungkan otak dan saluran saraf ventral
Sumber: Barner, 1987

Squilla mantis (udang ronggeng)
Gambar Dorsal :
Klasifikasi   :
Phylum        : Arthropoda
Sub Phylum    : Mandi bulata
Klas              : Malacostraca
Sub Klas      : Hoplocarida
Ordo             : Stomatopoda
Sub Ordo     : Unipeltada
Family          : Squillidae
Genus          : Squilla
Spesies        : Squilla mantis



Sumber      :                   zipcodezoo,2010
Gambar Ventral :
Gambar Literatur :


 










Sumber : google image,2010
Keterangan Gambar :
1.    Antenula
2.    Telson
3.    Segmen
4.    Mata
5.    Kaki penyobek
6.    Kaki jalan
7.    Uropod
8.    Mulut
9.    Anus
10.  Antena
11.  Kaki renang
Ciri-ciri Utama :
- Chepalotorax
- Hidup bermuara dalam kelompok
- Keluar untuk makan pada malam hari
- Siang hari menguburkan dirinya
- Bilateral simetris dan beruas-ruas


Sumber : Dani, 2004
Squilla Mantis (Udang ronggeng)
Habitat :
Stomatopoda hidup dalam lubang-lubang yang digalinya sendiri dipantai-pantai yang berpasir lumpur dalma lunbang atau celah-celah batu karang dan terdapat jenis_jenis yang membenamkan diri dalam pasir atau lumpur ,sebagaiman adenga sebagian crutacea lainnya.stomatopoda keluar mencari makanan tertama dimalamhari.
Sumber: Romimmohtarto dan Juwano, 2 005
Sistem Pencernaan :
Makna dibaea kemulut oleh celata  kedua dan kaki ketiga makanan dipotong)potong menjadi lebih kecil oleh mandibula.kemudian melalui esofagus cardiac chamber.yang man terdapat gigio kapur.satu median dan dua lateral.yang digerakkan oleh otot yang melekay diluar stomach.membentuk garlichill yang selnjutnya makan tersebut dicerna.
Sumber: Wijarni dan Arfiati.1984
Sistem Respirasi :
Insang berbulu(insang dalam0bertaut pada segmen dari maxillpad kedua dan ketiga,dan bertaut pula sdengan 4 kaki untukk berjaln  yang pertama.barisan insAng kedua dan ketiga p(pada beberapa jenis,antara lain,astacus sp)bertau dengan barisann insang luar.insang-insang dalam itu terpendam dalam ruang insang(ruang disebelah bawah tiap carapace)insang_insang itu mengandung pembuluh_pembuluh darah.aliran air dalam ruang insang itu terjamin ole adnya ember air yang merupakn cababg dari maxill kedua.
Sumber:brotowdjoyo1994
Sistem Reproduksi :
Kelmin terpisah(diesius ).baik testes maupun ovarium bilpobat. Testis melepaskan sperma kedalam duktus spesmatikus terus ke poro-pori yang terdapat di dasr pasangan kaki untuk berjalan yang kelima. Oviduc melepaskan telur dari ovarium kelubang-lubang pada dasar kaki untuk berjalan yang ketiga stadium embrional diselesaikan ketrika telur masih bertaut dengan swimerek-swimerek hewan betina.bahkan larva yang telah menetas tetap bertaut padanya untuk beberapa lama.
Sumber: Brotowidjoyo,1994
Sistem Ekskresi :
Alat ekskresi berupa sepasng berguna yang lebar, di sebut kelenjar hijau terletak dibagian bawah kepala, enterior esophagus, setiap kelenjar terdiri tas bagian glanduler berwarna hijau virecera urra terbentuk dari dilatesi dinding yang tipis dan saluran yang bermuara keluar melalui suatu putri terletak di bagian ventral segmen antenna
Sumber: Kastawi et.al,2005
Lain – Lain :
Salah satu udang konsumsi yang nilai ekonomisnya terus meningkat dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat adalah udang ronggeng salah satu informasi penting yang belum diketahui adalah jenis dan jumlah vitamin yang terkandung daging udang ronggeng.
Sumber: Jacoeb, et.al, 2008.

Tubifex – tubifex
Gambar Dorsal :
Klasifikasi   :
Phylum           : Annelida
Sub Phylum   :
Klas                : Clitellata
Sub Klas         : Tubi Ficata
Ordo               : Haplotaxida
Sub Ordo       :
Family            : Tubificidae
Genus            : Tubifex
Spesies          : Tubifex  tubifex




Sumber      : zipcodezoo, 2010
Gambar Ventral :
Gambar Literatur :


 









Sumber : google image,2010
Keterangan Gambar :

1.    Mulut
2.    Anus
3.    Segmen
Ciri-ciri Utama :
- Memiliki tubuh yang lunak dan sangat lembut seperti sutra
-  Warna tubuh dominan kemerah – merahan
- Ukuran tubuh sangat ramping dan halus
- Panjang 1-2 cm
- Sangat senang hidup berkelompok

Sumber : Khairaman et al., 2008

Tubifex  tubifex
Habitat :
Berbeda dengan polychaeta, hanya sekitar 6,5% oligochaeta yang merupakan spesies laut, sebagian besar ditemukan di air tawar atau habitat diperairan darat.
Hasil penelitian Purborini(2005) bahan organic yang cukup tinggi dengan kadar N 5,55 ppm; P 16,75 ppm dan K 0,72mg/25 ml. Bahan ini mengendap di dasar sungai, menjadi habitat yang sangat menguntungkan bagi cacing bersillia (Tubifex tubifex)
Sumber: 1Pechenik, 2005; 2Darojah, 2005
Sistem Pencernaan :
Saluran pencernaan lurus dan sedarhana. Mulut dibawah piotosnium, membuka menuju rongga bukal kecil yang kemudian membuka menuju faring yang lebih luas menuju esophagus lonjong dan sempit, yang dapat termodifikan menjadi berbagai ukuran untuk membentuk tenggorokan .
Sumber: Barnes, 1987
Sistem Respirasi :
Pertukaran gas pada hampir semua Oligochaeta, baik air maupun darat, berlangsung secara difusi Gas memalui intergument utama pada tubuh, diman pada spesies yang lebih besar, terdapat jaringan kapilaritas dengan lapisan eoidermal diluarnya
Sumber: Barnes, 1987
Sistem Reproduksi :
Tidak seprti polychaeta, semua spesies Oligochaeta adalah hermaprodit dan umumnya beberapa segmen dari tiap individu yang memproduksi gamet. Selain itu, gamet diproduksi oleh testis dan ovarim berbeda, dari peritorium melapisi rongga Coelemik. Sperma biasanya dipertukarkan diantara dua individu yang sedang matang; sperma disimpan untuk digunakan pada suatu saat di dalam organ khusus disebut spermatechae.
Sumber: Pecheanik, 2005
Sistem Ekskresi :
Oligochaeta perairan mengeksresikan amoniak; Oligochaeta darat biasanya mengeksresikan urea toksik. Baik urea maupun amoniak diproduksi oleh sel chloragogen, yang dapat putus dan masuk kedalam metanefridia, atau produksi mereka terbawa oleh darah. Beberapa sisa-sisa nitrogen dikeluarkan oleh permukaan tubuh.
Sumber: Hickman et al, 2006
Lain – Lain :
Kesukaan ikan kloni ini adalah Tubifex sp, karena cacing Tubifex sp ini, selain kandungan gizinya tinggi, juga sesuai ukuran mulut ikan sehingga mudah memakannya, kelebihan yang lainya adalah lebih tahan lama dikolam air serta, mudah memperolehnya
Sumber: Istiyanto, 1993 dalam Samidjan,2002


Scylla serrata (kepiting bakau)
Gambar Dorsal :
Klasifikasi   :
Phylum           : Arthropoda
Sub Phylum   :
Klas                : Malacostraca
Sub Klas         :
Ordo               : Decapoda
Sub Ordo       :
Family            : Portuneidea
Genus            :Scylla
Spesies          : Scylla serrata



Sumber      : zipcodezoo,2010
Gambar Ventral :
Gambar Literatur :



 









Sumber : google image,2010
Keterangan Gambar :


9.    Anus
10.  Coxa
11.  Basiss
12.  Ichum
13.  Merus
14.  Carpus
15.  Propodus
16.  Ductylus
 
 
1.    Mata                   
2.    Antena
3.    Carapcece
4.    Capit
5.    Kaki renang
6.    Kaki jalan
7.    Alodomen
8.    Antenula
Ciri-ciri Utama :
-  Capitnya merupakan bagian yang banyak dagingnya
-  Bentuknya membulat dan kuat
-  Di kanan kiri mulutnya, masing-masing terdapat sederetan duri-duri yang berjumlah senbilan buah
-  Warnanya hijau kotor

Sumber : Romimohtarto dan Juwana, 2005


Scylla serrata ( kepiting bakau)
Habitat :
Di alam kepiting bertelur sering dijumpai di muara sungai dalam perjalanannya menuju daerah pemijahan yaitu di laut dan seekor kepiting induk berisi telur kurang lebih 2000000 butir. Namun karena kepiting mempunyai kemampuan beradaptasi tang tinggi terhadap perubahan salinitas maka tidak jarang dijumpai kepiting jauh dari laut sampai di perairan berkadar garam sekitar 5%.

Sumber : DKP Jatim, 1996
Sistem Pencernaan :
Saluran pencernaan khas decapoda terdiri dari sebuah esophagus pendik yang menuju ruang cardiac yang luas dan yang lebih kecil, posterior, ruang pilorik yang terpisah dari bagian cardiac oleh sebuah katup atau klep. Esophagus dan cardiac, serta ruang pilorik dilapisi kitin yang ketebalannya beragam membentuk tulang-tulang kecil pada dinding cardiac dan ruang pilorik.

Sumber : Barnes, 1987
Sistem Respirasi :
Dengan insang yang berlokasi sepanjang sisi thorax. Insang ditutupi oleh lengan lateral carapace tetapi terbuka pada bagian ventralnya. Saphogiathium di bawah masing-masing sisi carapace untuk membawa air yang mengandung oksigen ke seluruh filament insang.

Sumber : Wijarni dan Arfiati, 1984
Sistem Reproduksi :
Sperma decapoda berbentuk paku atau bintang dan tidak memiliki bagin tengah dan flagellum. Sebagian decapoda menyalurkan spermanya ke dalam spematophore, yang dipindahkan pada betina oleh dua pasang anterior dari pleopod kapulator pada jantan. Dua pasang tersebut terhubung dengan tedtis yang terletak di thorax namun juga dapat membentang hingga abdomen.

Sumber : Barnes, 1987
Sistem Ekskresi :
Kelenjar antennal (abu kelenjar hijau) merupakan organ ekskresi. Decapoda dan mencapai derajat paling tinggi perkembangannya pada kelompok inikantong di akhir, yang terletak di depan dan kedua sisi esophagus secara khusus terbagi menjadi saccule dimana cairan terkumpul dengan cara filtrasi dan  sebuah labirin.

Sumber : Barnes, 1987
Lain – Lain :
Kepiting bakau Scylla spp. Merupakan satu diantara komoditas perikanan yang mempunyai ekonomis dan harga yang tinggi di pasar Asia serta Singapura, Thailand, Taiwan, Hongkong, dan China (Overton dan Macintosh, 1997). Hal ini antara lain disebabkan karena daging dan telur kepiting bernilai gizi tinggi, dagingnya tebal dan gurih serta mempunyai rasa yang spasifik sehingga dogemari oleh seluruh konsumen Sulaeman, 1992 ; Nurdjanah, 2001)

Sumber : Rusdi dan Hanafi, 2010

Panulirus versicolor (lobster air laut)
Gambar Dorsal :
Klasifikasi   :
Kingdom     : Animalia
 Phylum      : Arthropoda
Class          : Malacostraca
Order          : Decapoda
Family         : Palimuroidea
Genus         : Panulirus
Spesies       :  Panulirus versicolor



Sumber      : zipcodezoo,2010

Gambar Ventral :


Gambar Literatur :


Sumber : google image,2010
Keterangan Gambar :
11. Cephalothorax
12. Anus
13. Telson
14. Appendix
15. Antenula

 
1.    Mata
2.    Antenna
3.    Kaki jalan
4.    Kaki renang
5.    Uropod
6.    Mandibula
7.    Maxilla
8.    Antenula
9.    Carapax
10.  abdomen
Ciri-ciri Utama :
-  Secara umum terdiri atas dua bagian, yaitu bagian depan disebut cephalothorax dan bagian belakang disebut abdomen
-  Seluruh tubuh lobster dilindungi oleh kerangka luar (cangkang) yang keras dan terbagi atas ruas-ruas
-  Bagian depan (kepala dan dada) terdiri atas tiga belas ruas dan bagian badan terdiri atas enam ruas
-  Pada bagiab kepala (rostrum) terdapat organ-organ seperti rahang (mandibula, insang, mata majemuk, antenulla, antenna dan lima pasang kaki jalan (perelopoda)
-  Pda bagian badan terdapat lima pasang kaki renang (pleopoda) dan sirip ekor (uropod)
Sumber: Setyono, 2006
Panulirus versicolor (lobster air laut)
Habitat :
Pada umumnya panulirus ditemukan pada lingkungan perairan karang dari permukaan sampai kejelukan 100m, terutama diperairan hangat dengan kisaran suhu 20 -30oc yang terletak diantara 30 LS – 30 LU.Di Indonesia diketahui terdapat tujuh jenis udang barong yang sering dijumpai dalam lingkungan dalam lingkungan yang berbeda.
Sumber:Romimohtarto dan Juwana, 2005
Sistem Pencernaan :
Sistem pencernaan (1)mulut ; (2)esophagus yang pendek ; (3)dua bilik lambung yang besar ; (4)dua usus tengah yang bergabung ; (5) usus tubular sempit sepanjang dorsal diperut ; dan (6) anus.Di bawah lambung terdapat kelenjar pencernaan (“hati”) yang terhubung dengan usus tengah( midgut)
Sumber: Storer dan usinger, 1961
Sistem Respirasi :
Di sepanjang kedua sisi thorax dibawah carapace terbuka di ventral, terdapat ruang ruang insang.Di dalam ruang insang terdapat lapisan – lapisan halus, bulu – bulu seperti insang dimana air yang mengandung oksigen terlarut tetap bersikular karena aktifitas appendik abdominal.Plasma darah mengandung hemosianin, pigmen, yang berperan dalam transport oksigen, seperti oksigen, seperti hemoglobin pada vertebrata.
Sumber: Storer dan Usinger, 1961
Sistem Reproduksi :
Saat perkawinan, lobster jantan menggenggam dan membalik betina, meraih kaki renang dengan dua chelaenya, melenturkan telson dengan kuat hingga  di ujung abdomen betina sehingga tidak bias bergerak.Jantan menggunakan kaki jalan kelimanya untuk menekan ujung dari dua abdominal appendig yang termodifikasi (swimmerat) yang terdapat di somite ke 12 dan 13 yang terletak di thorax
Sumber: Storer dan Usinger, 1961
Sistem Ekskresi :
Dua kelenjar besar terdapat di kepala untuk membuang sisa sisa organic dan cairan tubuh.Saluran pada masing masing kelenjar membuka di bagian ventral pada antennae.Rongga – rongga kelenjar ekskren dan organ genital semuanya terletak di rongga tubuh (coelom) yang juga terdapat pada annelid dan vertebrata
Sumber: Storer dan Usinger, 1961
Lain – Lain :
Secara periodic lobster akan berganti kulit (moulting), yaitu kulit yang lama akan digantikan dan diganti dengan dengan kulit yang baru.Pada saat penggantian kulit tersebut biasanya diikuti dengan pertumbuhan dan pertambahan berat.Proses pengerasan berat.Proses pengerasan kulit akan berlangsung selama satu hingga dua minggu.
Sumber: Setyono, 2006

DAFTAR ISTILAH
1.      Chepalothorax                 : bersatunya dada dengan kepala
2.      Charapace                       : cangkang pada Branchyura dan Eustacea
3.      Appendage                       : tonjolan pada ruas-ruas udang
4.      Rostrum                           : modifikasi carapace berupa spin
5.      Telson                              : ekor bagian tengah yang berfingsi sebagai
  penyeimbang saat berenang
6.      Uropod                             : pasangan ekor yang berfungsi sebagai alat untuk
  berenang pada crustacea
7.      Antenna                            : organ yang berfunsi sebagai alat untuk berenag pada
  crustacea
8.      Antenula                           : antenna yang lebih pendek berfungsi sebagai peraba
9.      Madibula                          : organ seperti kaki kecil disekitar mulut untuk
  memotong makanan
10.   Maxilla                              : organ kaki kecil disekitar mulut untuk memotong
  makanan
11.   Maxillapoda                      : organ seperti kaki kecil disekitar mulut untuk
  memegang makanan kedalam mulut
12.   Segmen                           : ruas-ruas pada tubuh
13.   Moulting                           : proses pengelupasan kulit pada Antrhopoda
14.   Talcum                             : lubang kelamin betina yang terletak pada kaki jalan
  ketiga
15.   Pethasma                         : lubang kelamin jantan yang terletak pada kaki jalan
  kelima pada Crustacea
16.   Abdomen                         : bagian perut
17.   Storage sac                      : pangkal dari radioles
18.   Radioles                           : bulu-bulu pada Sabella untuk menggiring makanan ke
  mulut
19.   Mouth                               : mulut
20.   Celisera                            : untuk memotong makanan pada mimi
21.   Tube                                 : tabung pada Sabella
22.   Cilaria                               : untuk menyimpan gonad pada mimi
23.   Autotomi                           : cara melindungi dari pada Anthropoda dengan
   melepas bagian tubuh saat moulting
24.   Matanerix sempurna        : segmen-segmen terbagi sapai kedalam tubuh pada
  Annelida
25.   Ruas-ruas pada kepiting :
1)    Coxa
2)    Basis
3)    Ischium
4)    Merus
5)    Carpus
6)    Propodus
7)    Dactylus
26.   Lima lapisan di bawah carapace
-       Eksokutikula
-       Epikutikula
-       Endokutikula (Moulting Line)
-       Hipodermis
-       Moulting Fluid



DAFTAR PUSTAKA
Amri, Khairul. 2003. Budidaya Udang Windu Secara Intensif. Jakarta : Agromedia Pustaka.
Barnes, Robert D. 1987. Invertebrata Zoology Fifth Edition. New York : Sounders College.
Brotowidjoyo, Mukayat Djarubito. 1993. Zoology Dasar Edisi Kedua. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Brotowidjoyo, Mukayat Djarubito. 1994. Zoology Dasar Edisi Ketiga. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Darojah, yuyun. 2005. Keanekaragaman Jenis Mikrobentos di Ekosistem Perairan Rawapening Kabupaten Semarang. Universitas Negeri Semarang. Semarang.
DKP Jtim. 1996. Budidaya Kepiting (Scylla serrata). Dinas Perikanan Daerah Propinsi Daerah Tingkat 1 Jawa Timur. Surabaya.
Google-image. 2010. Nama spesies. http://www.google-image.com/. Diakses tanggal 27 November 2010 pukul 15.15 WIB.
Hickman, Cleveland P. Larry S. Robert, Allan Larson and Helen I. Anson. 2004. Integrated Principles of Zoology Twelfth Edition. New York: Mc Graw Hill Higher Education.
Jacoeb, Agoes M, Muchamad Hamdani dan Nurjanah. 2008. Perubahan Komposisis Kimia dan Vitamin Daging Udang Ronggeng (Harpiosquilla rophidea) Meat by Boiling. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Kastawi, Yusuf, Sri Endah Indriwati, Ibrohim, Musjhudi dan Sofia Eny Rahayu. 2005. Zoologi Avertebrata. Malang: Penerbit Universitas Negeri Surabaya.
Khotami, Afid Ihsanul. 2009. Komposisis Mineral Makro dan Mikro daging Udang Ronggeng (Harpiosquilla rophidea) akibat Proses Perebusan. Instituit Pertanian Bogor. Bogor.
Kurniasih, Titin. 2008. Lobster Air Tawar (Parastacidae: Cherax), Aspek Biologi, Habitat, Penyebaran dan Potensi Pengembangannya. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar. Bogor.
Macan. 1959. Frshwater Invertebrate Animals. London: Longman.
Mersoedi dan Achmad Muchlis. 1992. Teknik Pembenihan Udang. Universitas Brawijaya. Malang.
Moment, Gairdner B. 1967. General Zoology Second Edition. Boston: Houghton Mifflin Company.
Moore, Janet. 2006. An Introduction to the Invertebrates Second Edition. Cambridge: University Press. 
Mulya, Miawar Budi. 2004. Pelestarian, Pemanfaatan Sumberdaya Genetika Mimi Ranti (Carcinosscorpius rotundicauda, L) dan Mimi Bulan (Tachypleus gigas, M). Universitas Sumatera Utara. Medan.
Pechenik, Jan A. 2005. Biology of the Invertebrates Fifth Edition. New York: Mc Graw Hill Higher Education.
Romimohtarto, Kasijan dan Sri Juwana. 2005 BIologi Laut Ilmu Pengetahuan tentang Biota Laut. Djambatan.
Rusdi, Ibnu dan Adi Hanafi. 2010. Pembesaran Krablet Kepiting Bakau Scylla paramamosain Asal Hatchery di Lahan Mangrove. Balai Riset Perikanan Budidaya Laut. Singaraja.
Sembiring, Herlina. 2008. Keanekaragaman dan Distribusi Udang serta Kaitannya dengan Faktor Fisik Kimia di Perairan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Setiawan, Cuncun. 2007. Teknik Pembenihan dan Cara Tepat Pembesaran Lobster Air Tawar. Jakarta: PT Agromedia Pustaka.
Setyono, Dwi Eny Djoko. 2006. Budidaya Pembesaran Udang Karang (Panulirus spp). LIPI. Jakarta.
Storer, Tracy I and Robert L. Usinger. 1961. Elements of Zoology Second Edition. New York.: Mc Graw Hill Book Company Inc.
Suharyanto dan Muh Tjaronge. 2008. Pertumbuhan dan Sintasan Krablet Rajungan (Portunus pelagicus) pada Salinitas yang Berbeda. Balai Riset Perikanan Budidaya Air PAyau. Maros.
Samidjan, Istiyanto. 2002. Teknologi Pembesaran Ikan Hias LAut (Amphiprion percula) dengan Menggunkana Pakan Tubifex sp. Universitas Diponegoro. Jepara.
Suwignyo, S. B., Widodo Y. Wardianto, dan M. Kristanti. 2005. Avertebrata Air. Jakarta: Penerbit Swadaya.
Syahidah, Dewi, Bambang Susant, dan Irwan Setiadi. 2010. Percobaan Pemeliharaan Megalopa Rajungan, Portunus pelagicus Sampai Menjadi RAjungan Muda (Crablet-1) dengan Kisaran Salinitas Berbeda. Balai Besar Riset Perikanan Budidaya Laut Gondol. Bali.
Ville, Claude A., Warren F. Walker, JR and Federick E. Smith. 1968. General Zoology Third Edition. USA: Press of W. B. Sonders Company.
Wjarni dan Diana Arfiati. 1984. Avertebrata Air. Universitas Brawijaya. Malang.
Zipcodezoo. 2010. Nama Spesies. http://zipcadezoo.com/. Diakses tanggal 26 November 2010 pukul 16.02 WIB.

5 komentar:

  1. trmkasih. sangat membantu. semuga bermanfaat

    BalasHapus
  2. ujung2nya disuruh ngetik ya???? -__-''

    BalasHapus
  3. Terimakasih banget kak, sangat amat membantu laporan saya :")

    BalasHapus
  4. Sama-Sama, Terimakasih sudah berkunjung di blog saya

    BalasHapus