Kamis, 01 Desember 2011

review jurnal


PERSPEKTIF SOSIOLOGI DALAM PEMBAHASAN MAKALAH
“IDENTIFIKASI KAPASITAS MASYARAKAT DESA DALAM  MELAKUKAN MUSYAWARAH/REMBUG DESA”


Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang sesuatu hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara tertentu, dan cara-cara tersebut berhubungan dengan asumsi dasar yang menjadi dasarinya, unsur-unsur pembentuknya dan ruang lingkup apa yang dipandangnya. Perspektif membimbing setiap orang untuk menentukan bagian yang relevan dengan fenomena yang terpilih dari konsep-konsep tertentu untuk dipandang secara rasional.
Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa perspektif adalah kerangka kerja konseptual, sekumpulan asumsi, nilai, gagasan yang mempengaruhi perspektif manusia sehingga menghasilkan tindakan dalam suatu konteks situasi tertentu. Dalam konteks sosiologi juga memiliki perspektif yang memandang proses sosial didasarkan pada sekumpulan asumsi, nilai, gagasan yang melingkupi proses sosial yang terjadi.
Terdapat empat perspektif dalam sosiologi, yaitu :
n        Evolusioner
n        Interaksionisme Simbolik
n        Fungsionalisme
n        Konflik
Musyawarah adalah proses deliberasi atau berembuk yang mempertimbangkan semua sisi dari sebuah isu atau konflik. Sebuah konflik yang terjadi di dalam masyarakat tidak lepas dari adanya interaksi yang dilakukan antar individu yang menjadi komponen dalam masyarakat. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.

Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
            Jadi dalam pembahasan makalah “Identifikasi Kapasitas Masyarakat Desa dalam Melakukan Musyawarah/Rembug Desa”, perspektif sosiologi yang dapat digunakan menurut pendapat saya adalah Teori Interaksionisme Simbolik dan Teori Konflik.


REFERENSI :
http://indosdm.com/tingkat-penyelesaian-konflik



Tidak ada komentar:

Posting Komentar