Minggu, 17 Juni 2012

B.cereus


( Bacillus cereus )

TUGAS
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Mikrobiologi Pangan Ikani
yang dibina oleh Dr. Ir. Hartati K., MS

Disusun oleh :

NAMA            : ACHMAD FATHONY
NIM                : 105080301111043
KELAS           :  A



FPIKUBKementrianPutih.jpg


TEKNOLOGI INDUSTRI HASIL PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012

Penanganan yang kurang higienis pada saat produksi dapat menimbulkan kontaminasi bakteri patogen dalam produk makanan sehingga menyebabkan keracunan pangan. Beberapa bakteri yang dapat menyebabkan keracunan yaitu Staphylococcus aureus (S. aureus), Salmonella enterica serovar Typhimurium (S. Typhimurium) dan Bacillus cereus (B. cereus). Bakteri S. aureus dapat mencemari pangan melalui peralatan dan kulit pekerja dengan membentuk enterotoksin yang dapat menyebabkan penyakit jika dikonsumsi manusia. Bakteri S. Typhimurium dapat mencemari pangan melalui pangan mentah seperti daging, yang dapat menyebabkan penyakit diare. Keracunan pangan bakteri B. cereus terjadi secara intoksikasi yaitu masuknya enterotoksin yang diproduksi oleh B. cereus ke dalam tubuh manusia.
B.cereus adalah organisme tanah yang sering mengkontaminasi nasi. Bacillus cereus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit akibat makanan di seluruh dunia. Bacillus cereus merupakan kuman anaerob pembentuk spora. Mereka termasuk ke dalam: Divisi Protophyta, Kelas Schizophyta, Ordo Eubacteriales, Famili Bacillaceae dan Genus Bacillus. B. cereus merupakan bakteri patogen pangan yang bersifat Gram-positif. Ciri-ciri morfologi B. cereus yaitu batang (basilus) besar, aerobik dan membentuk rantai, bergerak, membentuk spora yang terletak ditengah basil yang tidak bergerak dan tahan panas. Diameter sel 0,7 – 0,8 μm dengan panjang 2 – 3 μm, sedangkan sporanya berdiameter 0,6 – 0,9 μm dengan panjang 1,0 – 1,5 μm dapat pula bersifat anaerobik. B. cereus memiliki suhu optimum pertumbuhan berkisar antara 35 – 40 oC, peritrik, katalase positif dan kemoorganotropik, dapat dilihat pada gambar,






 






                                          (a)                                     (b)
Gambar (a) Koloni B. cereus  (b) Morfologi B. Cereus
Ada 2 jenis enterotoksin yang dikenal, pertama yaitu enterotoksin tahan panas (heat stable) yang menyebabkan muntah-muntah, dan jenis lainnya adalah enterotoksin yang tidak tahan panas (heat labile) yang menyebabkan diare.
B. cereus dapat menyebabkan penyakit jika berjumlah lebih dari 106 CFU/g dalam bahan pangan yang tercemar. Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh bakteri B. cereus yaitu muntah-muntah, diare dan sakit perut. Gejala yang muncul diantaranya diare atau muntah dalam jangka waktu 2 – 16 jam setelah makanan dikonsumsi, ada juga disertai dengan kolik dan diare. Sindrom diare dapat disebabkan akibat produksi enterotoksin yang dihasilkan B. cereus selama pertumbuhan vegetatifnya di dalam usus kecil. B. cereus ditemukan pada susu pasteurisasi, daging beku dan sayur-sayuran. Dampak buruk dari B. cereus dapat dicegah makanan harus dimasak dengan pemasakan yang dapat membunuh sel vegetatif dan yang dapat mencegah germinasi spora kemudian pendinginan yang cepat sehingga memberikan kejutan dan penyimpanan pada suhu refrigerator. B. cereus terdapat secara alami di tanah dan pada produk segar. Organisme ini ada dimana-mana didalam tanah dan di lingkungan sekitar kita, biasanya ditemukan pada :
      bahan makanan mentah
      makanan kering dan makanan olahan
      susu pasteurisasi
      daging beku
      sayur-sayuran
      serealia dan rempah-rempah.

Bacillus cereus memanfaatkan karbohidrat sederhana, seperti glukosa, fruktosa, maltosa dan sukrosa untuk menghasilkan hidrogen dan produk asam. Cara penularan oleh B.cereus adalah karena mengkonsumsi makanan yang disimpan pada suhu kamar setelah dimasak, yang memungkinkan kuman berkembang-biak. KLB yang disertai dengan muntah-muntah sering terjadi setelah memakan nasi yang disimpan pada suhu kamar sebelum dipanaskan kembali. Berbagai penyimpangan cara-cara pengolahan makanan mengakibatkan terjadinya berbagai KLB dengan diare.
Cara pengisolasian dari bakteri Bacillus cereus yaitu ditambahkan dalam agar miring dan diinkubasi pada suhu 300 C selama 1 (satu) minggu. Kemudian bakteri yang ditumbuhkan tersebut dipanen dan dimasukkan ke dalam larutan NaCl fisiologis steril 20 ml. Sebanyak 4 tabung sentrifus, lalu dipanaskan dalam waterbath pada suhu 65 derajat Celcius selama 18-24 jam. Selanjutnya suspensi dipusing 3000 rpm selama 10 menit buang supernatan (lapisan atasnya). Kedalam endapan tambahkan NaCl fisiologis secukupnya, dikocok dan dimasukkan kedalam refrigerator dengan suhu 40C selama 18-24 jam. Kemudian larutan dipanaskan kembali dalam waterbath dengan suhu 650C selama 30 menit. Setelah itu dipusing dengan kecepatan 1000 rpm selama 5 menit dan diambil lapisan atasnya. Hasilnya disimpan dalam refrigerator sebagai spora.


Pertanyaan:
1.    Andyan adhyatmaka/ 1050803071110079
a.    Mengapa Bacillus cereus pada suhu yang di presentasikan baru dapat sporanya berikut penjelasan/gambaran bagaimana spora tersebut mati ?
Jawab: menurut saya walau dipanaskan suhu berapa pun spora dari tidak akan mati karena bakteri B.cereus akan terus tumbuh dan membentuk atau memproduksi racun emesis yang nantinya akan menyebabkan muntah-muntah. Namun B.cereus akan terhambat pertumbuhannya jika pada suhu rendah (< 00C).

2.    Rizka khikmatun N / 10508030011104
a.    Apakah bakteri Bacilus cereus hama mengkontaminasi bahan pangan yang mengandung karbohidrat tinggi?
b.    Apakah bakteri bacilus cereus juga bisa mengkontaminasi olahan ikan ?
Jawab: Iya, karena telah diketahui bersama komposisi dari ikan itu sendiri bahwa kandungan karbohidrat dari ikan hampir 0% dan komposisi gizi pada ikan yang tertinggi yaitu proteinya sekitar 15 -24%, oleh karena B.cereus merupakan bakteri  yang suka mengkontaminasi bahan makanan berkarbohirat kinggi missal: nasi, maka saya rasa untuk mengkontaminasi ikan, bakteri tersebut tidak bisa.

3.    Desti Dwi Anggraini  /105080301111009
a.    Coba sebutkan mikroba apa saja yang di curigai yang terdapat pada makanan dan cara pecegahannya bagaimana?
Jawab: Pertanyaan Sdr.i sangatlah meluas, disini kami hanya membahas mengenai B.cereus. Menurut saya selain B.cereus yang dapat menyebabkan keracunan pangan dengan gejala mual dan diare yang pencegahannya tidak dilakukan pemanasan yang berlebihan dan berulang-ulang pada makanan,  bakteri lain yang dapat dapat menyebabkan keracunan yaitu Staphylococcus aureus (S. aureus), Salmonella enterica serovar Typhimurium (S. Typhimurium) Bakteri S. aureus dapat mencemari pangan melalui peralatan dan kulit pekerja dengan membentuk enterotoksin yang dapat menyebabkan penyakit jika dikonsumsi manusia. Bakteri S. Typhimurium dapat mencemari pangan melalui pangan mentah seperti daging, yang dapat menyebabkan penyakit diare. Cara pencegahannya yaitu cukup dengan cara penanganan yang higienis pada saat produksi.

4.    Riatni A H Husen /105080313111013
a.    Jelaskan mengapa Bakteri Bacilus cereus banyak terdapat dalam makanan yang mengandung karbohidrat, dan jelaskan perbedaan enterotoksin panas dan enterotoksin tidak tahan panas?
Jawab: Karena Bakteri Bacillus cereus mengubah glukosa pada makanan yang mengandung karbohidrat tinggi menjadi asam laktat yang menyebabkan bau busuk pada makanan. Enterotoksin yang tahan panas itu diproduksi oleh galur ETEC asal hewan atau manusia. Dan enterotoksin dari E.coli yang tahan panas merupakan protein dengan berat molekul yang rendah bersifat non imunogenik. Dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu STa dan STb. Toksin yang tidak tahan panas terdiri dari 2 sub unit, yaitu sub unit A (25 kilodaltin = kd) dan 5 subunit B.

5.    Azizah Ali/ 105080301111041
a.    Bagaimana bakteri Bacilus cereus mengkontaminasi makanan [bahan mentah, susu pasteurisasi, nasi dan contoh lainnya ]?
Jawab: Cara bakteri Bacilus cereus mengkontaminasi makanan yaitu dimulai  dari spora bakteri ini yang menetap dan hidup di tanah selama bertahun-tahun yang kemudian kemungkinan terbawa oleh angin yang kemudian akan menempel pada makanan tersebut sehingga akan terjadi kontaminasi antara bateri B.cereus dan makanan yang kurang terjaga hygienitasnya disamping itu bila makanan berkarbohidrat tinggi jika dipanaskan terus menerus bakteri tersebut akan mengkontaminasi makanan tersebut. 

6.    Dewi Khamilatul /105080313111026
a.    Bagaimana cara pembiakan kuantitatif bakteri bacilus cereus ? Jelaskan.
Jawab: seperti yang telah dijelaskan dalam slide, bahwa pembiakan itu sama dengan proses isolasi yaitu pertama Bakteri Bacillus cereus ditambahkan dalam agar miring dan diinkubasi pada suhu 300 C selama 1 (satu) minggu.
Kemudian bakteri yang ditumbuhkan tersebut dipanen dan dimasukkan ke dalam larutan NaCl fisiologis steril 20 ml. Sebanyak 4 tabung sentrifus, lalu dipanaskan dalam waterbath pada suhu 65 derajat Celcius selama 18-24 jam.
Selanjutnya suspensi dipusing 3000 rpm selama 10 menit buang supernatan (lapisan atasnya). Kedalam endapan tambahkan NaCl fisiologis secukupnya, dikocok dan dimasukkan kedalam refrigerator dengan suhu 40C selama 18-24 jam. Kemudian larutan dipanaskan kembali dalam waterbath dengan suhu 65derajat Celcius selama 30 menit. Setelah itu dipusing dengan kecepatan 1000 rpm selama 5 menit dan diambil lapisan atasnya. Hasilnya disimpan dalam refrigerator sebagai spora.

7.    Dwi Jayanti P S /105080301111032
a.    Produk  asam seperti apa yang di hasilkan dan bagaimana mekamismenya.
Jawab: B.cereus membutuhkan glukosa untuk menghasilkan asam-asam organik (seperti asam asetat, asam laktat, asam format, asam suksinat), alkohol, senyawa karbonil, dan karbon dioksida sebagai hasil metabolismenya.
Glukosa =(glikolisis)=> Asam piruvat =(siklus TCA)=> Asam Suksinat+format

8.    Anggraini Mathinu/ 105080301111026
a.    Pada identifikasi tadi disebutkan kolik, apa yang di maksud dengan kolik ?
Jawab: Kolik merupakan rasa sakit hebat yang hilang timbul akibat hiperperistaltik dan spasme otot polos organ berongga yang berbentuk tabung DD, hal tersebut bisa dikarenakan oleh bakteri B.cereus yang mengkontaminasi makanan skibatnya bisa meracuni organisme yang mengkonsumsinya.


9.    Rizky Dyah Mentari /105080313111005
a.    Bakteri Bacilus cereus dapat membentuk spora. Bagaimana mekamisme dalam pembentukan spora ini ?
Jawab: Bakteri tersebut berasal dari tanah yang terbawa beras dan dapat bertahan hidup selama proses pemasakan karena dapat membentuk spora. Ketika nasi mendingin secara perlahan, spora-spora tersebut akan berkecambah, tumbuh, dan memproduksi racun emesis yang dapat menyebabkan muntah-muntah. Memanaskan kembali nasi sebelum disajikan tidak akan menonaktifkan racun tersebut ataupun membunuh semua sel bakteri, sehingga nasi menjadi tidak aman untuk dikonsumsi.

10.  Trah Indri Puspa Adya/ 105080300111002
a.    Bagaimana sistematika proses patogen pada tubuh manusia dan bagaimana cara pencegahannya.
Jawab: Mungkin yang anda tanyakan Sistem Kekebalan tubuh manusia apabila terkena suatu yang pathogen, sistematika dan mekanisme suatu organisme mempertahankan diri dari infeksi oleh organisme lain, yang dapat segera dipicu beberapa saat setelah terpapar hampir semua jenis patogen. Sistem kekebalan ini merupakan sistem kekebalan pertama dan melengkapi manusia sejak saat dilahirkan. Untuk pencegahannya, sel yang berkiprah dalam sistem kekebalan turunan, mengenali dan merespon patogen dalam cara yang umum, dan memberikan perlindungan tubuh jangka pendek bagi inangnya. Sistem kekebalan turunan menyediakan pertahanan menengah melawan infeksi.

11.  Dwi Yuli Pujiastuti  /109080301111022
a.    Bagaimana mekamisme patogenesis bacilus cereus mengkontaminasi orgamisme ,sehingga menimbulkan penyakit dan cara pencegahannya bagaimana ?
Jawab: Bakteri tersebut berasal dari tanah yang terbawa beras dan dapat bertahan hidup selama proses pemasakan karena dapat membentuk spora. Ketika nasi mendingin secara perlahan, spora-spora tersebut akan berkecambah, tumbuh, dan memproduksi racun emesis yang jika dikonsumsi oleh suatu organisme akan menyebabkan muntah-muntah. Memanaskan kembali nasi sebelum disajikan tidak akan menonaktifkan racun tersebut ataupun membunuh semua sel bakteri, sehingga nasi menjadi tidak aman untuk dikonsumsi. Adanya racun tersebut pada nasi tidak dapat diidentifikasi dengan jelas. Adapun cara-cara untuk mencegah berkembangnya spora Bacillus cereus pada nasi adalah sebagai berikut:
a) mencuci bersih beras sebelum dimasak,
b) menggunakan peralatan masak yang bersih dan sudah didisinfeksikan,
c) menyimpan beras dan nasi di ruangan yang terpisah,
d) memasak nasi dalam jumlah kecil dan hampir mendekati waktu penyajian,
e) diusahakan untuk tidak memanaskan kembali nasi, dan
f) diusahakan untuk tidak menyimpan nasi dalam jangka waktu yang lama.


12.  FramitaTriputri Sinaga /105080301111025
a.    Mengapa pada saat isolasi bakteri bacilus cereus menggunakan suhu 650 C  pada waktu di waterbath.
Jawab: Saat isolasi tepatnya pada proses pemanasan dalam waterbath denganm suhu 600C yaitu untuk mengkondisikan spora dari bakteri itu dapat tumbuh, karena bakteri B.cereus tersebut termasuk bakteri termofilik yang tahan pada suhu tinggi

13.  Fatiah Rastra /105080301111021
a.    Apakah bacilus cereus hanya menyerang nasi/makanan yang mengandung glukosa,laktosa dll ?
b.    Dan bagaimana cara pencegahannya ?
Jawab: tidak, bakteri ini mengkontaminasi makanan yang terdapat kandungan karbohidratnya. Bakteri ini seringkali terdapat dalam bahan pangan seperti daging sapi, daging unggas, susu, serealia, tepung kanji, tanaman herbal, dan rempah-rempah,dll. Dan kebanyakan bakteri ini menyerang nasi karena nasi merupakan bahan pangan yang mempunyai kandungan karbohidrat tinggi. Untuk cara pencegahannya harus menerapkan proses sanitasi dan hygiene yang tepat dan jangan seringkali memanaskan makanan apalagi hingga makanan tersebut berubah warna menjadi kekunningan. Spora dari bakteri tersebut tidak malah mati namun tetap tumbuh sehingga menjadikan makanan tersebut tidak aman untuk dikonsumsi.

14.  Susiana /105080313111008
a.    Bagaimana cara pencegahan terhadap bacilus cereus,dan kalau misalnya sudah terjangkit bakteri  tsb pengobatannya seperti apa ?
Jawab: cara pencegahannya yaitu selalu menerapkan system sanitasi dan hygiene karena dengan cara tersebut bakteri B.cereus sulit mengkontaminasi makanan, apabila sudah terkontaminasi oleh bakteri tersebut maka makanan tersebut tidak bisa lagi untuk di makanan, dan apabila makanan tersebut telah terpapar kedalam tubuh manusia maka tidah bisa dicegah lagi akan tetapi diobati. Pengobatan diare dapat dilakukan dengan sistem pengobatan simtomatik (menghilangkan rasa sakit) dan pengobatan kausatif. Untuk pengobatan kausatif kuman penyebabnya dimatikan dengan zat antibakteri. Tujuan dari pengobatan adalah mengurangi terjadinya penginfeksian terhadap manusia dari bakteri Bacillus cereus.

15.  Seto Windarto/ 105080301111012
a.    Bacilius cereus memanfaatkan karbohidrat untuk menghasilkan hidrogen dan asam.Jelaskan prosesnya.
Jawab: B.cereus membutuhkan glukosa, threonin, leusin, dan valin untuk kebutuhan energi dan pertumbuhannya serta mengeluarkan asam-asam organic yang mengandung hidrogen (seperti asam asetat, asam laktat, asam format, asam suksinat), alkohol, senyawa karbonil, dan karbon dioksida sebagai hasil metabolismenya.
Glukosa =(glikolisis)=> Asam piruvat =(siklus TCA)=> Asam Suksinat+format

16.  Achmad nizhar W /105080301111015
a.    Bacilus cereus menyerang pada makanan, apa yang di timbulkan dari bakteri tsb dlm tubuh manusia.
Jawab: Bakteri B.cereus tersebut akan memproduksi toksin yang dapat menyebabkan keracunan dalam tubuh manusia yang diawali dengan gejala muntah-muntah dan diare.

17.  Elisa Fitria /105080301111019
a.    Bagian tubuh apa saja yang di serang oleh bakteri Bacilius cereus ? dan bagaimana mekanisme penyerangan bakteri bacilius cereus ini ?
Jawab: Bagian tubuh yang terserang oleh B.cereus yaitu lambung dan usus yang biasanya organ tersebut jika kena paparan akan menyebabkan gangguan pencernaan misal, diare. Mekanismenya dimulai dari masuknya makanan yang telah terkontaminasi kedalam tubuh saat dikonsumsi, kemudian zat toksid yang dihasilkan oleh B.cereus tersebut akan menyerang organ-organ tubuh sehingga terjadi keracunan, dengan gejala awal akan terjadi mual-mual.

18.  Ary Anggara Putra /105080300111039
a.    Pada suhu berapa Bacilius cereus dapat melakukan kontaminasi makanan ?
Jawab: Telah dijelaskan diatas bahwa B.cereus akan mengkontaminasi dalam keadaan suhu tinggi yaitu lebih dari 450C

19.  Aziz Ramdani  /105080300111031
a.    Bagaimana mekanisme bacilius cereus ketika mengkontaminasi nasi ?
Jawab: Ketika nasi mendingin secara perlahan, spora-spora tersebut akan berkecambah, tumbuh, dan memproduksi racun emesis yang jika dikonsumsi oleh suatu organisme akan menyebabkan muntah-muntah, karena telah terkontaminasi oleh bakteri B.cereus. Memanaskan kembali nasi sebelum disajikan tidak akan menonaktifkan racun tersebut ataupun membunuh semua sel bakteri, sehingga nasi menjadi tidak aman untuk dikonsumsi. Adanya racun tersebut pada nasi tidak dapat diidentifikasi dengan jelas.

20.  Yonatan Tunggu Landu Jama /105080313111022
a.    Apa fungsi dari supernatan pada isolasi bakteri ? serta komposisi dari supernatan?
Jawab: Dalam isolasi bakteri justru supernatant tidak berfungsi dalam menumbuhkan biakan murni atau menumbuhkan spora dari bakteri oleh sebab itu maka supernatant (lapisan atas) dibuang. Komposisinya dari B.cereus pada media miring dengan Nafis

21.  Dinaino Nabiu /105080301111039
a.    Media pertumbuhan bacilius cereus dan komposisi......?
Jawab: Media pertumbuhan bakteri B.cereus Sp untuk produksi protease yaitu buffer karbonat 8; 9; 10; 11, pati, CaCO3, dedak padi dan tepung kedelai. Bahan yang digunakan dalam unhairing adalah protease yang dihasilkan oleh B.cereus Sp, Na2S dan Ca(OH)2


22.  Alvian Dio Pratama /10508030111003
a.    Bacilius cereus menghasilkan zat/racun apa yang mengakibatkan keracunan?
Jawab: B.cereus membutuhkan glukosa, threonin, leusin, dan valin (Jääskeläinen, 2008) untuk kebutuhan energi dan pertumbuhannya serta mengeluarkan asam-asam organik (seperti asam asetat, asam laktat, asam format, asam suksinat), alkohol, senyawa karbonil, dan karbon dioksida sebagai hasil metabolismenya

23.  Aisyiah Indah Cahyani /105080313111027
a.    Sampai kisaran berapa Bacilius cereus dapat mengkontaminasi/bersifat patogen pada produk makanan?
b.    Apakah tiap bahan makanan mempunyai kisaran kerentanan kontaminasi yang berbeda akibat bacilius ?
c.    Apabila nasi di simpan di tupperware apa masih ada kemungkinan nasi tsb terkena bacilius ?
Jawab: B. cereus dapat menyebabkan penyakit jika berjumlah lebih dari 106 CFU/g dalam bahan pangan yang tercemar; iya, karena komposisi dari tiap makanan berbeda-beda oleh sebab itu kemampuan untuk mengkontaminasi makanan berbeda, B.cereus lebih sering mengkontaminasi pada makanan berkomposisi karbohidrat tinggi; menurut saya masih ada kemungkinan untuk bakteri tersebut mengkontaminasi karena bakteri tersebut berasal dari tanah yang terbawa beras dan dapat bertahan hidup selama proses pemasakan karena dapat membentuk spora, untuk menghambatnya perlu diletakkan pada suhu rendah

24.  Ambar R P /105080313111003
a.    Bagaimana cara pencegahan kontaminasi Bacilius cereus pada produk makanan? Dan apa indikator  jika suatu organisme terinfeksi bacilius cereus?
Jawab: Untuk cara pencegahannya harus menerapkan proses sanitasi dan hygiene yang tepat dan jangan seringkali memanaskan makanan apalagi hingga makanan tersebut berubah warna menjadi kekunningan. Spora dari bakteri tersebut tidak malah mati namun tetap tumbuh sehingga menjadikan makanan tersebut tidak aman untuk dikonsumsi. B. cereus dapat menyebabkan penyakit jika berjumlah lebih dari 106 CFU/g dalam bahan pangan yang tercemar. Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh bakteri B. cereus yaitu muntah-muntah, diare dan sakit perut. Gejala yang muncul diantaranya diare atau muntah dalam jangka waktu 2 – 16 jam setelah makanan dikonsumsi.

25.  Karina Riza Y /10508030111027
a.    Bakteri  B.cereus  biasanya berkembang pada nasi.Bagaimana menurut anda dengan nasi kuning atau nasi uduk ? Khususnya pada nasi kuning yang terdapat kandungan kunyit sebagai anti mikroba .
Jawab: Menurut saya pada nasi kuning bakteri  B.cereus tetap tumbuh pada nasi kuning tersebut tetapi pertumbuhannya terhambat oleh antimikroba pada kunyit tersebut. Jadi ada jeda waktu untuk bakteri tersebut terhambat selebihnya jika zat antimikroba tersebut sudah tidak aktif maka bakteri B.cereus tetap mengkontaminasi nasi kuning tersebut.

26.  Adi Citra Prabowo /105080301111029
a.    Bagaimana mekanisme pertumbuhan bakteri bacilius cereus terhadap pencemaran pada bahan pangan.
Jawab: Mekanismenya pada bahan pangan contohnya pada nasi yaitu ketika nasi mendingin secara perlahan, spora-spora tersebut akan berkecambah, tumbuh, dan memproduksi racun emesis yang jika dikonsumsi oleh suatu organisme akan menyebabkan muntah-muntah, karena telah terkontaminasi oleh bakteri B.cereus. Memanaskan kembali nasi sebelum disajikan tidak akan menonaktifkan racun tersebut ataupun membunuh semua sel bakteri, sehingga nasi menjadi tidak aman untuk dikonsumsi. Adanya racun tersebut pada nasi tidak dapat diidentifikasi dengan jelas.

27.  Pramedika Putri /105080300111019
a.    Dijelaskan bahwa,bacilius cereus mengkontaminasi nasi,bagaimana cara bacilius cereus mengkontaminasi makanan dan tanda tanda makanan yang terlihat pada makanan ?
Jawab: Cara mengkontaminasinya pada bahan pangan contohnya pada nasi yaitu ketika nasi mendingin secara perlahan, spora-spora tersebut akan berkecambah, tumbuh, dan memproduksi racun emesis yang jika dikonsumsi oleh suatu organisme akan menyebabkan muntah-muntah, karena telah terkontaminasi oleh bakteri B.cereus. Memanaskan kembali nasi sebelum disajikan tidak akan menonaktifkan racun tersebut ataupun membunuh semua sel bakteri, sehingga nasi menjadi tidak aman untuk dikonsumsi. Adanya racun tersebut pada nasi tidak dapat diidentifikasi dengan jelas. Tanda-tanda makanan yang telah terkontaminasi biasanya terlihat berwarna kuning, bau asam, lembek.
         
28.  Dessy Puspitasari/105080301111042
a.    Mengapa pada Bacilius cereus ini menggunakan media agar miring, kenapa tidak menggunakan media yang lain saja! lalu kelebihannya dari media agar miring ini apa bagi bacilius ?
Jawab: karena dalam isolasi B.cereus digunakan media agar miring untuk memperoleh koloni bakteri dari B.cereus saat di ambil menggunakan jarum loop.

29.  Agung Wahyu Pujianto /105080300111035
a.    Bagaimana peranan Bacilius cereus selain mengkontaminasi nasi/makanan dalam bidang perikanan ?
Jawab: bakteri B.cereus dalam mengkontaminasi produk perikanan hanya kemungkinan kecil, karena produck hasil perikanan mengandung karbohidrat dalam presentase sangat kecil, menurut Tajkarimi (2007), presentase kemungkinan terkontaminasi pada produk perikanan hanya sebesar 1%.


30.  Nelli Dwi Jayanti/105080313111009
a.    Bakteri Bacilius cereus meginfeksi bagian apa yang ada d dalam tubuh ? dan bagaimana cara menghindari kontaminasi bakteri ini pada makanan?
Jawab: Bakteri Bacilius cereus tersebut menginfeksi pada bagian organ tubuh khususnya pada lambung dan usus yang nantinya akan menyebabkan penyakit diare dan mual-mual. Untuk menghindari kontaminasi dari bakteri ini yaitu menerapkan system sanitasi dan hygiene yang tepat dan apabila pada nasi di asumsikan menanak nasi sesuai dengan kebutuhan (sekali makan/langsung habis) dan apabila makanan tersebut tidak habis jagan sesekali mencoba memanasinya terus menerus karena bakteri tersebut tidak mungkin mati malah akan tumbuh. Sebaiknya diletakkan dalam suhu rendah (kulkas).

31.  Intihad Wathoni /105080313111023
a.    Apakah bacilius cereus dapat di manfaatkan sebagai bahan produk makanan yang baik ? bagaimana caranya ?
Jawab: o…tidak bisa, jelas-jelas bakteri B.cereus ini merupakan bakteri yang pathogen, apabila dimanfaatkan untuk membuat produk makanan maka sama saja bunuhdiri.

32.  Dwi Langgeng Wicaksono /105080300111046
a.    Fungsi Bacilius cereus dalam kehidupan sehari hari [peranannya] dan apa yang membedakan bacilius cereus dengan vibrio ? serta kenapa susu pasteurisasi masih ada Bacilius cereus ?
Jawab: Fungsi dari bakteri tersebut dalam kehidupan sehari-hari yaitu malah menyebabkan kontaminasi makanan misal pada nasi, jelas beda, karena vibrio mengkontaminasi spesies ikan yang hidup pada air payau dan laut sedang B.cereus mengkontaminasi pada produk berkarbohidrat tinggi, untuk susu pasteurisasi, kemungkinan pada proses pasterisasinya kurang sempurna sehingga bakteri B.cereus tersebut masih ada.

33.  Fauzy Aprianto /105080300111028
a.    Tanda tanda adanya Bacilius cereus pada daging beku ?
Jawab: Mungkin pertanyaan Sdr kurang pas, apabila daging beku pasti tidak akan terkontaminasi oleh B.cereus karena bakteri ini hanya tahan hidup pada suhu tinggi, apabila pada suhu rendah pertumbuhannya akan terhambat.

34.  Hesti Iriana /105080301111013
a.    Apa perbedaan antara Bacilius cereus dan S.aereus? bukankah kedua bakteri ini sama sama menyerang karbohidrat ?
Jawab: bedanya pada pada spora, jika B.cereus menghasilkan spora dan S.aureus tidak menghasilkan spora. bakteri S.aureus dapat hidup di lingkungan dengan rentang konsentrasi zat terlarut (contohnya garam) yang luas, dan dapat hidup pada konsentrasi NaCl sekitar 3 Molar tapi bila B.cereus cocok di substrat berkarbohidrat tinggi.



35.  Moh Husen Jailani /105080300111015
a.    Hal apakah yang membuat bakteri Bacilius cereus bisa mengkontaminasi nasi dan berapa lamakah waktu yang di butuhkan bakteri tsb mengkontaminasi makanan ?
Jawab: Dikarenakan kurang higenisnya suatu bahan pangan sehingga Bacillus cereus mengkontaminasi makanan, selain itu nasi apabila tidak habis untuk dikonsumsi maka disarankan untuk tidak memanaskan berulang kali, karena bakteri itu dapat tumbuh baik, untuk lama pengkontaminasinya tergantung banyaknya substrat dan bakteri yang ada.

36.  Intan Riski F /105080301111035
a.    Bacilius cereus apakah penularannya melewati makanan yang telah di masak saja ? Apabila ya jelaskan dan apabila tidak juga jelaskan.
Jawab : tidak, karena pada bahan mentah bakteri tersebut dapat tumbuh dan berkembang biak

37.  Hafid Cyndia M /1080300111013
a.    Apa yang di maksud KLB ?
Jawab : KLB itu merupakan Kejadian Luar Biasa yang biasanya identik dengan suatu keadaan yang sedang sakit.

38.  Arinda Shinta /105080301111028
a.    Suhu penyimpanan agar tidak terkontaminasi bacilius cereus ...? Berapa jumlah bacillus cereus dapat mengkontaminasi nasi dan dalam keadaan seperti apa( tertutup / dibiarkanterbuka )?
Jawab : pada suhu rendah di bawah 4º C dan pada suhu tinggi di atas 50º C. Jumlah B.cereus yang mengkontaminasi tergantung substrat yang ada. Meskipun dalam keadaan terbuka ataupun tertutup Bcereus tetap tumbuh dan akan mengkotaminasi nasi tersebut.

39.  Arik marfuah/105080301111020
a.    Mengapa bacilus dapat menyerang organ manusia, materi apa yang d transformasikan ke dalam tubuh manusia sehingga manusia sakit?
     Jawab: Karena manusia itu telah mengkonsumsi makanan yang telah terkontaminasi sehingga toksin yang di hasilkan dari B.cereus yaitu asam suksinat dan asam format akan mengakibatkan sakit/ keracunan






Tidak ada komentar:

Posting Komentar