PERSPEKTIF SOSIOLOGI DALAM
PEMBAHASAN MAKALAH
“IDENTIFIKASI KAPASITAS MASYARAKAT
DESA DALAM MELAKUKAN MUSYAWARAH/REMBUG
DESA”
Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang sesuatu
hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara
tertentu, dan cara-cara tersebut berhubungan dengan asumsi dasar yang menjadi
dasarinya, unsur-unsur pembentuknya dan ruang lingkup apa yang dipandangnya. Perspektif membimbing setiap
orang untuk menentukan bagian yang relevan dengan fenomena yang terpilih dari
konsep-konsep tertentu untuk dipandang secara rasional.
Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa perspektif adalah kerangka kerja
konseptual, sekumpulan asumsi, nilai, gagasan yang mempengaruhi perspektif
manusia sehingga menghasilkan tindakan dalam suatu konteks situasi tertentu. Dalam konteks sosiologi juga
memiliki perspektif yang memandang proses sosial didasarkan pada sekumpulan
asumsi, nilai, gagasan yang melingkupi proses sosial yang terjadi.
Terdapat empat perspektif dalam sosiologi,
yaitu :
n
Evolusioner
n
Interaksionisme
Simbolik
n
Fungsionalisme
n
Konflik
Musyawarah adalah proses deliberasi atau berembuk
yang mempertimbangkan semua sisi dari sebuah isu atau konflik. Sebuah konflik
yang terjadi di dalam masyarakat tidak lepas dari adanya interaksi yang
dilakukan antar individu yang menjadi komponen dalam masyarakat. Secara
sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau
lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak
lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh
perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.
perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik,
kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan
dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan
situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak
satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau
dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan
hilangnya masyarakat itu sendiri.
Jadi
dalam pembahasan makalah “Identifikasi Kapasitas Masyarakat Desa dalam
Melakukan Musyawarah/Rembug Desa”, perspektif sosiologi yang dapat digunakan
menurut pendapat saya adalah Teori Interaksionisme Simbolik dan Teori Konflik.
REFERENSI :
http://indosdm.com/tingkat-penyelesaian-konflik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar