Senin, 27 Februari 2012

komposisi kimia ikan


KOMPOSISI KIMIA IKAN


TUGAS
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Penanganan Hasil Perikanan
yang dibina oleh Bu Kartini

Disusun oleh :

Achmad Fathony                 105080301111043
Rizky fadjar M                       105080301111011
Muhammad Choirul Anam            105080313111007
Framita Triputri S                 105080301111025
Berlian Septiara B               105080306111011
Kama Yuda F.P.                   105080301111057


FPIKUBKementrianPutih.jpg



FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011

·         Komposisi Kimia Ikan
Daging ikan merupakan bahan biologi yang sebagian besar tersusun oleh unsur – unsur organic, yaitu oksigen(75%), hidrogen(10%), karbon(9,5%) dan nitrogen(2,5%). Unsur-unsur tersebut merupakan penyusun senyawa-senyawa protein, karbohidrat, lipid (Lemak), vitamin, dan sebagainya. Seperlima bagian dari tubuh ikan merupakan komponen protein yang tersusun oleh asam – asam amino yang sangat diperlukan oleh tubuh. Daging ikan juga kaya lemak dan senyawa- senyawa memberi cita rasa (flavour), tetapi daging ikan bukan merupakan sumber karbohidrat yang baik karena jumlah nya yang sedikit.
*     Protein
Protein ikan merupakan bagian yang terpenting dari ikan, karena protein ikan merupakan komponen terbesar dalam jumlahnya setelah air dan merupakan bagian yang sangat berguna bagi manusia. Protein ikan berfungsi membentuk jaringan baru dan mempertahankan jaringan yang sudah ada, selain itu sebagai zat pembangun dan pengatur pada tubuh ikan. Adapun stuktur bangun dari protein sebagai berikut :
Protein yang mewakili sekitar 20% dari massa otot dapat dibagi menjadi tiga kategori menurut sifat  kelarutannya yaitu :
1.    Protein stroma
Biasanya disebut protein jaringan pengikat. Biasanya diukur sebagai protein larut yang tersisa setelah ekstraksi lengkap semua protein otot larut. Protein stroma mempengaruhi kualitas daging secara langsung, yaitu:
a.            Mereka lebih rendah kelembutan daging dan pengaruhnya tergantung pada jumlah protein stroma dan derajat silang antara protein stroma.
b.            Karena sifat larut mereka, mereka mengurangi kapasitas pengemulsi daging.
c.            Karena konten yang rendah asam amino diisi dan hidrofilik, stroma protein kapasitas air yang lebih rendah memegang daging.
d.            Mereka mengurangi nilai gizi daging.

2.    Protein fibriler / skeleroprotein.
Protein fibriler / skeleroprotein adalah protein yang berbentuk serabut. Protein ini tidak larut dalam pelarut – pelarut encer, baik larutan garam, asam, basa, maupun alkohol. Berat molekulnya yang besar belum dapat ditentukan dengan pasti dan sukar dimurnikan. Susunan molekulnya terdiri dari rantai molekul yang panjang dan sejajar dengan rantai utama, tidak membentuk kristal, dan bila rantai ditarik memanjang dapat kembali pada keadaan semula. Contoh protein fibriler adalah kolagen yang terdapat pada tulang rawan, miosin pada otot, keratin pada rambut, fibrin pada gumpalan darah.
3.    Protein sarcoplasma
Sarcoplasma adalah struktur protein yang lembut dan mengandung antara lain mioglobin otot pigmen merah. Mioglobin menyerap oksigen yang dibawa oleh pembuluh darah kecil dan berfungsi sebagai cadangan oksigen untuk kontraksi dari otot hidup. Dalam daging mioglobin yang memberikan warna daging merah dan memainkan peran penting dalam reaksi menyembuhkan sarcoplasma merupakan sekitar 30 persen dari sel otot. Protein sarcoplasmatic larut dalam air. Sekitar 70 persen dari sel otot terdiri dari ribuan myofibrils, yang rantai protein yang solid dan memiliki diameter 0,001-0,002 mm. Protein ini, yang menyusun bagian utama dan nutrisi yang paling berharga dari protein sel otot, yang larut dalam larutan garam. Fakta ini sangat penting untuk pembuatan produk daging tertentu, Karakteristik dari produk-produk adalah protein koagulasi panas myofibril sebelumnya cair. Struktur dicapai dari protein digumpalkan memberikan tekstur padat elastis khas di produk akhir.

*     Lemak
Lemak ikan merupakan trigliserida asam-asam lemak, yaitu ester antara gliserol, dan asam lemak pada tubuh ikan. Lemak berfungsi sebagai cadangan energi dimana triasilgliserol, tersimpan di dalam jaringan adiposa, adalah bentuk utama dari cadangan energi di tubuh hewan. Adiposit, atau sel lemak, dirancang untuk sintesis dan pemecahan sinambung dari triasilgliserol, dengan pemecahan terutama dikendalikan oleh aktivasi enzim yang peka-hormon, lipase. Adapun stuktur bangun dari lemak sebagai berikut:

*     Mineral
Garam mineral pada daging ikan dapat berupa garam-garam fosfat, natrium, magnesium, sulfur, kalsium dan klorin. Garam –garam mineral tersebut digolongkan sebagai makroelemen, karena jumlahnya lebih dominan dibanding garam mineral lain yang tergolong pada mikroelemen, yaitu zat besi, tembaga, mangan, kobal, iodine, fluorin, seng. Fungsi mineral Kalsium (Ca) dan fosfor (P) diperlukan untuk pembentukan tulang/pertumbuhan dan untuk menjaga agar fungsi jaringan tubuh dapat bekerja secara normal. Natrium klorida (NaCl) berpengaruh dalam pertumbuhan, tetapi dianjurkan pemakaiannya tidak terlalu banyak. Besi (Fe) dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, sedangkan tembaga (Cu) membantu dalam penggunaan besi oleh tubuh. Yodium (I) diperlukan untuk pembuatan tiroksin (hormon timid) dan mangan (Mn) berpengaruh dalam proses ovulasi/ reproduksi.

*     Vitamin
Vitamin yang terdapat didalam tubuh ikan terbagi menjadi dua, yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut air misalnya vitamin bikompleks, vitamin H (biotin), niasin (vitamin PP), dan vitamin  C. sedangkan pada vitamin yang larut dalam lemak adalah A, D, E dan K. Fungsi vitamin pada ikan diperlukan dalam jumlah yang relatif sedikit, terutama untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan tubuh ikan. Vitamin B1 B6, dan B12 berfungsi untuk menunjang pertum­buhan serta dapat merangsang nafsu makan, sedangkan vitamin B2 berperan dalam pertumbuhan dan pertukaran zat-zat makanan (seper­ti karbohidrat, lemak, dan protein) dari set-sel dalam tubuh ikan serta untuk proses reproduksi. Vitamin A berfungsi untuk menunjang kesehatan mata, sedangkan vitamin D dibutuhkan untuk proses metabolisme dari mineral (terutama kalsium dan fosfor). Vitamin E berpengaruh terhadap pergerakan ikan maupun dalam proses repro­duksi, sedangkan vitamin K berpengaruh dalam proses pembekuan darah. Adapun struktur bangun dari formula vitamin yaitu :


*     Karbohidrat
Karbohidrat dalam daging ikan merupakan polisakarida, yaitu glikogen yang strukturnya serupa dengan tepung amilum ( C6H10O5)n . Glikogen terdapat didalam salcoplasma diantara miofibril- miofibril. Glikogen merupakan sumber pembentuk energi pada aktivitas otot. Glikogen dalam daging sifatnya tidak stabil, mudah berubah menjadi asam laktat melalui proses glikolisa. Pemecahan ini berlangsung sangat cepat sehingga  pH air ikan turun menyebabkan aktivitas otot menjadi naik. Adapun struktur bangun dari karbohidrat adalah :

·         Kadar Air
Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan dan fungsinya tidak pernah dapat digantikan oleh senyawa air. Kadar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam bahan yang dinyatakan dalam persen. Kadar air juga salah satu karakteristik yang sangat penting pada bahan pangan, karena air berpengaruh terhadap kesegaran, stabilitas dan keawetan pangan. Semakin tinggi kadar air, pangan umumnya semakin mudah rusak, baik karena kerusakan mikroorganisme maupun reaksi kimia.
Dalam daging ikan terdapat air bebas dan air terikat. Air bebas terdapat pada ruang – ruang antar sel dan plasma. Air bebas ini melarutkan berbagai vitamin, garam mineral, dan senyawa- seyawa nitrogen tertentu. Air terikat terdapat dalam beberapa bentuk, yaitu:
a.    Terikat secara kimiawi atau molekuler misalnya bersama sama degan protein atau senyawa – senyawa komplek lainnya.
b.    Terika secara fisikokimiawi yang disebabka karena adanya tekanan osmosa ( disebut air dilatasi) atau adanya absorpsi ( disebut air hidrasi)
c.    Terikat karena daya kapiler
Kadar air pada ikan segar berkisar 60 – 80 %. Jika terjadi penambahan kadar air, maka mutu ikan semakin menurun, Dan Jika terjadi penurunan kadar air, maka kemunduran mutu ikan dapat berlangsung lebih lama. Hal itu dikarenakan, di dalam bahan pangan terdapat Aw yaitu jumlah air bebas yang digunakan oleh mikroba untuk pertumbuhannya. Mikroba ini yang membuat kerusakan terhadap bahan pangan atau ikan.





·         Susunan sel dinding ikan
Intergumen (kulit) merupakan sistem pembalut tubuh yang terdiri dari kulit dan derivat-derivatnya. Kemudian memiliki fungsi  Derivat sisik antara lain gigi ikan hiu, jari-jari sirip, scute (penebalan pada linea lateralis), finlet (sirip kecil), keel (gerigi kecil) dan beberapa keping tulang tengkorak. Struktur kulit ikan terdiri atas dua lapisan yaitu Epidermis (luar) yang selalu basah karena adanya lendir (dari sel piala/goblet), bagian dalam selalu melakukan pembelahan untuk menggantikan sel-sel luar yang lepas. lapisan ini dinamakan (germinativum / lapisan malpighi) kemudian lapisan dalam (dermis) terdiri dari sel-sel yang susunannya lebih kompak, karena dilengkapi dengan pembuluh darah, syaraf & jaringan pengikat dan berperan dalam pembentukkan sisik pada ikan yang bersisik. Selanjutnya kelenjar lendir yang dihasilkan oleh lapisan epidermis dan mengeluarkan zat (semacam glycoprotein) yang dinamakan mucin (bila kena air menjadi lendir).
Pada dasarnya kulit tersusun oleh 2 lapisan yaitu epidermis di bagian luar dan hypodermis di bagian dalam.  Epidermis biasanya sangat tipis, tersusun dari 10- 30 lapisan sel. Pada kulit ini juga terdapat sel-sel yang manghasilkan lendir.  Pada beberapa jenis ikan terdapat sisik, di mana bagian basal dari sisik ini tertanam di dalam kulit. Bila ikan terkena serangan penyakit atau terpapar pada polutan/ lingkungan yang kurang menguntungkan, kemungkinan pada jaringan kulit akan terjadi pengelupasan epidermis, pendarahan/ kongesti, rusaknya sel-sel pada kulit serta perubahan-perubahan lain seperti nekrosis, odema dan lain-lain.
 


·         Proses pembusukan Ikan Segar
Proses pembusukan ikan dapat berlangsung melalui : (1) proses otrolitik dimana enzim akan merombak daging ikan menjadi molekul yang lebih sederhana: (2) aktivitas bakteri, serangga, binatang pengerat dan lain-lain;(3) oksidasi yaitu proses reaksi kimiawi yang terjadi pada ikan berlemak sehingga menyebabkan ketengikan, perubahan cita rasa, warna dan reaksi non enzimatis lainnya;(4) ketikdaksempurnaan dalam penanganan, pengawetan dan pengolahan;(5) penurunan kandungan air (6) penyerapan bau; (7) kerusakan mekanis  yang disebabkan oleh penggunaan mesin;(8) konta,minasi ikan dengan senyawa-senyawa yang tidak diinginkan.
Dimana proses pembusukan ikan akan terjadi setelah ikan mati. Setelah ikan mati maka akan menyebabkan sirkulasi darah berhenti dan juga mengakibatkan pemasokan oksigen berhenti. Lalu system respirasi terhenti yang mana pada system itu mengakibatkan glikogen berubah menjadi CO2 dan H2O. Pada proses glikolisis berlangsung  anaaerob yang mengubah glikogen menjadi asam laktat. Saat proses glikolisa berlangsung mengakibatkan pH daging ikan menjadi turun, dan enzim ATP-ase dan keratinfosfokinase menjadi aktif, timbulah energy dari pemecahan ATP dan kreatinfosfat yang mana mengakibatkan aktin dan myosin membentuk aktomiosin dan daging ikan menjadi kaku lalu protei terurai.
Pada saat pH daging ikan turun enzim katepsin menjadi aktif dan protein juga terurai. Dari system respirasi berhenti lemak menjadi memadat dan terjadilah oksidasi lemak dan mengakibatkan terjadinya ketengikan. Dari protein terurai dan saat terjadi oksidasi lemak  maka berbagi metabolit terakumulasi dan timbul bau. Setelah timbul bau terjadilah perubahan fisikawi yang menimbulkan noda – noda warna sehingga bakteri tumbuh pesat. Dan terjadilah pembusukan ikan yang  pesat atau lebih cepat karena bakteri yang semakin banyak pula (berbanding lurus).
Adapun jenis jenis mikroba pembusuk diantarannya seperti : Shewanella putrifaciens, Photobacterium phosphoreum, Pseudomonas spp, Vibrionacaea, Aerobacter, Lactobacillus, Moraxella, Acinetobacter, Alcaligenes, Micrococcus, Bacillus, Staphylococcus, Flavobacterium.
Ikan busuk memiliki tekstur lunak karena struktur ototnya sudah rusak, sehingga bila ditekan degan menggunakan jari tidak akan kembali menjadi bentuk semula. Rusaknya otot ika disebabkan oleh aktivitas enzim yang merombak komponen protein, lemak dan karbohidrat menjadi senyawa yang lebih sederhana. Enzim berasal dari ikan itu sendiri dan enzim yang dihasilkan oleh mikroba yang dihasilkan oleh daging ikan.


·         Senyawa Kimia yang larut air dan tidak larut dalam air dalam tubuh ikan
Senyawa – senyawa kimia yang terkandung dalam tubuh ikan di antaranya adalah protein, vitamin, lemak, karbohirat, mineral, dan air.
1.     Protein
Protein berdasarkan kelarutannya terbagi menjadi protein yang mudah larut dalam air, protein yang tidak dapat larut dalam air, dan protein yang sukar larut dalam air atau yang larut dalam air setelah diberi garam pada konsentrasi tertentu.
Protein yang larut dalam air adalah albumin, sedangkan protein globulin sedikit larut dalam air, tetapi larut dalam larutan garam. Protamin larut dalam 70-80% etanol, tetapi tidak larut dalam air dan etanol absolut. Histon larut dalam larutan garam sedangkan skleroprotein tidak larut dalam larutan garam maupun larutan garam.
2.     Vitamin
Vitamin adalah suatu senyawa organik yang sangat diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dan pertumbuhan yang normal. Vitamin tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup, maka harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Sebagai pengecualian adalah vitamin D yang dapat disintesis dalam kulit, yaitu merubah pro vitamin D menjadi vitamin D, asalkan kulit cukup terkena sinar matahari. Dalam bahan pangan terdapat vitamin dalam jumlah yang sangat kecil dan dalam bentuk yang berbeda-beda diantaranya provitamin atau calon vitamin (precursor) yang dapat diubah dalam tubuh menjadi vitamin yang aktif. Setelah diserap oleh tubuh, provitamin mengalami perubahan kimia sehingga menjadi satu atau lebih bentuk yang aktif.
Vitamin dikelompokkan menjadi 2 golongan utama yaitu vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K serta vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C dan B.
Dalam daging ikan dan minyak ikan banyak terdapat vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin tersebut disimpan dalam hati atau jaringan-jaringan lemak. Karena sifatnya yang tidak larut dalam air, vitamin tersebut tidak dikeluarkan akibatnya ditimbun dalam tubuh bila dikonsumsi terlalu banyak. Kekurangan vitamin yang larut dalam lemak terjadi bila daya serap tubuh terhadap lemak tidak baik atau tubuh terlalu banyak mengkonsumsi minyak mineral.
Vitamin-vitamin yg larut dalam air bebas bergerak dalam tubuh, darah, dan limpa. Karena sifatnya yang larut dalam air, vitamin mudah rusak dalam pengolahan dan mudah hilang karena tercuci atau terlarut oleh air keluar dari bahan makanan.


3.         Minyak/Lemak
Minyak/lemak tidak larut dalam air kecuali minyak jarak (coastor oil), sedikit larut dalam alkohol dan larut sempurna dalam dietil eter,karbon disulfida dan pelarut halogen.
Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air. Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas merupakan pelarut lemak yang baik.
4.         Karbohidrat
Secara umum, karbohidrat digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu : monosakarida dan turunannya, oligosakarida serta polisakarida. Masing-masing kelompok memiliki keunggulan serta fungsi yang khas dalam pangan.
Kandungan karbohidrat pada ikan sangat kecil, karbohidrat yang terdapat dalam daging ikan kebanyakan terdapat dalam bentuk polisakarida, yaitu glikogen yang memiliki struktur serupa dengan tepung amilum (C6H10O5)n.
Monosakarida dan oligosakarida larut dalam air. Monosakarida juga larut dalam etanol tetapi tidak larut dalam pelarut organik (ether, chloroform, benzene).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar