KULIT PISANG JANGAN DIBUANG!
Siapa yang tidak mengenal buah pisang? Pohonnya
mungkin dapat ditemukan dengan mudah disekitar kita karena pisang hanya
dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis. Semoga bermanfaat, pastinya
buah pisang kaya akan kandungan vitamin, C, B Kompleks, B6 dan
serotonin. Zat ini dari informasi yang penulis peroleh bersumber dari
web http://www.kapanlagi.com/
berfungsi sebagai neurotransmitter yang memperlancar fungsi otak,
olehkarenanya jika otak mengalami keletihan maka ada baiknya
mengkonsumsi buah pisang. Pisang memiliki kandungan nutrisi yang lebih
tinggi dibandingkan dengan beberapa buah-buahan lain dan Pisang memiliki
cadangan energi yang cepat jika dibutuhkan. Pisang pun berdasarkan cara
mengkonsumsi dikelompokkan dalam dua golongan yaitu banana dan
plantain. Banana adalah pisang yang lebih sering dikonsumsi dalam bentuk
segar setelah buah matang, contohnya pisang ambon, susu, raja, seribu,
dan sunripe. Sedangkan Plantain adalah pisang yang dikonsumsi setelah
digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak, seperti pisang kepok, siam,
kapas, tanduk dan uli.
Lalu apa hubungan antara buah Pisang dan Villa Domba? Atau tepatnya mungkin hubungan antara buah Pisang dengan Domba Garut dan aneka jenis tanaman pertanian dan perkebunan? Bahkan bisa jadi hubungan buah pisang dan manfaatnya bagi kesehatan tubuh manusia? Buah pisang pun ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku atau campuran dalam pembuatan bio starter alami dan pupuk organik cair bersama buah-buahan lainnya seperti papaya, air kelapa, mangga dan sebagainya seperti yang coba penulis lakukan di Villa Domba. Pengetahuan yang diperoleh secara gratis oleh penulis dari internet ini menjadikan penulis mencoba untuk mengetahui jauh lebih dalam terkait kandungan dalam buah Pisang sehingga bermanfaat sebagai pupuk organik.
Sebuah informasi yang semoga bermanfaat diperoleh penulis dari web http://www.jawaban.com/: Secara umum, kandungan gizi yang terdapat dalam setiap buah pisang matang adalah sebagai berikut: kalori 99 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 miligram (mg), serat 0,7 gram, kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg, vitamin A 44 RE, Vitamin B 0,08 mg, Vitamin C 3 mg dan air 72 gram. Dalam "Medicinal Uses of Bananas" menyebutkan, bahwa pisang mempunyai manfaat dalam penyembuhan anemia, menurunkan tekanan darah, tenaga untuk berpikir, kaya serat untuk membantu diet, kulit pisang dapat digunakan sebagai krim anti nyamuk, membantu sistem syaraf, dapat membantu perokok untuk menghilangkan pengaruh nikotin, stres, mencegah stroke, mengontrol temperatur badan terutama bagi ibu hamil, menetralkan keasaman lambung dan sebagainya. Tanaman pisang secara genetis dapat menghasilkan vaksin yang murah dan sebagai alternatif untuk pertahanan anak dari serangan penyakit. Para peneliti sedang mencoba dari pisang untuk memproduksi antigen untuk coating Virus Hepatitis B. Apabila vaksin Hepatitis B tersebut berhasil akan menjadi sangat murah. Peneliti lain mengembangkan pisang yang dapat membantu dalam melawan penyakit campak / cacar air, penyakit kuning, polio dan dipteri. Luar Biasa ! ! !
Pisang termasuk tanaman serba guna karena semua bagian tanamannya, mulai dari bonggol (umbi batang pisang), batang, bunga, buah, sampai kulit buahnya dapat dimanfaatkan. Bonggol pisang dimanfaatkan untuk diambil patinya. Pati ini menyerupai pati tepung sagu dan tepung tapioka. Bonggol pisang juga dapat dikeringkan untuk dibuat abu. Air abunya digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat sabun atau pupuk kalium.( http://anekaplanta.wordpress.com/) Semakin menarik untuk mengetahui tentang manfaat pohon pisang! Tidak hanya buahnya, bahkan bonggolnya dapat dikeringkan untuk dibuat abu! Air abunya sebagai bahan campuran untuk membuat pupuk Kalium! Lebih menarik lagi setelah diperoleh informasi dari web http://wuryan.wordpress.com/: Pengaruh dosis dan frekuensi pemberian pupuk kalium dan persentase air tersedia terhadap tanaman melati. Penelitian tentang pupuk K dan air tersedia dengan tujuan untuk mengetahui teknik pemberian pupuk kalium dan cekaman air atau kombinasinya terhadap pertumbuhan dan produksi melati.
Terus menelusuri tentang aneka manfaat produksi pohon pisang, http://lita.inirumahku.com/, Pisang mengandung 200 kalori (10% kebutuhan sehari/Daily Value-DV), yg 93%-nya berasal dari karbohidrat berupa glukosa, fruktosa & sukrosa, sedikit sekali dari lemak & protein. Kandungan vitaminnya adalah B6 (41% DV), C (33% DV), folat (11% DV- 'brain food' –> sebenernya semua makanan ya berkait dg otak yah?), riboflavin (10% DV), asam pantotenat (8% DV), niasin (7% DV), vitamin A (3% DV berupa alfa & betakaroten) dan vitamin E & K (masing2 1% DV). Selain itu, di dalam pisang juga ada kalium (23% DV), mangan (30% DV), magnesium (15% DV), tembaga (9% DV), fosfor, selenium, besi & kalsium, plus serat 23%. Batang pohon& kulit buah pisang adalah sumber potensial pupuk potasium dengan kadar K2O 46-57% basis kering! Pupuk Potasium? http://hamidahmamur.wordpress.com/, potasium membantu pembentukan protein, karbohidrat dan gula, membantu pengangkutan gula dari daun ke buah, memperkuat jaringan tanaman serta meningkatkan daya tahan terhadap penyakit. Pohon pisang baru dipakai sebagai sumber hijauan pengganti rumput bagi ternak. Perlu digali potensi lain misalnya sebagai sumber energi atau mineral atau sebagai bahan pelindung protein pakan. Kulit pisang jangan dibuang ! ! !
KLIK Video Youtube:
http://www.youtube.com/watch?v=RcOla0g5n5Y
Praktik Pembuatan Pupuk Organik Cair Di Villa Domba: , Pisang mengandung 200 kalori (10% kebutuhan sehari/Daily Value-DV), yg 93%-nya berasal dari karbohidrat berupa glukosa, fruktosa & sukrosa, sedikit sekali dari lemak & protein. Kandungan vitaminnya adalah B6 (41% DV), C (33% DV), folat (11% DV- 'brain food' –> sebenernya semua makanan ya berkait dg otak yah?), riboflavin (10% DV), asam pantotenat (8% DV), niasin (7% DV), vitamin A (3% DV berupa alfa & betakaroten) dan vitamin E & K (masing2 1% DV). Selain itu, di dalam pisang juga ada kalium (23% DV), mangan (30% DV), magnesium (15% DV), tembaga (9% DV), fosfor, selenium, besi & kalsium, plus serat 23%. Batang pohon& kulit buah pisang adalah sumber potensial pupuk potasium dengan kadar K2O 46-57% basis kering! Bonggol pisang dimanfaatkan untuk diambil patinya. Pati ini menyerupai pati tepung sagu dan tepung tapioka. Bonggol pisang juga dapat dikeringkan untuk dibuat abu. Air abunya digunakan sebagai bahan campuran untuk membuat sabun atau pupuk kalium.
Keripik Kulit Pisang? Sumber.http://radio.spin.net.id/?p=680: KULIT pisang kerap dibuang begitu saja di sembarang tempat. Jika dibuang sembarangan, kulit pisang bisa membuat orang tergelincir. Namun, tiga mahasiswa Biologi ITS, tak pernah menganggap remeh kulit pisang. Karena setelah diteliti terbukti kulit pisang memang tak bisa dianggap barang remeh. “Kulit pisang yang sering dianggap barang tak berharga itu, ternyata memiliki kandungan vitamin C, B, kalsium, protein, dan juga lemak yang cukup,” kata Sulfahri, salah satu dari 3 peneliti itu. Melihat kandungannya yang cukup tinggi, ia bersama dua rekan mencoba membuat penganan dari bahan kulit pisang itu. “Semula, kami hanya memproduksi keripik kulit pisang, namun lama-kelamaan timbul ide untuk membuat tepung dari kulit pisang,” katanya. Mahasiswa angkatan 2007 itu mengatakan tepung pisang itu akhirnya digunakan sebagai bahan baku kue bolu. Meski berkali-kali gagal, namun akhirnya mereka menemukan formula yang pas untuk membuat bolu dari kulit pisang.
“Kalau dihitung lebih dari 50 kali,
namun kami sekarang sudah puas dengan resep bolu yang kami miliki,”
katanya. Kulit pisang yang cocok dibuat tepung adalah jenis pisang raja,
karena kulit pisang raja lebih tebal dibandingkan jenis pisang lainnya.
Karya Sulfahri dan dua rekannya itu merupakan salah satu karya inovatif
yang terpilih dalam penyaringan untuk “Biological Opus Fair” yang
digelar di Plaza dr Angka ITS Surabaya pada 17 dan 18 April 2008.
Delapan produk inovatif yang dipamerkan adalah karya bertajuk
“Pemanfaatan Kulit Buah Pisang Raja (Musa paradisiaca sapientum) sebagai
Bahan Dasar Pembuatan Kue Bolu” (karya Sulfahri dari Jurusan Biologi
ITS Surabaya), dan “Water Electric Light Trap (WEL-T) sebagai Pengganti
Pestisida dalam Upaya Peningatan Produksi Pangan yang Ramah Lingkungan”
(karya Resti Afiandinie dari Jurusan Teknik Kimia ITS). Karya lain
adalah “Pendayagunaan Talok (Muntingia calabura Linn) sebagai Salah Satu
Sumber Alternatif Baru dalam Dunia Pangan” (Fitri Linda Sari dari
Universitas Muhammadiyah Malang), kemudian “Potensi Suweg
(Amorphophallus campanulatus Bl.) sebagai Alternatif Bahan Pangan (Upaya
Menggali Potensi Pangan Lokal)” (Riana Dyah Suryaningrum dari
Universitas Muhammadiyah Malang).
Disamping
itu terdapat karya lain, seperti “Konversi Limbah Padat Menjadi Produk
Ramah Lingkungan” (Sulistiono Ningsih dari Jurusan Biologi di
Universitas Jember), “Pemanfaatan Mikroalga (Fitoplankton) sebagai
Subtitusi Sumber Bahan Bakar Premium” (Abdul Azis Jaziri dari Jurusan
Perikanan di Universitas Brawijaya Malang), “Diversifikasi Dioscorea
Flour sebagai Sumber Alternatif Pangan” (Zainal Arifin dari Jurusan
Biologi ITS Surabaya), kemudian “Pemanfaatan buah dan daun cersen/talok
sebagai keripik dan dodol” (Ria Hayati dari Jurusan Biologi ITS
Surabaya). Tak berbeda dengan Sulfahri, Zaenal Arifin juga mencoba
membuat diversifikasi pangan dari bahan umbi uwi. “Umbi yang bernama
latin dioscorea alata itu ternyata dapat menjadi bahan pangan yang aman
bagi penderita diabetes. Kadar gula uwi itu rendah, tapi karbohidratnya
tinggi,” kata mahasiswa jurusan Biologi ITS itu.
Pengolahan
uwi menjadi tepung itu pun tidak memerlukan proses yang rumit, bahkan
cukup menggunakan metode tradisional.”Saya buat dari dua macam uwi, uwi
putih dan juga uwi ungu yang sama-sama berkadar gula rendah. Uwi diparut
kasar, kemudian direndam dengan air kapur untuk memisahkan parutan
dengan getahnya. Air getah uwi itu bisa untuk pestisida yang ramah
lingkungan,” ucapnya. Parutan yang sudah dikeringkan, katanya, dapat
langsung diolah menjadi tepung. “Tepung dari uwi ini dapat digunakan
sebagai bahan baku berbagai macam penganan, seperti kue dan mie. Rasa
tepungnya sendiri tawar, jadi gampang divariasikan,” katanya.
(kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar