BIOTEKNOLOGI
Dosen Pengajar
Prof.Ir.Sukoso, M.Sc.Ph.D
Disusun Oleh :
ACHMAD FATHONY (105080301111043)
ACHMAD NIZHAR W. (105080301111015)
ADI CITRA PRABOWO (105080301111029)
ARIYANI PRIHASTUTI (105080303111003)
DINAINO NABIU (105080301111039)
ELISA FITRIA R. (105080301111019)
FATIAH RASTRA S. (105080301111021)
HOSNATUS HASANAH (105080301111051)
INTAN RISKI FEBRISARI (105080301111035)
M. OVAN THAUFANI (105080301111017)
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi
adalah suatu upaya untuk mendapatkan produk baru dengan menggabungkan ragam
hayati dengan teknologi. Kejadian bioteknologi pertama kali ditemukan di daerah
Timur Tengah. Penduduk biasanya dalam melakukan perjalanan membawa bekal minum.
Suatu hari mereka menggunakan usus unta untuk wadah penyimpanan minum. mereka
mengisi tempat tersebut dengan susu. Lama kelamaan susu tersebut menjadi keras,
yang tidak lain adalah keju. inilah yang disebut peristiwa fermentasi dengan
bantuan bakteri Lactobacillus sp.
Bioteknologi di bagi menjadi 2
kelompok, yaitu:
1. Bioteknologi tradisional
Bioteknologi tradisional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan
mikroba, proses biokimia dan proses genetik secara alami, misalnya mutasi dan
rekombinasi genetik. Bioteknologi tradisional itu dilakukan secara sederhana
atau simple, alami, dan tidak menggunakan teknologi tinggi yang rumit. Aplikasi
bioteknologi tradisional mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, yaitu aspek
pangan, peternakan, pertanian, dan kesehatan.
2. Bioteknologi Modern
Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, para ahli memulai untuk mengembangkan bioteknologi dengan
memanfaatkan prinsip-prinsip ilmiah melalui penelitian. Dalam bioteknologi modern,
orang berupaya dapat menghasilkan produk secara efektif dan efisien. Dalam
bioteknologi modern sendiri dalam prosesnya menggunakan teknologi yang relatif
tinggi dan dalam pengerjaannya tidak bisa dikerjakan secara masal. Dewasa ini,
bioteknologi tidak hanya dimanfaatkan dalam industri makanan tetapi telah
mencakup berbagai bidang, seperti rekayasa genetika, penanganan polusi,
penciptaan sumber energi, dan sebagainya. Dengan adanya berbagai penelitian
serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin
besar manfaatnya untuk masa-masa yang akan datang. Beberapa penerapan
bioteknologi misalnya Rekayasa genetika.
Dalam
produk bioteknologi, mempunyai ciri yang berbeda dengan produk lain. Misalnya
pada bunga kamboja yang berwarna merah di stek dengan bunga kamboja warna
putih, maka pada hasil dari stek tersebut akan menghasilkan kualitas bunga yang
lebih baik dari induknya. Yaitu, bunganya berwarna merah ada sembur berwarna
putih.
Contoh
lainnya dari produk atau hasil bioteknologi yaitu, ketika membuat adonan roti,
yeast (Saccaromyces cerevicieae)
ditambahkan untuk membuat adonan mengembang. Hal ini terjadi karenKKa yeast
memfermentasi gula untuk melepaskan karbon dioksida, yang menyebabkan adonan
mengembang dan berongga di dalamnya. Produk alkohol yang dihasilkan dari yeast
menguap ketika roti di oven-tetapi menyisakan alkohol menjadi rasa manis pada
roti.
Ciri – ciri bioteknologi :
1) Menghasilkan produk baru
2) Rentang waktu produksi yang lebih singkat
3) Dalam satuan luas produktifitasnya lebih tinggi
4) Menggunakan cara di luar kebiasaan
5) Produknya mirip namun tidak sama
6) Menggunakan agen hayati
v
PROSES BIOTEKNOLOGI
InputàProsesàOutput
Input di
dalam bioteknologi adalah ilmu pengetahuan. Yang merupakan penggabungan dari
berbagai ilmu. Dan hal ini disebut Multidiciplinary science. Pada proses terjadi pendekatan secara teknologi, Dan di Output tentu
saja menghasilkan produk baru. Disini produk baru bukan wujudnya saja, bisa
jadi proses pembuatan produk itu yang baru.
Produk bioteknologi bersifat unggul. Unggul terbagi menjadi 2, yaitu
1. Unggul Subyektif; unggul subyektif sudah ada campur tangan manusia dan
teknologi, untuk mendapatkan kriteria yang diinginkan.
2. Unggul Obyektif; masih bersifat alami.
Misalnya pada peristiwa kelahiran bayi, terjadi seleksi alam. Siapa yang
mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan disekitarnya, ia akan bertahan. Dan
yang tidak mampu menyesuaikan diri, dia akan mati. Ini merupakan produk
unggulan bioteknologi yang bersifat obyektif.
GEN
Ø
Sejarah
Didalam bioteknologi yang bekerja adalah gen. Gen merupakan materi
genetik yang membawa sifat keturunan.
Ø
Pengertian
Gen merupakan
bagian dari DNA kromosom yang mengkode satu buah molekul RNA spesifik, yang
selanjutnya mengkode untuk polipeptida tertentu. Gen tersusun dari DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) (Priyani, 2004).
Gen tersusun
atas daerah urutan basa nukleotida baik yang mengkode suatu informasi genetik
(coding- gene region as exon) dan juga daerah yang tidak informasi genetik
(non-coding-gene region as intron), hal ini penting untuk pembentukan suatu
protein yang fungsinya diperlukan di tingkat sel, jaringan, organ atau
organisme secara keseluruhan.
Ø
Fungsi pokok gen
1.
Mengatur
perkembangan dan metabolisme individu.
2.
Menyampaikan
informasi genetik kepada generasi berikutnya.
ü Griffit effect (
1924 )
Percobaan
pada petri disc adalah menggunakan Streptococcus
pneumonial
Di suntikkan ke tikus ( virulen
) : tikus mati
Di suntikkan ke tikus (
avirulen) : tikus hidup
DNA tidak mati ketika dipanaskan
sehingga terjadi transformasi genetika maka tikus mati. Hal ini dikarenakan
bakteri mati tetapi DNA ( bekerja merefleksikan ) tetapi ada walaupun di
panaskan ).
ü
Tahun 1948 -> enzime ( RNAse, DNAse )
Materi
genetik adalah bahan organik ( C, H, O, N, S, P, dan K ). Ketika ditambah
dengan perusak organik ( basa kuat, phenol atau alkohol ) ternyata ketika
disuntikkan avirulen tikus itu tetap mati.
Sel pecah
Protoplasma + bahan organik : tikus mati
Protoplasma + protein : tikus mati
Protoplasma + RNA : tikus mati
Protoplasma + DNA : tikus hidup
Jadi materi genetik yang
membahas sifat virulen adalah DNA. Materi genetik bukan hanya DNA saja
melainkan juga RNA saat menginfeksi bakteriofage.
DNA
DNA atau asam deoksiribonukleat adalah sejenis
asam nukleat yang tergolong biomolekul utama penyusun berat kering setiap
organisme. Molekul DNA terdiri atas dua untai nukleotida yang saling
berkomplemen. Struktur tersebut memungkunkan terjadinya mekanisme pewarisan
sifat.
Adapun yang membangun DNA
adalah:
1. Basa Nitrogen : terdiri dari Purin (A,G), Pirimidin (U,T,C)
2. Phospat
3. Gula
yang bertindak sebagai tulang
punggung rantai DNA adalah gula dan phospat.
Basa pada
masing-masing rantai berhadapan satu sama lain dalam posisi mendatar di
tengah-tengah heliks dan berpasangan dengan cara yang amat spesifik dihubungkan
dengan ikatan hidrogen antara basa-basa tersebut.
·
Adenin (A)- Timin
(T) ; masing-masing dapat membentuk dua ikatan,
·
Sitosin (C)-Guanin
(G); masing-masing dapat membentuk tiga ikatan.
Konsep dasar
menurunnya sifat secara molekuler adalah merupakan aliran informasi dari DNA ke
RNA ke urutan asam amino.
Ø Transformasi
Transformasi DNA merupakan salah satu metode
untuk memasukkan DNA ke dalam sel bakteri. Metode
transformasi ini pertama kali dikembangkan untuk memindahkan sifat-sifat genetika yang membawa kenyataan bahwa DNA adalah bahan genetika. Meskipun
transformasi telah dieksploitasi untuk mempelajari pautan gen pada berbagai organisme, metode ini sekarang secara luas dipakai untuk mentransfer plasmid-plasmid kecil dari satu galur bakteri ke galur lainnya. Prinsip dari transformasi adalah dengan ekstraksi DNA dari sel donor, kemudian dicampur dengan
sel resipien yang telah dibuat rentan terhadap masuknya molekul DNA melalui pori atau saluran dalam dinding
dan membran sel. Bila molekul DNA yang masuk berupa plasmid, maka replikasi plasmid dapat dimungkinkan dengan genom inang yang baru selama transformasi.
RNA
RNA adalah
Ribo-Nucleic-Acid atau asam ribo nukleat. Secara umum,RNA merupakan hasil dari
transkripsi menggunakan DNA sebagai cetakan. Ada 3 jenis RNA yaitu mRNA yang
membawa informasi genetic untuk sintesis protein rRNA yang merupakan penyusun
ribosom (sebagai bagian dari ribosom, ribosom merupakan asosiasi rRNA dan
protein), tRNA yang berfungsi untuk membawa asam amino menuju ribosom.
RNA
(ribonucleic acid)atau asam ribonukleat merupakan makromolekul yang berfungsi
sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetic.RNA sebagai penyimpan
informasi genetic misalnya pada materi genetic virus, terutama golongan
tetrovirus. RNA sebagai penyalur informasi genetic misalnya pada proses
translasi untuk sintesis protein. RNA juga dapat berfungsi sebagai enzim (ribozim)
yang dapat mengkalisformasi RNA-nya sendiri atau molekul lain.
Ø
Struktur RNA
RNA merupakan
rantai tunggal polinukleotida. Setiap ribonukleotida terdiri dari 3 gugus
molekul yaitu :
-
5 karbon
-
Basa nitrogen yang
terdiri dari golongan purin (yang sama dengan DNA) dan golongan pirimidin yang
berbeda yaitu sitosin (C) dan urasil (U)
-
Gugus fosfat
Ø
Tipe RNA
RNA terdiri dari 3 tipe yaitu:
1. mRNA (messenger RNA) atau RNAd (RNA duta)
2. tRNA (transfer RNA) atau RNAt (RNA transfer)
3. rRNA (ribosomal RNA) atau RNAr (RNA ribosomal)
Ø
Struktur Dasar RNA serta Perbedaan RNA dan DNA
Struktur dasar RNAmirip dengan DNA. RNA merupakan polimer yang tersusun
dari sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu
gugus gula ribose, dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun dari
ikatan berselang – seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida dengan gugus
gula ribose dari nukleotida yang lain.
Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu gugus hidroksil tambahan
pada cincin gula ribose (sehingga dinamakan ribosa). Basa nitrogen pada RNA
sama dengan DNA, kecuali basatimin pada DNA diganti dengan urasil pada RNA.
Jadi tetap ada empat pilihan : adenine, guanine, sitosin, atau urasil untuk
suatu nukleotida.
Ø
DNA
v
Pengertian DNA
DNA adalah serangkaian
banyak nukleotida yang terdiri dari gula, basa nitrogen, dan fosfat yang basa
nitrogennya diikat oleh ikatan hidrogen yang setiap gula dihubungkan oleh
phospat.
DNA : polinukletida
Nukleotida : basa, nitrogen, gula,dan phospat.
v Struktur DNA
Adapun yang membangun DNA
adalah :
- basa nitrogen ( terdiri dari purin : A, G, dan pirimidin : U, T, C )
- gula ( gula doexyribosa )
- phospat
v Bentuk DNA
Bentuk DNA yaitu double
heliks yang dibangun oleh ikatan hydrogen ( 3 untuk G, C dan 2 untuk A, T ).
v Sifat Fisika Kimia
DNA
Denaturasi
Proses pelepasan rantai
double heliks atau rantai ganda DNA menjadi rantai tunggal dimana rasio G 3
hidrogen C lebih besar, maka energi suhu dan waktu yang dibutuhkan lebih besar
untuk lepas. Semakin tinggi kadar garam juga akan mmeopengaruhi proses
pelepasan. Semakin rendah pH, maka memungkinkan DNA mengalami pelepasan.
Renaturasi
Ditentukan oleh suhu. Suhu
kamar ( 20-300C ). Jika DNA yang sudah terdenaturasi berada di suhu
ini maka akan kembali ke basa nitrogen pasangan ( renaturasi ). Selain suhu,
sinar dan virus juga berpengaruh pada proses renaturasi.
Ø RNA
v Pengertian RNA
RNA merupakan makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur
informasi genetic, dan juga dapat menjadi enzim ( ribozim ) yang dapat menkatalis formasi RNAnya sendiri atau molekul
RNA lain.
v Struktur RNA
Struktur RNA terdiri dari 3
gugus moleku, yaitu :
- 5 karbon
- Basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin dan golongan pirimidin yang berbeda, yaitu sitosin ( C ) dan urasil ( U )
- Gugus phospat
|
v Tipe RNA
Tipe RNA terdiri dari 3
tipe, yaitu :
- RNAd ( RNAduta ) atau mRNA ( messenger RNA )
RNA yang berurutan basanya
komplementer dengan salah satu urutan
rantai DNA. Dan juga membawa pesan atau kode genetik( kodon) dari
kromosom ke ribosom ( sitoplasma ). Yang kemudian menjadi cetakan unutk
menentukan spesifitas urutan asam amino pada rantai polipeptida. mRNA atau RNAd
berupa rantai tunggal yang relatif panjang.
- rRNA
Merupakan komponen
structural yang utama di dalam ribosom. Setiap subunit ribosom terdiri dari
30-46% molekul rRNA dan 70-8-% protein. Unit rRNA di dalam sel prokariot yang
di dalam satu unit ribosom itu disebut 70s rRNA (unit yang kecil 30s rRNA, unit
yang besar 50s rRNA).
- tRNA
tRNA merupakan RNA yang
membawa asam amino satu per satu ke ribosom. salah satu ujung tRNA terdapat 3
rangkaian basa asam amino pendek ( antikodon ).
Ø INFORMASI GENETIK
Ekspresi gen berkaitan
dengan proses transkripsi dan translasi untuk mensintesis protein. Sedangkan
proses replikasi, perbaikan, dan rekombinasi berkaitan dengan perbanyakan
terarah terhadap DNA yang ada pada makhluk hidup.
v Ekspresi gen berkaitan dengan proses-prises berikut ini :
1)
Transkripsi
·
Proses transfer atau
penterjemahan informasi genetik dari ruas DNA
( gen ) ke dalam molekul RNA.
·
Proses pembentukan
rantai poliribonukleotida dari berbagai monoribonukleotida :
-
melibatkan ruas DNA
sebagia model cetakannya
-
dipandu oleh enzim
transkriptase ( polimerase RNA ) sebagai katalisatornya.
·
Produk yang
terbentuk dari proses ini adalah RNA yang komplemen dengan salah satu rantai
DNA dupleks yang menjadi cetakan.
·
Proses transkripsi
menghasilkan mRNA, rRNA, tRNA.
·
Proses transkripsi
terdiri dari 3 tahap, yaitu :
1. Inisiasi, enzim RNA polymerase menyalin gen, sehingga pengikatan RNA polymerase
terjadi pada tempat tertentu yaitu di depan gen yang akan di transkripsi.
2. Elongasi, enzim RNA polymerase bergerak sepanjang molekul DNA membuka double
heliks dan merangkai ribonukleotida ke ujung 3 dari RNA yang sedang tumbuh.
3. Terminasi, proses terminasi transkripsi di tandai dengan terdisosiasinya enzim
polymerase dari DNA dan RNA dilepaskan.
rRNA
dan tRNA merupakan hasil akhir dari proses transkripsi, sedangkan mRNA akan
mengalami translasi.
2)
Translasi
·
Translasi adalah
proses sintetsis polipeptida spesifik berdasarkan sandi genetika pada mRNA. dan merupakan tahapan biosintesis
setelah proses transkripsi.
·
Translasi melibatkan
ribosom sebagai tempat penggabungan asam amino-asam amino menjadi polipeptida
dan tRNA sebagai pembawa asam amino ke ribosom dan penterjemah sandi genetika
mRNA.
·
Translasi sebagai
penterjemah informasi genetic yang terdapat pada RNA ke dalam polinukleutida
yang kemudian di terjemahkan lagi menjadi protein.
·
Rantai
polinukleutida mRNA membentuk triplet nukleotida ( kodon untuk satu atau
beberapa asam amino.
v Mekanisme Translasi
Mekanisme translasi adalah
sebagai berikut :
- Inisiasi, dimulai dari menempelnya ribosom subunit kecil ke mRNA. Ribosom bergeser ke arah 3 sampai bertemu dengan kodon A U G. Kodon ini menjadi kodon awal.
- Elongation, tahap selanjutnya adalah penempelan subunit besar ke subunit kecil menghasilkan 2 tempat yang terpisah. Tempat pertama adalah tempat peptidil ( P ) yang ditempati oleh tRNA-Nformil metionin. Tempat kedua adalah tempat aminoasil ( A ) yang terletak pada kodon kedua dan kosong. Ribosom kemudian beregser sehingga asam amino tRNA berada pada tempat P dan tempat A
- Terminasi, proses translasi akan berhenti bila tempat A bertemu kodon akhir yaitu UAA,UAG,UGA. Selanjutnya masuklah release factor ( RF ) ke tempat A dan melepaskan rantai polipeptida yang terakhir. Kemudian ribosom berubah menjadi sub unit kecil dan besar.
REKOMBINASI
DNA (Deoxy Nucleotida Acid)
Pengertian Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA ( rDNA ) adalah bentuk
buatan DNA yang dibuat dengan menggabungkan dua atau lebih sekuens yang
biasanya tidak akan terjadi bersama-sama
melalui penyambungan gen. Dalam hal modifikasi genetik, itu diciptakan melalui
pengenalan yang relevan DNA ke dalam DNA organisme yang ada seperti plasmid dan
bakteri, untuk kode atau mengubah ciri yang berbeda dengan tujuan tertentu
seperti resistensi antibiotik. Ini berbeda dari rekombinasi genetika dalam hal
itu tidak terjadi melalui dalam sel, tetapi di rekayasa. Sebuah protein
rekombinan adalah suatu protein yang dihasilkan dari DNA rekombinan.
Sejarah Rekombinasi DNA
Teknik DNA rekombinan pertama kali di usulkan oleh
Peter Lobban, seorang mahasiswa pasca sarjana. Eksploitasi teknologi DNA rekombinan
di fasilitasi oleh isolasi, penemuan dan penerapan endonuklease restriksi oleh
Werner Arber, Daniel Nathans, dan Hamilton Smith, yang mereka terima tahun 1978
dalam penghargaan nobel dalam kedokteran. Sebuah terobosan dalam penerapan
teknologi DNA rekombinan terjadi pada tahun 1977 ketika Herbert Boyer di
produksi biosintetik manusia insulin di laboratorium. Urutan gen tertentu atau
polinukleotida yang mengkode untuk insulin produksi pada manusia diperkenalkan
ke koloni sampel yang E.coli bakteri. Ini adalah obat pertama kali dibuat
melalui teknologi DNA rekombinan untuk disetujui oleh FDA dn komersial tersedia
dibawah nama merek humulin. Sebagian besar insulin saat ini digunakan diseluruh
dunia sekarang biosintetik rekombinan manusia insulin atau analognya.
Aplikasi Rekombinasi DNA
1)
Kloning
§ Definisi kloning
Kloning adalah teknik membuat
keturunan dengan kode genetic yang sama dengan induknya. Penggunaan cloning
adalah saling berkaitan DNA rekombinan dalam biologi klasik sebagai istilah
cloning mengacu pada sel atau organisme yang berasal dari organisme orang tua.
Dalam contoh klasik, pengguanaan DNA rekombinan menyediakan sel awal dari mana
organisme tuan rumah ini kemudian diharapkan rekapitulasi ketika mengalami
pembelahan sel lebih lanjut, dengan
bakteri yang tersisa contoh utama karena penggunaan virus vector yang
mengandung DNA rekombinan dimasukkan kedalam struktur yang dikenal sebagai
plasmid.
§ Contoh kloning
Contoh kloning adalah stek pada tanaman. Penyetekan merupakan suatu
perlakuan pemisahan, pemotongan dari beberapa bagian dari tanaman : akar,
batang, daun, dan tunas dengan tujuan bagian bagian tanaman tersebut
menghasilakan tanaman baru. Perbanyakan dengan stek umumnya dilakukan pada
tanaman dikotil, pada monokotil masih jarang namun pada beberapa tanaman
seperti asoaragus dalam kondisi terkontrol dapat dilakukan.
2)
Transgenik
§ Definisi transgenik
Transgenik adalah proses penyisipan atau suatu
organisme yang telah disisipi atau memiliki gen asing dari spesies yang berbeda
atau makhluk hidup lainnya. Penggabungan gen asing ini bertujuan untuk
mendapatkan organisme dengan sifat-sifat yang diinginkan.
§ Contoh transgenik
Tanaman trasgenik adalah tanaman yang telah
disisipi atau memiliki gen asing dari spesies tanaman yang berbeda atau makhluk
hidup lainnya.Hal ini bertujuan untuk mendapatkan tanaman dengan sifat-sifat
yang di inginkan misalnya tahan suhu,tahan kekeringan, resisten terhadap
gangguan hama,serta memiliki kwalitas unggul lainnya.
Sel
1)
Sel Prokariotik
Sel prokariotik mempunyai
membran plasma, sitoplasma yang mengandung ribosom,mesosom,kromaton (pigmen)
dan materi inti (DNA dan RNA).Sel prokarotik tidak mempunyai membran inti dan
system endo membrane seperti reticulum.Sel prokariotik tidak memiliki nucleus
materi genetiknya DNA terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleoit,
tetapi tidak ada membrane yang memisahkan daerah nukleoid ini dengan bagian sel
lainnya.
2)
Sel Eukariotik
Sel eukariotik biasanya
merupakan penyusun makhluk hidup multi seluler. Sel eukariotik tersusun atas
membrane sel, sitoplasma, nucleus, sentriol, reticulum endoplasma, ribosom,
komplek golgi, lisosom, badan mikro, mitokondria, mikro tubulus, dan mikro
filament. Pada sel eukariotik memiliki
nucleus sesungguhnya yang dibungkus oleh selubung nucleus. Sel eukariotik
memiliki materi genetic yang tidak hanya DNA, yang memiliki fungsi dan karakter
tertentu.
Enzim Restrinsik
Enzim Restriksi adalah
enzim yang memotong molekul DNA. Enzim ini memotong DNA pada rangka gula-fosfat
tanpa merusak basa. Setiap enzim mempunyai sekuens pengenalan yang unik pada
utas DNA, biasanya sepanjang 4-6 pasangan basa. Sekuen pengenalan atau sering
disebut juga situs pengenalan merupakan sekuens DNA yang menjadi tempat
menempelnya enzim restriksi dan melakukan pemotongan pada sekuens tersebut.
Panjang sekuens pengenalan enzim restriksi berbeda-beda seperti enzim EcoRI,
Sacl, dan Sstl mempunyai sekuens pengenalan sepanjang 6 pasang basa. Sedangkan
Notl 8 pasang basa, dan Sau3Al hanya 4 pasang basa.
Penargetan Gen
Penargetan gen adalah sebuah teknik genetika yang
menggunakan rekombinasi homolog untuk mengubah gen endogen. Metode ini dapat
digunakan untuk menghapus sebuah gen, menghilangkan ekson, dan mengawali
mutasi. Penargetan gen bisa bersifat permanen atau kondisional. Kondisi itu
dapat menjadi waktu spesifik selama perkembangan atau kehidupan organisme atau,
sebagai contoh, pembatasan pada jaringan spesifik. Penargetan gen memerlukan
pembentukan vector spesifik untuk setiap gen target. Namun, penargetan ini bisa
dipergunakan untuk setiap gen, tanpa memandang aktivitas transkripsional atau
ukuran gen.
Metode Penargetan Gen
Metode penargetan gen bervariasi menurut organisme.
Untuk penargetan gen pada tikus garis besar menyeluruh dari langkah-langkah
yang perlu adalah sebagai berikut: Sebuah konsepsi target yang terdapat pada
DNA dibiakkan dalam tubuh bakteri, yang khasnya memuat bagian gen yang
dijadikan sasaran, sebuah gen pelapor, dan sebuah penanda pilihan. Konsepsi ini
kemudian disisipkan ke sel batang embrio tikus dalam biakkan. Setelah dipilih
sel dengan sisipan yang benar itu digunakan untuk memperbesar jaringan-jaringan
tikus melalui injeksi embrio. Akhirnya, tikus tak normal dimana sel yang
dimodifikasi itu menyusun organ reproduksi dipilih memlalui pembiakan. Setelah
langkah ini, keseluruhan tubuh tikus itu didasarkan ke sel batang embrio yang
sebelumnya terpilih.
Vektor
Vector adalah unit otonom atau jajaran basa DNA
fungsional yang membawa gen target yang dsisipkan. Panjang vector maksimal
samadengan yang dibawa (gen target), namun idealnya vector tersebut harus lebih
panjang dan besar daripada gen yang dibawanya. Hal tersebut ditujukan untuk
menjaga kesetabilan antara panjang vector dan gen target.
Ø
Vector di bangun
oleh :
§ Plasmid
Secara umum plasmid
dapat didefinisikan sebagai molekul DNA sirkuler untai ganda di luar kromosom
yang dapat melakukan replikasi sendiri. Plasmid tersebar luas diantara
organisme prokariot dengan ukuran yang bervariasi.
§ Kosmid
Merupakan vector
yang dikonstruksi dengan menggabungkan kos dari DNA 1 dengan plasmid.
Kemampuannya untuk membawa fragmen DNA sepanjang 32 hingga 47 kb menjadikan
kosmid lebih menguntungkan daripada fag 1 dan plasmid.
§ Phage
Merupakan substansi
aktiv berukuran 95 nm yang bisa membunuh bakteri dan biasanya terdapat pada
air, tanah dan saluran pencernaan ternak. Bakteriophage mampu berkembang,
bereplikasi, didalam sel bakteri dan membunuh bakteri dengan cara memecah sel
prokariotik bakteri tersebut.
§ YAC
Adalah system
artificial yang dibangun dan dapat mengalami replikasi. Sebuah YAC dapat
dianggap sebagaikromosom buatan fungsional (elemen mereplikasi diri), oleh
karena itu termasuk tiga sekuens DNA spesifik yang memungkinkannya menyebarkan
dari satu sel untuk keturunannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar