( Bacillus
cereus )
TUGAS
Untuk memenuhi tugas
matakuliah
Mikrobiologi
Pangan Ikani
yang dibina oleh Dr. Ir. Hartati K., MS
Disusun oleh :
NAMA : ACHMAD FATHONY
NIM : 105080301111043
KELAS :
A
TEKNOLOGI
INDUSTRI HASIL PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN
ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
Penanganan yang kurang higienis
pada saat produksi dapat menimbulkan kontaminasi bakteri patogen dalam produk
makanan sehingga menyebabkan keracunan pangan. Beberapa
bakteri yang dapat menyebabkan keracunan yaitu Staphylococcus aureus (S.
aureus), Salmonella enterica serovar Typhimurium (S.
Typhimurium) dan Bacillus cereus (B. cereus). Bakteri S.
aureus dapat mencemari pangan melalui peralatan dan kulit pekerja dengan
membentuk enterotoksin yang dapat menyebabkan penyakit jika dikonsumsi manusia.
Bakteri S. Typhimurium dapat mencemari pangan melalui pangan mentah
seperti daging, yang dapat menyebabkan penyakit diare. Keracunan pangan bakteri
B. cereus terjadi secara intoksikasi yaitu masuknya enterotoksin yang
diproduksi oleh B. cereus ke dalam tubuh manusia.
B.cereus adalah
organisme tanah yang sering mengkontaminasi nasi. Bacillus cereus sangat dikenal
sebagai penyebab penyakit akibat makanan di seluruh dunia. Bacillus cereus merupakan kuman
anaerob pembentuk spora. Mereka termasuk ke dalam: Divisi Protophyta,
Kelas Schizophyta, Ordo Eubacteriales, Famili Bacillaceae dan Genus Bacillus. B.
cereus merupakan
bakteri patogen pangan yang bersifat Gram-positif. Ciri-ciri morfologi B.
cereus yaitu batang (basilus) besar, aerobik dan membentuk rantai,
bergerak, membentuk spora yang terletak ditengah basil yang tidak bergerak dan
tahan panas. Diameter sel 0,7 – 0,8 μm dengan panjang 2 – 3 μm, sedangkan
sporanya berdiameter 0,6 – 0,9 μm dengan panjang 1,0 – 1,5 μm dapat pula
bersifat anaerobik. B. cereus memiliki suhu optimum pertumbuhan berkisar
antara 35 – 40 oC, peritrik, katalase positif dan kemoorganotropik,
dapat dilihat pada gambar,
(a) (b)
Gambar (a) Koloni B. cereus (b) Morfologi B. Cereus
Ada 2 jenis enterotoksin yang dikenal, pertama yaitu
enterotoksin tahan panas (heat stable) yang menyebabkan muntah-muntah, dan
jenis lainnya adalah enterotoksin yang tidak tahan panas (heat labile) yang
menyebabkan diare.
B. cereus dapat
menyebabkan penyakit jika berjumlah lebih dari 106 CFU/g dalam bahan
pangan yang tercemar. Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh
bakteri B. cereus yaitu muntah-muntah, diare dan sakit perut. Gejala
yang muncul diantaranya diare atau muntah dalam jangka waktu 2 – 16 jam setelah
makanan dikonsumsi, ada juga disertai dengan kolik dan diare. Sindrom
diare dapat disebabkan akibat produksi enterotoksin yang dihasilkan B.
cereus selama pertumbuhan vegetatifnya di dalam usus kecil. B. cereus ditemukan
pada susu pasteurisasi, daging beku dan sayur-sayuran. Dampak
buruk dari B. cereus dapat dicegah makanan harus dimasak dengan
pemasakan yang dapat membunuh sel vegetatif dan yang dapat mencegah germinasi
spora kemudian pendinginan yang cepat sehingga memberikan kejutan dan
penyimpanan pada suhu refrigerator. B. cereus terdapat secara alami di
tanah dan pada produk segar. Organisme
ini ada dimana-mana didalam tanah dan di lingkungan sekitar kita, biasanya
ditemukan pada :
• bahan
makanan mentah
• makanan
kering dan makanan olahan
• susu
pasteurisasi
• daging
beku
• sayur-sayuran
• serealia
dan rempah-rempah.
Bacillus cereus memanfaatkan
karbohidrat sederhana, seperti glukosa, fruktosa, maltosa dan sukrosa untuk
menghasilkan hidrogen dan produk asam. Cara
penularan oleh B.cereus
adalah
karena mengkonsumsi makanan yang disimpan pada suhu kamar setelah dimasak, yang
memungkinkan kuman berkembang-biak. KLB yang disertai dengan muntah-muntah
sering terjadi setelah memakan nasi yang disimpan pada suhu kamar sebelum
dipanaskan kembali. Berbagai penyimpangan cara-cara pengolahan makanan
mengakibatkan terjadinya berbagai KLB dengan diare.
Cara
pengisolasian dari bakteri Bacillus cereus yaitu ditambahkan
dalam agar miring dan diinkubasi pada suhu 300 C selama 1 (satu) minggu.
Kemudian bakteri yang ditumbuhkan tersebut dipanen dan dimasukkan ke dalam
larutan NaCl fisiologis steril 20 ml. Sebanyak
4 tabung sentrifus, lalu dipanaskan dalam waterbath pada suhu 65 derajat
Celcius selama 18-24 jam. Selanjutnya suspensi dipusing 3000
rpm selama 10 menit buang supernatan (lapisan atasnya). Kedalam endapan
tambahkan NaCl fisiologis secukupnya, dikocok dan dimasukkan kedalam refrigerator dengan suhu 40C
selama 18-24 jam. Kemudian larutan dipanaskan kembali dalam waterbath dengan
suhu 650C selama 30 menit. Setelah
itu dipusing dengan kecepatan 1000 rpm selama 5 menit dan diambil lapisan
atasnya. Hasilnya disimpan dalam refrigerator sebagai spora.
Pertanyaan:
1. Andyan
adhyatmaka/ 1050803071110079
a. Mengapa Bacillus cereus pada suhu yang
di presentasikan baru dapat sporanya berikut penjelasan/gambaran bagaimana
spora tersebut mati ?
Jawab: menurut saya walau dipanaskan suhu berapa pun spora dari tidak
akan mati karena bakteri B.cereus
akan terus tumbuh dan membentuk atau memproduksi racun emesis yang nantinya
akan menyebabkan muntah-muntah. Namun B.cereus
akan terhambat pertumbuhannya jika pada suhu rendah (< 00C).
2. Rizka
khikmatun N / 10508030011104
a. Apakah
bakteri Bacilus cereus hama mengkontaminasi
bahan pangan yang mengandung karbohidrat tinggi?
b. Apakah
bakteri bacilus cereus juga bisa mengkontaminasi olahan ikan ?
Jawab: Iya, karena
telah diketahui bersama komposisi dari ikan itu sendiri bahwa kandungan
karbohidrat dari ikan hampir 0% dan komposisi gizi pada ikan yang tertinggi
yaitu proteinya sekitar 15 -24%, oleh karena B.cereus merupakan bakteri
yang suka mengkontaminasi bahan makanan berkarbohirat kinggi missal:
nasi, maka saya rasa untuk mengkontaminasi ikan, bakteri tersebut tidak bisa.
3. Desti
Dwi Anggraini /105080301111009
a. Coba
sebutkan mikroba apa saja yang di curigai yang terdapat pada makanan dan cara pecegahannya bagaimana?
Jawab: Pertanyaan Sdr.i sangatlah meluas, disini kami hanya membahas
mengenai B.cereus. Menurut saya
selain B.cereus yang dapat
menyebabkan keracunan
pangan dengan gejala mual dan diare yang pencegahannya tidak
dilakukan pemanasan yang berlebihan dan berulang-ulang pada makanan, bakteri lain yang dapat dapat
menyebabkan keracunan yaitu Staphylococcus aureus (S. aureus), Salmonella
enterica serovar Typhimurium (S. Typhimurium) Bakteri
S. aureus dapat mencemari pangan melalui peralatan dan kulit pekerja
dengan membentuk enterotoksin yang dapat menyebabkan penyakit jika dikonsumsi
manusia. Bakteri S. Typhimurium dapat mencemari pangan melalui pangan
mentah seperti daging, yang dapat menyebabkan penyakit diare. Cara pencegahannya yaitu cukup dengan cara penanganan yang higienis pada saat produksi.
4. Riatni A
H Husen /105080313111013
a. Jelaskan
mengapa Bakteri Bacilus cereus banyak terdapat
dalam makanan yang mengandung karbohidrat, dan
jelaskan perbedaan enterotoksin panas dan enterotoksin tidak tahan panas?
Jawab: Karena Bakteri Bacillus
cereus mengubah glukosa pada makanan yang mengandung
karbohidrat tinggi menjadi asam laktat yang menyebabkan bau busuk pada makanan.
Enterotoksin yang tahan panas itu diproduksi
oleh galur ETEC asal hewan atau manusia. Dan enterotoksin dari E.coli yang tahan panas merupakan
protein dengan berat molekul yang rendah bersifat non imunogenik. Dapat
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu STa dan STb. Toksin yang tidak tahan panas terdiri dari 2 sub unit, yaitu sub unit A (25 kilodaltin = kd) dan 5 subunit B.
5. Azizah
Ali/ 105080301111041
a. Bagaimana
bakteri Bacilus cereus mengkontaminasi
makanan [bahan mentah, susu
pasteurisasi, nasi dan contoh lainnya ]?
Jawab: Cara bakteri Bacilus cereus mengkontaminasi
makanan yaitu dimulai
dari spora bakteri ini yang menetap dan
hidup di tanah
selama bertahun-tahun yang kemudian kemungkinan terbawa oleh angin yang
kemudian akan menempel pada makanan tersebut sehingga akan terjadi kontaminasi
antara bateri B.cereus dan makanan
yang kurang terjaga hygienitasnya disamping itu bila makanan berkarbohidrat
tinggi jika dipanaskan terus menerus bakteri tersebut akan mengkontaminasi
makanan tersebut.
6. Dewi
Khamilatul /105080313111026
a. Bagaimana
cara pembiakan kuantitatif bakteri bacilus cereus ? Jelaskan.
Jawab: seperti yang telah dijelaskan dalam slide, bahwa pembiakan itu
sama dengan proses isolasi yaitu pertama Bakteri Bacillus cereus ditambahkan
dalam agar miring dan diinkubasi pada suhu 300 C selama 1 (satu) minggu.
Kemudian
bakteri yang ditumbuhkan tersebut dipanen dan dimasukkan ke dalam larutan NaCl
fisiologis steril 20 ml. Sebanyak
4 tabung sentrifus, lalu dipanaskan dalam waterbath pada suhu 65 derajat
Celcius selama 18-24 jam.
Selanjutnya suspensi dipusing 3000 rpm selama 10 menit buang
supernatan (lapisan atasnya). Kedalam endapan tambahkan NaCl fisiologis secukupnya,
dikocok dan
dimasukkan kedalam refrigerator dengan suhu 40C
selama 18-24 jam. Kemudian larutan dipanaskan kembali dalam waterbath dengan
suhu 65derajat
Celcius selama 30 menit. Setelah
itu dipusing dengan kecepatan 1000 rpm selama 5 menit dan diambil lapisan
atasnya. Hasilnya disimpan dalam refrigerator sebagai
spora.
7. Dwi
Jayanti P S /105080301111032
a. Produk asam seperti apa yang di hasilkan dan
bagaimana mekamismenya.
Jawab: B.cereus membutuhkan glukosa untuk menghasilkan asam-asam organik (seperti asam asetat, asam laktat,
asam format, asam suksinat), alkohol, senyawa karbonil, dan karbon dioksida
sebagai hasil metabolismenya.
Glukosa
=(glikolisis)=> Asam piruvat =(siklus TCA)=> Asam Suksinat+format
8. Anggraini
Mathinu/ 105080301111026
a. Pada
identifikasi tadi disebutkan kolik, apa yang di maksud dengan kolik ?
Jawab: Kolik merupakan rasa
sakit hebat yang hilang timbul akibat hiperperistaltik dan spasme otot polos
organ berongga yang berbentuk tabung DD, hal tersebut
bisa dikarenakan oleh bakteri B.cereus yang mengkontaminasi makanan skibatnya
bisa meracuni organisme yang mengkonsumsinya.
9. Rizky
Dyah Mentari /105080313111005
a. Bakteri Bacilus cereus dapat membentuk
spora. Bagaimana mekamisme dalam pembentukan spora ini ?
Jawab: Bakteri tersebut
berasal dari tanah yang terbawa beras dan dapat bertahan
hidup selama proses pemasakan karena dapat membentuk spora. Ketika nasi
mendingin secara perlahan, spora-spora tersebut akan berkecambah, tumbuh, dan
memproduksi racun emesis yang dapat menyebabkan muntah-muntah. Memanaskan
kembali nasi sebelum disajikan tidak akan menonaktifkan racun tersebut ataupun
membunuh semua sel bakteri, sehingga nasi menjadi tidak aman untuk dikonsumsi.
10. Trah
Indri Puspa Adya/ 105080300111002
a. Bagaimana
sistematika proses patogen pada tubuh manusia dan bagaimana cara pencegahannya.
Jawab: Mungkin
yang anda tanyakan Sistem Kekebalan tubuh manusia apabila terkena suatu yang
pathogen, sistematika dan mekanisme suatu organisme
mempertahankan diri dari infeksi oleh
organisme lain, yang dapat segera dipicu beberapa saat setelah terpapar hampir
semua jenis patogen. Sistem
kekebalan ini merupakan sistem kekebalan pertama dan melengkapi manusia sejak
saat dilahirkan. Untuk pencegahannya, sel yang
berkiprah dalam sistem kekebalan turunan, mengenali dan merespon patogen dalam
cara yang umum, dan memberikan perlindungan tubuh jangka pendek bagi inangnya.
Sistem kekebalan turunan menyediakan pertahanan menengah melawan infeksi.
11. Dwi Yuli
Pujiastuti /109080301111022
a. Bagaimana
mekamisme patogenesis bacilus cereus mengkontaminasi orgamisme
,sehingga menimbulkan penyakit dan cara pencegahannya bagaimana ?
Jawab: Bakteri tersebut berasal
dari tanah yang terbawa beras dan dapat bertahan hidup selama proses pemasakan
karena dapat membentuk spora. Ketika nasi mendingin secara perlahan, spora-spora
tersebut akan berkecambah, tumbuh, dan memproduksi racun emesis yang jika
dikonsumsi oleh suatu organisme akan menyebabkan muntah-muntah. Memanaskan
kembali nasi sebelum disajikan tidak akan menonaktifkan racun tersebut ataupun
membunuh semua sel bakteri, sehingga nasi menjadi tidak aman untuk dikonsumsi. Adanya
racun tersebut pada nasi tidak dapat diidentifikasi dengan jelas. Adapun
cara-cara untuk mencegah berkembangnya spora Bacillus cereus pada nasi
adalah sebagai berikut:
a) mencuci bersih beras sebelum
dimasak,
b) menggunakan peralatan masak yang
bersih dan sudah didisinfeksikan,
c) menyimpan beras dan nasi di
ruangan yang terpisah,
d) memasak nasi dalam jumlah kecil
dan hampir mendekati waktu penyajian,
e) diusahakan untuk tidak
memanaskan kembali nasi, dan
f) diusahakan untuk tidak menyimpan
nasi dalam jangka waktu yang lama.
12. FramitaTriputri
Sinaga /105080301111025
a. Mengapa
pada saat isolasi bakteri bacilus cereus menggunakan suhu 650 C pada waktu di waterbath.
Jawab: Saat
isolasi tepatnya pada proses pemanasan dalam waterbath denganm suhu 600C
yaitu untuk mengkondisikan spora dari bakteri itu dapat tumbuh, karena bakteri B.cereus tersebut termasuk bakteri
termofilik yang tahan pada suhu tinggi
13. Fatiah
Rastra /105080301111021
a. Apakah
bacilus cereus hanya menyerang nasi/makanan yang mengandung glukosa,laktosa dll
?
b. Dan
bagaimana cara pencegahannya ?
Jawab: tidak,
bakteri ini mengkontaminasi makanan yang terdapat kandungan karbohidratnya. Bakteri ini seringkali terdapat dalam bahan
pangan seperti daging sapi, daging unggas, susu, serealia, tepung kanji,
tanaman herbal, dan rempah-rempah,dll. Dan kebanyakan bakteri ini menyerang nasi karena
nasi merupakan bahan pangan yang mempunyai kandungan karbohidrat tinggi. Untuk
cara pencegahannya harus menerapkan proses sanitasi dan hygiene yang tepat dan
jangan seringkali memanaskan makanan apalagi hingga makanan tersebut berubah
warna menjadi kekunningan. Spora dari bakteri tersebut tidak malah mati namun
tetap tumbuh sehingga menjadikan makanan tersebut tidak aman untuk dikonsumsi.
14. Susiana /105080313111008
a. Bagaimana
cara pencegahan terhadap bacilus cereus,dan kalau misalnya sudah terjangkit bakteri tsb pengobatannya seperti apa ?
Jawab: cara
pencegahannya yaitu selalu menerapkan system sanitasi dan hygiene karena dengan
cara tersebut bakteri B.cereus sulit mengkontaminasi makanan, apabila sudah
terkontaminasi oleh bakteri tersebut maka makanan tersebut tidak bisa lagi
untuk di makanan, dan apabila makanan tersebut telah terpapar kedalam tubuh
manusia maka tidah bisa dicegah lagi akan tetapi diobati. Pengobatan diare
dapat dilakukan dengan sistem pengobatan simtomatik (menghilangkan rasa sakit) dan
pengobatan kausatif. Untuk pengobatan kausatif kuman penyebabnya dimatikan dengan
zat antibakteri. Tujuan dari pengobatan adalah mengurangi terjadinya penginfeksian
terhadap manusia dari bakteri Bacillus cereus.
15. Seto
Windarto/ 105080301111012
a. Bacilius
cereus memanfaatkan karbohidrat untuk menghasilkan hidrogen dan asam.Jelaskan
prosesnya.
Jawab: B.cereus
membutuhkan
glukosa, threonin, leusin, dan valin untuk kebutuhan energi dan pertumbuhannya
serta mengeluarkan asam-asam organic yang mengandung
hidrogen
(seperti asam asetat, asam laktat, asam format, asam suksinat), alkohol,
senyawa karbonil, dan karbon dioksida sebagai hasil metabolismenya.
Glukosa
=(glikolisis)=> Asam piruvat =(siklus TCA)=> Asam Suksinat+format
16. Achmad
nizhar W /105080301111015
a. Bacilus cereus menyerang pada
makanan, apa yang di timbulkan dari bakteri tsb dlm tubuh manusia.
Jawab: Bakteri B.cereus tersebut akan memproduksi
toksin yang dapat menyebabkan keracunan dalam tubuh manusia yang diawali dengan
gejala muntah-muntah dan diare.
17. Elisa
Fitria /105080301111019
a. Bagian
tubuh apa saja yang di serang oleh bakteri Bacilius
cereus
? dan bagaimana mekanisme penyerangan bakteri bacilius cereus ini ?
Jawab: Bagian
tubuh yang terserang oleh B.cereus yaitu lambung dan usus yang biasanya organ
tersebut jika kena paparan akan menyebabkan gangguan pencernaan misal, diare.
Mekanismenya dimulai dari masuknya makanan yang telah terkontaminasi kedalam
tubuh saat dikonsumsi, kemudian zat toksid yang dihasilkan oleh B.cereus
tersebut akan menyerang organ-organ tubuh sehingga terjadi keracunan, dengan
gejala awal akan terjadi mual-mual.
18. Ary
Anggara Putra /105080300111039
a. Pada
suhu berapa Bacilius cereus dapat
melakukan kontaminasi makanan ?
Jawab: Telah
dijelaskan diatas bahwa B.cereus akan
mengkontaminasi dalam keadaan suhu tinggi yaitu lebih dari 450C
19. Aziz
Ramdani /105080300111031
a. Bagaimana
mekanisme bacilius cereus ketika mengkontaminasi nasi ?
Jawab: Ketika
nasi mendingin secara perlahan, spora-spora tersebut akan berkecambah, tumbuh,
dan memproduksi racun emesis yang jika dikonsumsi oleh suatu organisme akan
menyebabkan muntah-muntah, karena telah terkontaminasi oleh bakteri B.cereus. Memanaskan
kembali nasi sebelum disajikan tidak akan menonaktifkan racun tersebut ataupun
membunuh semua sel bakteri, sehingga nasi menjadi tidak aman untuk dikonsumsi.
Adanya racun tersebut pada nasi tidak dapat diidentifikasi dengan jelas.
20. Yonatan
Tunggu Landu Jama /105080313111022
a. Apa
fungsi dari supernatan pada isolasi bakteri ? serta komposisi dari supernatan?
Jawab: Dalam
isolasi bakteri justru supernatant tidak berfungsi dalam menumbuhkan biakan
murni atau menumbuhkan spora dari bakteri oleh sebab itu maka supernatant
(lapisan atas) dibuang. Komposisinya dari B.cereus
pada media miring dengan Nafis
21. Dinaino
Nabiu /105080301111039
a. Media
pertumbuhan bacilius cereus dan komposisi......?
Jawab: Media
pertumbuhan bakteri B.cereus Sp untuk
produksi protease yaitu buffer karbonat 8; 9; 10; 11, pati, CaCO3, dedak
padi dan tepung kedelai. Bahan yang digunakan dalam unhairing adalah protease yang dihasilkan oleh B.cereus Sp, Na2S dan Ca(OH)2
22. Alvian
Dio Pratama /10508030111003
a. Bacilius
cereus menghasilkan zat/racun apa yang mengakibatkan keracunan?
Jawab: B.cereus
membutuhkan
glukosa, threonin, leusin, dan valin (Jääskeläinen, 2008) untuk
kebutuhan energi dan pertumbuhannya serta mengeluarkan asam-asam organik
(seperti asam asetat, asam laktat, asam format, asam suksinat), alkohol,
senyawa karbonil, dan karbon dioksida sebagai hasil metabolismenya
23. Aisyiah
Indah Cahyani /105080313111027
a. Sampai
kisaran berapa Bacilius
cereus
dapat mengkontaminasi/bersifat patogen pada
produk makanan?
b. Apakah
tiap bahan makanan mempunyai kisaran kerentanan kontaminasi yang berbeda akibat
bacilius ?
c. Apabila
nasi di simpan di tupperware apa masih ada kemungkinan nasi tsb terkena
bacilius ?
Jawab: B.
cereus dapat
menyebabkan penyakit jika berjumlah lebih dari 106 CFU/g dalam bahan
pangan yang tercemar; iya, karena komposisi dari tiap makanan berbeda-beda
oleh sebab itu kemampuan untuk mengkontaminasi makanan berbeda, B.cereus lebih
sering mengkontaminasi pada makanan berkomposisi karbohidrat tinggi; menurut
saya masih ada kemungkinan untuk bakteri tersebut mengkontaminasi karena bakteri
tersebut berasal dari tanah yang terbawa beras dan dapat bertahan hidup selama
proses pemasakan karena dapat membentuk spora, untuk
menghambatnya perlu diletakkan pada suhu rendah
24. Ambar R
P /105080313111003
a. Bagaimana
cara pencegahan kontaminasi Bacilius cereus pada produk
makanan? Dan apa indikator jika suatu organisme terinfeksi bacilius
cereus?
Jawab: Untuk
cara pencegahannya harus menerapkan proses sanitasi dan hygiene yang tepat dan
jangan seringkali memanaskan makanan apalagi hingga makanan tersebut berubah
warna menjadi kekunningan. Spora dari bakteri tersebut tidak malah mati namun
tetap tumbuh sehingga menjadikan makanan tersebut tidak aman untuk dikonsumsi. B.
cereus dapat
menyebabkan penyakit jika berjumlah lebih dari 106 CFU/g dalam bahan
pangan yang tercemar. Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh
bakteri B. cereus yaitu muntah-muntah, diare dan sakit perut. Gejala
yang muncul diantaranya diare atau muntah dalam jangka waktu 2 – 16 jam setelah
makanan dikonsumsi.
25. Karina
Riza Y /10508030111027
a. Bakteri B.cereus biasanya
berkembang pada nasi.Bagaimana menurut anda dengan nasi kuning atau nasi uduk ? Khususnya pada nasi kuning yang terdapat
kandungan kunyit sebagai anti mikroba .
Jawab: Menurut
saya pada nasi kuning bakteri B.cereus tetap tumbuh pada nasi kuning
tersebut tetapi pertumbuhannya terhambat oleh antimikroba pada kunyit tersebut.
Jadi ada jeda waktu untuk bakteri tersebut terhambat selebihnya jika zat
antimikroba tersebut sudah tidak aktif maka bakteri B.cereus tetap
mengkontaminasi nasi kuning tersebut.
26. Adi
Citra Prabowo /105080301111029
a. Bagaimana
mekanisme pertumbuhan bakteri bacilius cereus terhadap pencemaran pada bahan
pangan.
Jawab:
Mekanismenya pada bahan pangan contohnya pada nasi yaitu ketika nasi
mendingin secara perlahan, spora-spora tersebut akan berkecambah, tumbuh, dan
memproduksi racun emesis yang jika dikonsumsi oleh suatu organisme akan
menyebabkan muntah-muntah, karena telah terkontaminasi oleh bakteri B.cereus. Memanaskan
kembali nasi sebelum disajikan tidak akan menonaktifkan racun tersebut ataupun
membunuh semua sel bakteri, sehingga nasi menjadi tidak aman untuk dikonsumsi.
Adanya racun tersebut pada nasi tidak dapat diidentifikasi dengan jelas.
27. Pramedika
Putri /105080300111019
a. Dijelaskan
bahwa,bacilius cereus mengkontaminasi nasi,bagaimana cara bacilius cereus
mengkontaminasi makanan dan tanda tanda makanan yang terlihat pada makanan ?
Jawab: Cara
mengkontaminasinya pada bahan pangan contohnya pada nasi yaitu ketika
nasi mendingin secara perlahan, spora-spora tersebut akan berkecambah, tumbuh,
dan memproduksi racun emesis yang jika dikonsumsi oleh suatu organisme akan
menyebabkan muntah-muntah, karena telah terkontaminasi oleh bakteri B.cereus. Memanaskan
kembali nasi sebelum disajikan tidak akan menonaktifkan racun tersebut ataupun
membunuh semua sel bakteri, sehingga nasi menjadi tidak aman untuk dikonsumsi.
Adanya racun tersebut pada nasi tidak dapat diidentifikasi dengan jelas. Tanda-tanda makanan yang telah terkontaminasi biasanya terlihat
berwarna kuning, bau asam, lembek.
28. Dessy
Puspitasari/105080301111042
a. Mengapa
pada Bacilius cereus ini menggunakan
media agar miring, kenapa tidak
menggunakan media yang lain saja! lalu
kelebihannya dari media agar miring ini apa bagi bacilius ?
Jawab: karena
dalam isolasi B.cereus digunakan
media agar miring untuk memperoleh koloni bakteri dari B.cereus saat di ambil menggunakan
jarum loop.
29. Agung
Wahyu Pujianto /105080300111035
a. Bagaimana
peranan Bacilius cereus selain
mengkontaminasi nasi/makanan dalam bidang perikanan ?
Jawab: bakteri
B.cereus dalam mengkontaminasi produk perikanan hanya kemungkinan kecil, karena
produck hasil perikanan mengandung karbohidrat dalam presentase sangat kecil,
menurut Tajkarimi (2007), presentase kemungkinan terkontaminasi pada produk perikanan hanya
sebesar 1%.
30. Nelli
Dwi Jayanti/105080313111009
a. Bakteri Bacilius cereus meginfeksi
bagian apa yang ada d dalam tubuh ?
dan bagaimana cara menghindari kontaminasi bakteri ini pada makanan?
Jawab: Bakteri Bacilius cereus tersebut menginfeksi pada bagian organ tubuh khususnya pada lambung dan
usus yang nantinya akan menyebabkan penyakit diare dan mual-mual. Untuk
menghindari kontaminasi dari bakteri ini yaitu menerapkan system sanitasi dan
hygiene yang tepat dan apabila pada nasi di asumsikan menanak nasi sesuai
dengan kebutuhan (sekali makan/langsung habis) dan apabila makanan tersebut tidak
habis jagan sesekali mencoba memanasinya terus menerus karena bakteri tersebut
tidak mungkin mati malah akan tumbuh. Sebaiknya diletakkan dalam suhu rendah
(kulkas).
31. Intihad Wathoni
/105080313111023
a. Apakah bacilius cereus dapat di manfaatkan
sebagai bahan produk makanan yang baik ? bagaimana
caranya ?
Jawab: o…tidak
bisa, jelas-jelas bakteri B.cereus
ini merupakan bakteri yang pathogen, apabila dimanfaatkan untuk membuat produk
makanan maka sama saja bunuhdiri.
32. Dwi
Langgeng Wicaksono /105080300111046
a. Fungsi Bacilius cereus dalam kehidupan
sehari hari [peranannya] dan apa
yang membedakan bacilius cereus dengan vibrio ? serta
kenapa susu pasteurisasi masih ada Bacilius cereus ?
Jawab: Fungsi
dari bakteri tersebut dalam kehidupan sehari-hari yaitu malah menyebabkan
kontaminasi makanan misal pada nasi, jelas beda, karena vibrio mengkontaminasi
spesies ikan yang hidup pada air payau dan laut sedang B.cereus mengkontaminasi pada produk berkarbohidrat tinggi, untuk
susu pasteurisasi, kemungkinan pada proses pasterisasinya kurang sempurna
sehingga bakteri B.cereus tersebut
masih ada.
33. Fauzy
Aprianto /105080300111028
a. Tanda
tanda adanya Bacilius cereus pada
daging beku ?
Jawab: Mungkin pertanyaan Sdr kurang pas, apabila daging beku pasti
tidak akan terkontaminasi oleh B.cereus karena
bakteri ini hanya tahan hidup pada suhu tinggi, apabila pada suhu rendah
pertumbuhannya akan terhambat.
34. Hesti
Iriana /105080301111013
a. Apa
perbedaan antara Bacilius cereus dan S.aereus?
bukankah kedua bakteri ini sama sama menyerang karbohidrat ?
Jawab: bedanya
pada pada spora, jika B.cereus
menghasilkan spora dan S.aureus tidak
menghasilkan spora. bakteri S.aureus dapat hidup di lingkungan dengan rentang
konsentrasi zat terlarut (contohnya garam) yang luas, dan dapat hidup pada
konsentrasi NaCl sekitar
3 Molar tapi bila B.cereus cocok di substrat
berkarbohidrat tinggi.
35. Moh
Husen Jailani /105080300111015
a. Hal
apakah yang membuat bakteri Bacilius cereus bisa
mengkontaminasi nasi dan berapa
lamakah waktu yang di butuhkan bakteri tsb mengkontaminasi makanan ?
Jawab: Dikarenakan
kurang higenisnya suatu bahan pangan sehingga Bacillus cereus mengkontaminasi makanan, selain itu nasi apabila
tidak habis untuk dikonsumsi maka disarankan untuk tidak memanaskan berulang
kali, karena bakteri itu dapat tumbuh baik, untuk lama pengkontaminasinya
tergantung banyaknya substrat dan bakteri yang ada.
36. Intan
Riski F /105080301111035
a. Bacilius cereus apakah
penularannya melewati makanan yang telah di masak saja ? Apabila
ya jelaskan dan apabila tidak juga jelaskan.
Jawab : tidak,
karena pada bahan mentah bakteri tersebut dapat tumbuh dan berkembang biak
37. Hafid
Cyndia M /1080300111013
a. Apa yang
di maksud KLB ?
Jawab : KLB itu merupakan Kejadian Luar Biasa yang biasanya identik
dengan suatu keadaan yang sedang sakit.
38. Arinda
Shinta /105080301111028
a. Suhu
penyimpanan agar tidak terkontaminasi bacilius cereus ...? Berapa jumlah
bacillus cereus dapat mengkontaminasi nasi dan dalam keadaan seperti apa(
tertutup / dibiarkanterbuka )?
Jawab : pada suhu rendah di bawah 4º C dan pada suhu tinggi di atas 50º
C. Jumlah B.cereus yang mengkontaminasi tergantung substrat yang ada. Meskipun
dalam keadaan terbuka ataupun tertutup Bcereus tetap tumbuh dan akan
mengkotaminasi nasi tersebut.
39. Arik
marfuah/105080301111020
a.
Mengapa bacilus dapat menyerang organ manusia, materi apa yang d
transformasikan ke dalam tubuh manusia sehingga manusia sakit?
Jawab: Karena manusia itu
telah mengkonsumsi makanan yang telah terkontaminasi sehingga toksin yang di
hasilkan dari B.cereus yaitu asam suksinat
dan asam format akan mengakibatkan sakit/ keracunan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar