Jumat, 15 April 2011

DASAR AQUAKULTUR


DASAR-DASAR AKUAKULTUR
JARINGAN MAKANAN DALAM KOLAM
Untuk memenuhi tugas terstruktur dari
Tim Pengajar mata kuliah Dasar-Dasar Akuakultur
FPIKUBKementrianPutih.jpg
Disusun oleh:
ACHMAD FATHONY                      105080301111043
ARIK MARFU’AH                            105080301111020
ELISA FITRIA R.                              105080301111019
FATH ISKANDARRIANSYAH       105080301111018
FATIAH RASTRA S.                        105080301111021
RIZKA RIANDINI                             105080301111008
SETO WINDARTO                           105080301111012

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011



 
1.    PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Pada ekosistem, setiap organisme mempunyai suatu peranan, ada yang berperan sebagai produsen, konsumen ataupun dekomposer. Produsen adalah penghasil makanan untuk makhluk hidup sedangkan konsumen adalah pemakan produsen. Produsen terdiri dari organisme-organisme berklorofil (autotrof) yang mampu memproduksi zat-zat organik dari zat-zat anorganik (melalui fotosintesis). Zat-zat organik ini kemudian dimanfaatkan oleh organisme-organisme heterotrof (manusia dan hewan) yang berperan sebagai konsumen.
Sebagai konsumen, hewan ada yang memakan produsen secara langsung, tetapi ada pula yang mendapat makanan secara tidak langsung dari produsen dengan memakan konsumen lainnya. Karenanya konsumen dibedakan menjadi beberapa macam yaitu konsumen I, konsumen II, dan seterusnya hingga konsumen puncak. Konsumen II, III, dan seterusnya tidak memakan produsen secara langsung tetapi tetap tergantung pada produsen, karena sumber makanan konsumen I adalah produsen. Peranan makan dan dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai makanan bahkan jaring-jaring makanan. Jaring-jaring makanan merupakan rantai makanan yang kompleks.

1.2         Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui proses memakan dan dimakan dalam suatu ekosistem. Selain itu untuk mengetahui hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya dan menyederhanakan jaringan makanan alamiah.



2.    PEMBAHASAN

v  Pengertian Rantai Makanan
Rantai makanan adalah perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makan (tumbuhan - herbivora - carnivora - omnivora). Pada setiap tahap pemindahan energi, 80%–90% energi potensial hilang sebagai panas, karena itu langkah-langkah dalam rantai makanan terbatas 4-5 langkah saja. Dengan perkataan lain, semakin pendek rantai makanan semakin besar pula energi yang tersedia ( wikipedia, 2011 ).
Ada dua tipe dasar rantai makanan:
1.    Rantai makanan rerumputan (grazing food chain). Misalnya: tumbuhan - herbivora - carnivora - omnivora.
2.    Rantai makanan sisa (detritus food chain). Bahan mati mikroorganisme (detritivora = organisme pemakan sisa) predator dan bangkai.
 






                                                                                                                                                                                 




v  Jaringan Makanan
Lingkungan biotik adalah bagian lingkungan yang berupa makhluk-makhluk hidup (fungi, tumbuhan, hewan, dan monera). Dan lingkungan abiotik adalah bagian lingkungan yang berupa benda tak hidup (contohnya air, tanah, udara, cahaya, pH, suhu dan iklim). Kedua komponen tersebut saling mempengaruhi. Ekosistem adalah tingkatan organisasi kehidupan yang mencakup organisme dan lingkungan tak hidup, dimana kedua komponen tersebut saling mempengaruhi dan berinteraksi. Pada ekosistem, setiap organisme mempunyai suatu peranan, ada yang berperan sebagai produsen, konsumen ataupun dekomposer. Produsen terdiri dari organisme-organisme berklorofil (autotrof) yang mampu memproduksi zat-zat organik dari zat-zat anorganik (melalui fotosintesis). Zat-zat organik ini kemudian dimanfaatkan oleh organisme-organisme heterotrof (manusia dan hewan) yang berperan sebagai konsumen. Dalam ekosistem rantai makanan jarang berlangsung dalam urutan linier seperti di atas, tetapi membentuk jaring-jaring makanan (food web). Jaring- jaring makanan, yaitu rantai-rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperi jaring-jaring. Jaring-jaring makanan terjadi karena setiap jenis makhluk hidup tidak hanya memakan satu jenis makhluk hidup lainnya ( dayuardiyuda, 2011 ).



 



v  Hubungan Rantai Makanan dengan Derajat Kesukaan (Degree of Preference)
Ikan sebagai mahluk hidup didalam kehidupannya membutuhkan bahan makanan sebagai sumber energi dan gizi yang diperlukan dalam melakukan aktifitasnya yang mencakup pertumbuhan dan perkembangan serta reproduksi yang dilakukannya. Pada habitat alaminya yaitu perairan bebas sumber makanan yang diperlukan ikan telah tersedia dengan sendirinya pada kondisi terkait dengan pola rantai makanan yang ada di perairan tersebut.
Besarnya populasi ikan dalam suatu perairan antara lain ditentukan oleh makanan yang tersedia. Dari makanan ini ada beberapa factor yang berhubungan dengan populasi tersebut yaitu jumlah dan kualitas makanan yang tersedia ( food habits ), mudahnya tersedia makanan, lama masa pengambilan dan cara memakan ikan dalam populasi tersebut ( feeding habits ). Jadi kebiasan makan dan cara memakan ikan itu secara alami bergantung kepada lingkungan tempat ikan itu hidup. Makanan yang telah digunakan oleh ikan tadi akan mempengaruhi sisa persediaan makanan dan sebaliknya dari makanan yang diambilnya akan mempengaruhi pertumbuhan, kematangan pada bagi tiap- tiap individu ikan ikut serta keberhasilan hidupnya ( survival ). Adanya makanan dalam perarairan selain terpengaruh oleh kondisi biotic lingkungan seperti suhu, cahaya, ruang dan luas permukaan.
Banyak spesies ikan dapat menyesuaikan diri dengan persediaan makanan dalam perairan sehubungan dengan musim yang berlaku. Dalam suatu daerah geografis luas untuk suatu spesies ikan yang hidup terpisah-pisah dapat terjadi perbedaan kebiasaan makanannya. Perbedaan ini bukan untuk satu ukuran saja tetapi untuk semua ukuran. Jadi untuk satu spesies ikan dengan ukuran yang sama dalam daerah berbeda, dapat berbeda kebiasaan makanannya. Perbedaan ini dapat terlihat jelas pada spesies ikan yang hidup dalam perairan tawar. Namun dalam suatu perairanpun kalau terjadi perubahan lingkungan sehingga menyebabkan perubahan persediaan makanan, ikan akan merubah kebiasaan makanannya.
Berdasarkan makanannya, secara garis besar ikan dapat digolongkan menjadi herbivor, karnivor, dan predator. Akan tetapi dalam kenyataanya banyak sekali “overlap” disebabkan oleh keadaan habitat sekelilingnya dimana ikan itu hidup. Oleh karena itu dalam pemeriksaan untuk menggolongkan ikan berdasarkan kesukaan makanannya memerlukan contoh yang besar diambil dari berbagai macam lokasi. Apabila satu spesies ikan telah di ketahui secara umum kebiasaan makanannya, tetapi
ketika diambil dari suatu perairan tertentu terdapat kelainan dalam lambungnya, hal ini menunjukkan bahwa habitat itu secara alami tidak sesuai dengan ikan itu. Banyak sekali penelitian yang menunjukkan walaupun ikan itu sama spesiesnya dan ukurannya, tetapi apabila habitat perairannya sedikit berbeda hasilnya tidak sama. Dengan demikian penilaian kesukaan ikan terhadap makanannya menjadi sangat relatif. Beberapa factor yang harus diperhatikan dalam hubungan ini ialah faktor penyebaran organisme sebagai makanan ikan, faktor ketersediaan makanan, faktor pilihan dari ikan itu sendiri serta faktor-faktor yang mempengaruhi perairan ( roydocklas, 2011 ).

v  EKOSISTEM
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya. Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi. Untuk lebih jelasnya tentang ekologi.Ekosistem tersusun atas semua makhluk hidup, yaitu individu,populasi dan komunitas.
§  Individu adalah makhluk hidup tunggal. Contoh individu adalah kambing, burung, tikus, pohon singkong, ikan dan pohon bunga matahari.
§  Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu. Contoh populasi:
Di sebuah kolam, ada ikan, teratai, dll.
Di hutan hidup, ada harimau, kijang, dll.
§  Komunitas adalah populasi makhluk hidup di suatu daerah tertentu. Contoh komunitas adalah populasi ikan, populasi ganggang dan populasi hewan di sekitarnya membentuk komunitas terumbu karang.
Macam-macam ekosistem menurut proses terbentuknya yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan.
*      Ekosistem alami
Ekosistem alami adalah ekosistem yang terbentuk secara alami tanpa adanya campur tangan manusia. Ekosistem alami dibedakan menjadi 2, yaitu ekosistem darat dan ekosistem perairan. Contoh ekosistem darat adalah ekosistem hutan. Contoh ekosistem perairan adalah ekosistem danau, ekosistem rawa dan lain sebagainya ( enwikipedia, 2011 ).
*      Ekosistem buatan
Ekosistem buatan adalah ekosistem yang sengaja dibuat oleh manusia. Contoh ekosistem buatan adalah ekosistem kolam, ekosistem akuariun, ekosistem kebun dan lain sebagainya. Ekosistem darat yang mencakup daerah luas disebut bioma. Contohnya adalah bioma hutan hujan tropis, bioma padang rumput, bioma padang pasir dan bioma tundra. Dapat dikatakan juga bahwa bioma terdiri dari ekosistem-ekosistem. Semua ekosistem yang ada di bumi beserta atmosfer yang melingkupinya saling berinteraksi membentuk biosfer atau ekosistem dunia.





v AKUAKULTUR
Budidaya perairan (akuakultur) merupakan bentuk pemeliharaan dan penangkaran berbagai macam hewan atau tumbuhan perairan yang menggunakan air sebagai komponen pokoknya. Kegiatan-kegiatan yang umum termasuk di dalamnya adalah budidaya ikan, budidaya udang, budidaya tiram, serat budidaya rumput laut (alga) ( leugeu, 2011 ).

*      Pengertian dan Ruang Lingkup Akuakultur
Akuakultur adalah kegiatan untuk memproduksi biota (organisme ) akuatik dilingkungan terkontrol dalam rangka mendapat keuntungan (profit)
Dalam usaha akuakultur mencakup :
a. Pembenihan ikan
·         Pemmilihan induk
·         Pemijahan induk
·         Penetasan telur
·         Pemeliharaan larva
·         Pendederan
b. Pembesaran
·         Efesiensi pakan
·         Konversi pakan
c. Nutrisi pakan
·         Formula pakan
·         Nilai gizi
d. Kualitas air







*      Sistem Teknologi Akuakultur

Tujuan akuakultur adalah memproduksi ikan dan akhirnya mendapatkan keuntungan.
Ada 13 sistem akuakultur yang sudah diusahakan untuk memproduksi ikan adalah :
·         kolam air tenang
·         kolam air deras
·         tambak
·         jaring apung
·         jaring tancap
·         keramba
·         kombongan
·         penculture
·         enclosure
·          long line
·         Rakit









KESIMPULAN

Ø  Rantai makanan adalah perpindahan energi dari sumber daya tumbuhan melalui seri organisme atau melalui jenjang makanan.
Ø  Rantai makanan ada 2, yaitu rantai  makanan rerumputam dan rantai makanan sisa.
Ø  Dalam ekosistem rantai makanan membentuk jaring-jaring makanan.
Ø  Jaring-jaring makanan yaitu rantai makanan yang saling berhubungan satu sama lain sedemikian rupa sehingga membentuk seperti jaring-jaring.
Ø  Berdasarkan makanannya ikan dapat digolongkan menjadi herbivor, karnivor, dan predator.
Ø  Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan. Ekosistem ada 2, yaitu alami dan buatan.
Ø  Akuakultur adalah kegiatan untuk memproduksi biota (organisme) akuatik. Tujuannya untuk mmeproduksi ikan dan mendapatkan keuntungan.







DAFTAR PUSTAKA

Ardiyuda, dayu. 2009. Jaringan Makanan.
Docklas, roy. 2010. Hubungan Rantai Makanan dengan derajat kesukaan.
http://perikanan-roydocklas.blogspot.com. Di akses tanggal 31 Maret 2011 pukul 10.00 WIB
Leuge. 2011. AKUAKULTUR.
http://leugeu.wordpress.com/ . Diakses tanggal 30 Maret 2011 pukul 10.00 WIB
Wikipedia. 2011. Rantai Makanan.
http://en.wikipedia.org/wiki/fish .Diakses tanggal 30 Maret 2011 pukul 09.00 WIB
Wikipedia. 2011. Ekosistem alami.
http://enwikipedia.blogspot.com/ekosistem/alami. Diakses tanggal 30 Maret 2011 pukul 09.10 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar