METABOLISME
MIKROBIA
TUGAS
RESUME
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Mikrobiologi Dasar
yang dibina oleh Ir.
Darius, M. Biotech
Disusun oleh :
NAMA : ACHMAD FATHONY
NIM : 105080301111043
KELAS :
D
FAKULTAS
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
MALANG
2011
A.
Kelompok Bakteri
Mungkin
kelompok mikroorganisme yang paling penting dan beraneka ragam yang berhubungan
dengan makanan dan manusia adalah bakteri. Adanya bakteri dalam bahan pangan
menyebabkan pembusukan yang tidak diinginkan atau menimbulkan penyakit yang
ditularkan melalui makananatau dapat melakukan fermentasi yang menguntungkan
(Buckel et al., 1987).
Bakteri
adalah organisme mikro dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Keberadaan bakteri umumnya bersifat merugikan organisme lainnya yang dikenal
dengan istilah patogen, seperti: Escherichia coli, Vibrio sp, Shalmonella sp
dan sebagainya. Bakteri ini banyak ditemukan hampir diseluruh media/tempat
seperti: tanah, udara, air, di tubuh makhluk hidup dan sebagainya.
Bakteri secara
luas terdapat di alam yang berhubungan dengan hewan, tumbuh-tumbuhan, udara,
air dan tanah. Mereka mempunyai
morfologi diantaranya; uniseluler (bersel tunggal), ukuran nya dengan panjang
= 0,5-10 mm dan lebar = 0,5-2,5 mm, bentuk selnya coccus (bulat), bacillus
(batang/basil), spirillium (spiral) dan vibrios (koma/vibrio). Struktur dari bakteri tersebut yaitu Prokariotik;
Tidak memiliki membran di dalam sitoplasma; Beberapa memiliki flagella (rambut
cambuk), capsul (kapsul) dan endospora.
Gambar Bentuk sel bakteri
Menurut Buckle et al., (1987), berdasarkan atas sifat-sifat tertentu yang dimiliki,
bakteri dapat diklasifikasikan menjadi jenis, golongan, suku, keluarga, dan
kelas. Untuk hampir semua keperluan dalam mikrobiologi pangan golongan denus
dan spesiesadalah tingkat klasifikasi yang umum digunakan. Beberapa sifat dasar
dari kelompok dan spesies bakteri yang
penting dalam mikrobiologi pangan diuraikan sebagai berkut;
·
Pseudomonadaceae
Mikroorganisme ini adalah bakteri
gram negative berbentuk batang kecil, dapat bergerak, umumnya berflagela polar
tunggal dan mempunyai metabolism yang bersifat oksidatif. Bakteri ini merupakan
penyebab berbagai jenis kerusakan bahan pangan yang sebagian besar berhubungan
dengan kenampakan spesies ini dalam memproduksi enzim dapat memecah baik
komponen lemak maupun protein dalam bahan pangan.
·
Bacillaceae
Dalam family ini ada dua genus
penting yang berhubungan dengan bahan pangan yaitu bacillus dan clostridium.
Mikroorganisme ini adalah pentinga dalam mikrobiologi pangan terutama karena
kemampuannya dalam membentuk endospora. Selnya berbentuk batang dan umumna
berbentuk cukup besar, merupakan gram positif dan sering bergerak dengan
menngunakan flagella peritrichous.
·
Enterobaktericiacae
Golongan bakteri ini merupakan
sekelompok besar dari bakteri gram negative, tidak berspora, bentuk batang
kecil. Beberapa bakteri ini tidak dapat bergerak namun sebagian lainnya dapat
bergerak dengan flagella polar.
·
Lactobacillaceae
dan Streptococcacaeae
Spesies ini dalam bakteri umumnya
memenfermentasikangula heksosa menghasilkan asam laktat. Sering kali bateri ini
berperan dalam produksi bahan pangan terfermentasi.
·
Micrococcaceae
Spesies ini dari gram positif, tidak
berspora, bersifat katalase positifyang dapat tersusun secara tunggal,
berpasangan, tetrad atau kelompok kecil. Micrococci ini tersebar luas dialam
bergabung dengan tanah permukaan air, tanaman dan hewan.
Menurut cara memperoleh makanan,
bakteri dapat dikelompokkan menjadi bakteri heterotrof dan bakteri autotrof
1)
Bakteri
Heterotrof
Bakteri heterotrof adalah bakteri
yang hidup dan memperoleh makanan dari lingkungannya karena tidak dapat membuat
makanan sendiri. Bakteri ini dapat hidup secara saprofit dan parasit.
Bakteri saprofit adalah bakteri yang
hidup pada jasad yang sudah mati, misalnya, sampah, bangkai, atau kotoran.
Bakteri ini sering disebut sebagai bakteri pembersih karena dapat menguraikan
sampah-sampah organik sehingga menguntungkan bagi manusia, contohnya,bakteri
Eschericia coli yang berperan sebagai pembusuk sisa makanan dalam usus besar
dan bakteri Lactobacillus garicus yang berperan dalam pembuatan yogurt.
Bakteri parasit adalah bakteri yang
hidup menumpang pada makhluk hidup lain. Bakteri ini biasanya bersifat
merugikan makhluk hidup yang ditumpanginya karena dapat menimbulkan penyakit.
Contoh penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini, antara lain, kolera
disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae, TBC disebabkan oleh bakteri
Mycobacterium tuberculosis, disentri disebabkan oleh bakteri Shigella dysenterriae,
sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, dan radang paruparu
(pneumoniae) disebabkan oleh bakteri Diplococcus pneumoniae. Penularan penyakit
yang disebabkan oleh bakteri dapat melalui makanan, minuman, pernapasan,
ataupun kontak langsung dengan penderita, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Berdasarkan asal energi yang
digunakan, bakteri heterotrof dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bakteri yang
bersifat fotoheterotrof dan bakteri yang bersifat kemoheterotrof. Bakteri
fotoheterotrof adalah bakteri yang sumber energinya berasal dari cahaya
matahari, dan sumber karbonny berasal dari bahan-bahan kimia organik seperti
lignin, monomer, dan komponen-komponen organik lainnya. Sedangkan bakteri
kemoheterotrof, baik sumber energy maupun sumber karbonnya berasal dari
komponen-komponen organic.
2)
Bakteri
Autotrof
Bakteri autotrof adalah bakteri yang
dapat membuat makanannya sendiri. Berdasarkan asal energi yang digunakan,
bakteri autotrof dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bakteri yang bersifat kemoautotrof
dan bakteri yang bersifat fotoatotrof. Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang
membuat makanannya dengan bantuan energi yang berasal dari reaksi-reaksi kimia,
misalnya, proses oksidasi senyawa tertentu, serta sumber karbon dari CO2.
Contohnya, bakteri nitrit dengan mengoksidkan NH3, bakteri nitrat dengan
mengoksidkan HNO2, bakteri belerang dengan mengoksidkan senyawa belerang,
Nitosococcus, dan Nitrobacter. Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang membuat
makanannya dengan bantuan energi yang berasal dari cahaya matahari, dan sumber
karbon yang berasal dari CO2. Bakteri ini adalah bakteri yang mengandung zat
warna hijau sehingga dapat melakukan fotosintesis, seperti tumbuhan hijau.
Contohnya bakteri-bakteri yang mempunyai zat warna, antara lain, dari golongan
Thiorhodaceae (bakteri belerang berzat warna).
Berdasarkan kebutuhan akan oksigen,
bakteri dibagi menjadi 2 yaitu bakteri aerob dan anaerob:
1)
Bakteri Aerob
Bakteri aerob adalah bakteri yang
hidupnya memerlukan oksigen bebas. Bakteri yang hidup secara aerob dapat
memecah gula menjadi air, CO2, dan energy berupa ATP, NADH, FADH, dan
sebagainya. Bakteri aerob secara obligat adalah bakteri yang mutlak memerlukan
oksigen bebas dalam hidupnya, misalnya, bakteri Nitrosomonas.
2)
Bakteri Anaerob
Bakteri anaerob adalah bakteri yang
dapat hidup tanpa oksigen bebas, misalnya, bakteri asam susu, bakteri
Lactobacillus bulgaricus, dan Clostridium tetani. Metabolisme bakteri anaerob
akan menghasilkan produk-produk fermentasi seperti asam, alcohol, CO2 dan sebagainya.
Jika bakteri tersebut dapat hidup tanpa kebutuhan oksigen secara mutlak atau
dapat hidup tanpa adanya oksigen, bakteri itu disebut bakteri anaerob
fakultatif.
B.
Anabolisme
dan Katabolisme
Metabolisme
meliputi semua reaksi kimia yang terjadi pada seluruh tubuh organisme.
Metabolisme berasal dari kata metabole
yang artinya perubahan. Ada dua macam proses dalam metabolism, yaitu anabolisme
dan katabolisme. Kedua proses metabolisme tersebut merupakan reaksi enzimatis.
Artinya reaksi tersebut melibatkan peranan enzim.
Anabolisme
merupakan reaksi kimia yang memerlukan energi untuk membentuk senyawa kompleks
(organik) dari senyawa sederhana (anorganik). Pada tumbuhan,
anabolisme berupa peristiwa fotosintesis dan
kemosintesis. Fotosintesis adalah peristiwa penyusunan zat organik (Karbohidrat) dari H2O
dan CO2 dengan pertolongan energi cahaya. Proses ini hanya terjadi
pada tumbuhan berklorofil. Kemosintesis merupakan proses penyusunan bahan
organic (karbohidrat) dari H2O dan CO2 menggunakan energi
pemecahan senyawa kimia. Kemosintesis dilakukan oleh mikroorganisme seperti
bakteri belerang (Begiota, Thiotrix), bakteri nitrit (Nitrosomonas), bakteri
nitrat (Nitrosobacter), dan bakteri besi (Cladotrix). Pada peristiwa anabolisme
terjadi suatu siklus yang memperlihatkan hubungan antara lingkungan abiotik
dengan dunia kehidupan, seperti: daur nitrogen, daur karbon dan oksigen, daur
air, daur belerang dan daur fosfor.
Katabolisme
adalah reaksi kimia yang menghasilkan energi dengan memecah senyawa kompleks
menjadi senyawa sederhana denagn bantuan enzim. Dalam tubuh organisme, terdapat
ribuan proses kimia yang berlangsung melibatkjan ribuan enzim. Karena itu,
produk suatu enzim bisa menjadi substrat bagi enzim lainnya. Semua reaksi kimia
dalam organisme hidup diatur dengan mengatur kerja katalisator.
C.
Glikolisis
Tahap awal metabolisme konversi
glukosa menjadi energi di dalam tubuh akan berlangsung secara aerobik melalui
proses yang dinamakan Glikolisis. Proses glikolisis berlangsung di dalam sitoplasma. Glikolisis
berlangsung dengan mengunakan bantuan enzim yang berfungsi sebagai
katalis di dalam sitoplasma.
Inti dari keseluruhan proses Glikolisis adalah untuk mengkonversi glukosa menjadi
produk akhir berupa piruvat.
Pada proses Glikolisis, 1 molekul glukosa yang memiliki 6 atom karbon pada
rantainya (C6H12O6 )
akan terpecah menjadi produk akhir berupa 2 molekul piruvat (pyruvate) yang
memiliki 3 atom karbom (C3H3O3). Proses
ini berjalan melalui beberapa tahapan reaksi yang disertai dengan terbentuknya
beberapa senyawa antara seperti Glukosa 6-fosfat dan Fruktosa 6-fosfat.
Selain akan menghasilkan produk
akhir berupa molekul piruvat, proses glikolisis ini juga akan menghasilkan ATP
serta NADH. Molekul ATP yang terbentuk ini kemudian akan diekstrak oleh sel-sel
tubuh sebagai komponen dasar sumber energi. Pada pembentukan Asetil Co-A
organisme prokariotik terjadi dalam sitosol. Proses tersebut menghasilkan NADH
dan mengeluarkan CO2.
D.
Aerobik
dan Anaerobik
Tahap metabolisme energi berikutnya
akan berlangsung pada kondisi aerobik dengan mengunakan bantuan oksigen (O2). Bila oksigen tidak tersedia maka molekul piruvat hasil proses
glikolisis akan terkonversi menjadi asam laktat, dengan kata lain sama dengan kondisi an aerobik.
Dalam kondisi aerobik, piruvat hasil proses glikolisis akan teroksidasi menjadi
produk akhir berupa H2O
dan CO2 di dalam tahapan proses yang dinamakan respirasi selular. Proses respirasi selular ini terbagi
menjadi 3 tahap utama yaitu produksi Acetyl-CoA, proses oksidasi Acetyl-CoA
dalam siklus asam sitrat (Citric-Acid Cycle) serta Rantai Transpor Elektron
(Electron Transfer Chain/Oxidative Phosphorylation).
Pada pembentukan Asetil Co-A
organisme prokariotik terjadi dalam sitosol. Proses tersebut menghasilkan NADH
dan mengeluarkan CO2. Tahap kedua dari proses respirasi selular
yaitu Siklus Asam Sitrat merupakan pusat bagi seluruh aktivitas metabolisme
tubuh. Siklus ini tidak hanya digunakan untuk memproses karbohidrat namun juga
digunakan untuk memproses molekul lain seperti protein dan juga lemak. Siklus
Asam Sitrat (Citric Acid Cycle) berfungsi sebagai pusat metabolisme tubuh.
Siklus kreb berfungsi menghasilkan energy dan berbagai senyawa antara.
Senyawa-senyawa antara tersebut berfungsi untuk sintesis senyawa lain. Adapun
hasil akhir TCA dari 2 asetil Co-A yaitu 4CO2, 2ATP,
6NADH dan 2FADH2. Untuk ETC elektron yang terdapat di dalam molekul
NADH akan mampu untuk menghasilkan 3 buah molekul ATP sedangkan elektron yang
terdapat dalam molekul FADH2
akan menghasilkan 2 buah molekul ATP. Dalam proses ini juga terjadi pemompaan elektron dari
NADH disertai dengan atom hidrogen ke luar membran plasma.
Jika
tak ada oksigen, sel tidak memliki akseptor elektron alternatif untuk
memproduksi ATP, sehingga terpaksa elektron yang didapatkan dari glikolisis
diangkut oleh senyawa organik, proses ini disebut fermentasi.
Fermentasi alkohol dilakukan oleh ragi dengan cara
melepaskan gugus CO2 dari piruvat melalui dekarboksilasi dan
menghasilkan molekul 2 karbon, asetaldehida. Asetaldehida kemudia menerima
elektron dari NADH sehingga berubah menjadi etanol. Fermentasi alkohol
dilakukan oleh tumbuhan.
Fermentasi asam laktat dilakukan oleh sel hewan dengan
cara mentransfer elektron dari NADH kembali ke piruvat sehingga dihasilkan asam
laktat yang menyebabkan pegal-pegal.
E.
TCA
Cycle
TCA
Cycle atau dikenal dengan siklus asam sitrat maupun siklus Krebs. Siklus
Asam Sitrat (Citric Acid Cycle) berfungsi sebagai pusat metabolisme tubuh.
Siklus kreb berfungsi menghasilkan energy dan berbagai senyawa antara.
Senyawa-senyawa antara tersebut berfungsi untuk sintesis senyawa lain. TCA
terjadi didalam membrane sel pada organisme prokariot. Setiap kali oksalo asetat bergabung
dengan asetil COA yang berasal dari Piruvat masuk kedalam siklus akan membentuk
senyawa 6 karbon yang dikenal dengan asam sitrat sehingga dinamakan siklus asam
sitrat. Dalam setiap putaran menghasilkan serangakaian oksidasi menyebabkan
terjadinya reduksi NAD atau FAD dan membebaskan 2 molekul CO2. jadi senyawa 6
karbon asam sitrat kembali ke bentuk semula yaitu senyawa 4 karbon oksalo
asetat yang siap bergabung kembali dengan asetat / astil COA. Akhirnya semua
senyawa NADH dan FADH mengalami posforilasi oksidatif dengan melepaskan
elektron melalui serangkain cyticrom ke oksigen menghasilkan air dan 3 molekul
ATP untuk setiap pasang elektron dari NADH. Sehingga hasil akhir yang diperoleh dari TCA
yaitu 2 asetil Co-A yaitu 4 CO2, 2 ATP, 6 NADH + H+
dan 2 FADH2, CTP.
F.
Electron
Transport Chain dan PMF
Proses konversi molekul FADH2
dan NADH yang dihasilkan dalam siklus asam sitrat (citric acid cycle) menjadi energi dikenal sebagai
proses fosforilasi oksidatif (oxidative phosphorylation) atau juga Rantai
Transpor Elektron (electron transport chain) yang terjadi di dalam membran plasma.
Di dalam proses ini, elektron-elektron yang terkandung didalam molekul NADH2 &
FADH ini akan dipindahkan ke dalam aseptor utama yaitu oksigen (O2). Pada akhir tahapan proses ini, elektron yang terdapat
di dalam molekul NADH akan mampu untuk menghasilkan 3 buah molekul ATP
sedangkan elektron yang terdapat dalam molekul FADH2 akan menghasilkan 2 buah molekul
ATP. Dalam proses ini juga terjadi
pemompaan elektron dari NADH disertai dengan atom hidrogen ke luar membran
plasma.
Bersamaan dengan terjadinya ETC, terjadi pula proses yang disebut Proton
Motive Force (PMF). Dalam proses ini terjadi perpindahan proton Hidrogen (H+)
karena berkonsentrasi
tinggi yang berada di luar membran plasma atau dinamakan membrane periplasma.
Kemudian H+ akan masuk kedalam sitoplasma kembali dengan bantuan enzim ATP Synthase. Pergerakan proton
yang masuk kembali ke dalam sitoplasma tersebut dimanfaatkan sebagai energi untuk
membentuk ATP dari ADP + Pi (36-38 ATP/1 mol glukosa).
G.
Chemiosmosis
Secara
definisi kemiosmosis adalah difusi ion yang melewati suatu membran. Proses ini
berhubungan dengan pembentukan ATP karena pergerakan ion hidrogen yang melewati
membran. Ion hidrogen atau proton akan mengalami difusi dari tempat yang
konsentrasi ion nya tinggi ke tempat yang konsentrasi ion nya rendah. Proses
ini disebut kemiosmosis karena mirip dengan terjadinya osmosis, yaitu difusi
air melewati membran.
Fosforilasi
atau pembentukan ATP yang melibatkan peristiwa kemiosmosis terjadi pada
mitokondria dan kloroplas. Di dalam sel, peristiwa kemiosmosis melibatkan
proton motive force (PMF). PMF diawali oleh proses terjadinya pergerakan
elektron pada rantai transpor elektron. Elektron pada rantai transpor elektron
digerakkan dengan adanya pelepasan elektron. Elektron tersebut dapat berasal
dari NADH atau FADH2 yang tereduksi apabila fosforilasi terjadi pada
mitokondria sedangkan pada kloroplas, energi cahaya memecah molekul air menjadi
ion H+ dan oksigen dan juga melepas elektron. Pergerakan elektron tersebut
menimbulkan energi dan energi tersebut digunakan sebagai pemompa proton. Proton
bergerak dari dalam membran ke membran antara di dalam sel mitokondria atau
kloroplas. Pergerakan proton ke luar membran menyebabkan konsentrasi tinggi
pada partikel ion positif, menyebabkan perbedaan konsentrasi antara di dalam
dan di luar membran. Perbedaan ini menghasilkan gradien elektrokimia. Gradien
tersebut menghasilkan perbedaan tingkat pH dan juga perbedaan tingkat muatan
listrik. Kedua perbedaan inilah yang disebut PMF. Maka setelah terjadi PMF
bergeraklah proton dari konsentrasi ion H+ yang tinggi ke ion H+ yang rendah
atau bisa disebut dengan difusi ion. Maka terjadilah aliran proton. Aliran
proton ini hanya dapat masuk ke dalam membran melalui enzim ATP synthase yang
membawa cukup energi untuk menggabungkan ADP dan fosfat anorganik maka
terbentuklah ATP.
H.
Substrat
Level Phosporilasi
Di dalam sitoplasma, yaitu pada
kondisi aerob terjadi peristiwa Glikolisis, di mana terjadi perombakan
senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana seperti protein
menjadi asam amino, karbohidrat menjadi glukosa dan sebagainya (terjadi
katabolisme) kemudian bereaksi membentuk asam piruvat kemudian memasuki Siklus
Asam Tri Karboksilat (TCA Cycle) di luar membran plasma (periplasma). Dari
proses metabolisme ini dihasilkan energi berupa 2 ATP. Dinamakan substrat level phosporilasi
karena terjadi pembentukan senyawa-senyawa / phosphor dengan menggunakan
substrat.
I.
Oksidatif
Phosporilasi
Proses ini terjadi di
dalam periplasma di luar membran plasma pada kondisi aerob atau terdapat
oksigen sehingga disebut Oxidative Phosphorilation. Pada Oxidative
Phosphorilation terjadi peristiwa TCA Cyle atau Siklus Asam Tri Karboksilat
(TCA Cycle) di mana dihasilkan energi berupa NADH, FADH2, dan GTP yang nilainya
merupakan kelipatn dari nilai ATP. Selanjutnya akan terjadi peristiwa ETC dan
PMF dengan bantuan enzim ATPase yang akan menghasilkan energi berupa ATP.
Dinamakan
oksidative phosporilasi karena terjadi pembentukan senyawa-senyawa / phosphor
dengan menggunakan reaksi oksidasi.
J.
Respirasi
Berdasarkan kebutuhan akan oksigen,
respirasi internal dibagi menjadi respirasi aerobik (memerlukan oksigen) dengan
tiga tahap yaitu glikolisis, siklus
Krebs, dan transpor elektron serta respirasi anaerobik (tidak
membutuhkan oksigen) yang menghasilkan
fermentasi alkohol, asam laktat, atau asam sitrat.
Respirasi
aerobik memerlukan oksigen untuk menghasilkan energi (ATP). Karbohidrat, lemak,
dan protein dapat semua akan diproses dan dikonsumsi dan dapat diubah menjadi
asam piruvat yang disebut glikolisis terjadi pada sitoplasma, siklus Krebs dan
ETC terjadi dalam membrane sel, semuanya termasuk dalam respirasi aerob
Reaksi
sederhana: C6H12O6 (aq) + 6 O2 (g)
→ 6 CO2 (g) + 6 H2O (l)
Respirasi
anaerob adalah respirasi yang tidak memerlukan oksigen ( O2 ).
Organel yang berperan serta reaksi-reaksi yang terjadi dalam respirasi anaerob
sama seperti yang terjadi pada respirasi aerob. Namun dalam respirasi anaerob
peran oksigen digantikan oleh zat lain, contohnya NO3 dan SO3.
Respirasi anaerob hanya dapat dillakukan oleh mikroorganisme tertentu contohnya
bakteri. Respirasi anaerob terjadi dalam sitoplasma. Respirasi dimulai dari
asam piruvat yang berlanjut pada proses selanjutnya, apabila tidak ada oksigen
akan terjadi respirasi anaerob atau fermentasi.
Jika
tak ada oksigen, sel tidak memliki akseptor elektron alternatif untuk
memproduksi ATP, sehingga terpaksa elektron yang didapatkan dari glikolisis
diangkut oleh senyawa organik, proses ini disebut fermentasi.
Fermentasi alkohol dilakukan oleh ragi dengan cara
melepaskan gugus CO2 dari piruvat melalui dekarboksilasi dan
menghasilkan molekul 2 karbon, asetaldehida. Asetaldehida kemudia menerima
elektron dari NADH sehingga berubah menjadi etanol. Fermentasi alkohol
dilakukan oleh tumbuhan.
Fermentasi asam laktat dilakukan oleh sel hewan dengan
cara mentransfer elektron dari NADH kembali ke piruvat sehingga dihasilkan asam
laktat yang menyebabkan pegal-pegal.
Kondisi aerob dan anaerob berhubungan dengan proses yang
berlangsung di dalam dan luar sitoplasma. Proses yang berlangsung di dalam
sitoplasma atau dalam substrat disebut Substat Level Phosphorilation, sedangkan
proses yang berlangsung di luar sitoplasma Oxidative Phosphorilation.
Jangan Lupa Unduh single dari D'Science
Bayangmu - D'Science
Klik http://adf.ly/OiuD4
Sampai Kau Kembali - D'Science
Klik http://adf.ly/OiuNc
Bayangmu - D'Science
Klik http://adf.ly/OiuD4
Sampai Kau Kembali - D'Science
Klik http://adf.ly/OiuNc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar