MENGAPA HARUS PAKAI KEMASAN STYROFOAM??
Jenis kemasan plastik yang cukup popelar ialah Styrofoam, warnanya putih dan empuk. Saat ini penggunaannya sangat meluas, terutama untuk mie instant dan kemasan fast food. Styrofoam terdiri dari styrene dimmer dan styrene trimer, mengandung bahan kimia polystyrene. Bahan tersebut berpotensi membahayakan kesehatan manusia, antara lain bersifat karsinogen (menimbulkan kanker) dan dapat menyebabkan endrocrine disruption.
Antara senyawa-senyawa dalam kemasan Styrofoam dengan senyawa-senyawa dalam makanan terjadi reaksi kimia yang aktif, terutama jika makanan masih memiliki suhu tinggi (panas). Hal itu disebabkan lemahnya ikatan struktur kimia Styrofoam, sehingga residu monomernya mudah berpindah ke makanan. Kandungan residu monomer Styrofoam yang diserap makanan makin tinggi jika kontak makanan dengan kemasan makin lama.
Antara senyawa-senyawa dalam kemasan Styrofoam dengan senyawa-senyawa dalam makanan terjadi reaksi kimia yang aktif, terutama jika makanan masih memiliki suhu tinggi (panas). Hal itu disebabkan lemahnya ikatan struktur kimia Styrofoam, sehingga residu monomernya mudah berpindah ke makanan. Kandungan residu monomer Styrofoam yang diserap makanan makin tinggi jika kontak makanan dengan kemasan makin lama.
Endrocrine disruption chemical (EDC) merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada pada system endrokrinologi dan reproduksi pada manusia, terutama disebabkan oleh bahan kimia yang bersifat karsinogen dalam makanan. Selain dari bahan untuk kemasan makanan seperti Styrofoam dan jenis plastik lainnya, EDC juga bersumber dari pestisida (meliputi 66 senyawa seperti DDT, dioxin, PCBs, endrin, dan sebagainya), kosmetik (BHA) dan komponen elektronik (PCBs).
Jika kelenjar endrokin terkontaminasi EDC, antara lain dapat menyebabkan: 1. Menurunnya tingkat kesuburan yang ditandai dengan merosotnya jumlah sperma; 2. Terjadinya demaskulinisasi dan defeminisasi; 3. System kekebalan tubuh menjadi lemah; 4. Menurunnya tingkat kecerdasan (cretinisme akibat terganggunya fungsi kerja hormon thyroxin); 5. Menurunnya kandungan air susu ibu (ASI) dan periode laktasi menjadi pendek; 6. Gangguan psikologis; 7. Menimbulkan kekerdilan atau gigantisme akibat hormon somatotrop yang mengalami hypo atau hyper; 8. Menyebabkan diabetes mellitus (kencing manis) akibat hormon insulin dalam kondisi hypo; 9. Dapat menimbulkan kanker payudara, rahim, prostat dan testis.
Jenis kemasan plastik yang cukup popelar ialah Styrofoam, warnanya putih dan empuk. Saat ini penggunaannya sangat meluas, terutama untuk mie instant dan kemasan fast food. Styrofoam terdiri dari styrene dimmer dan styrene trimer, mengandung bahan kimia polystyrene. Bahan tersebut berpotensi membahayakan kesehatan manusia, antara lain bersifat karsinogen (menimbulkan kanker) dan dapat menyebabkan endrocrine disruption.
Antara senyawa-senyawa dalam kemasan Styrofoam dengan senyawa-senyawa dalam makanan terjadi reaksi kimia yang aktif, terutama jika makanan masih memiliki suhu tinggi (panas). Hal itu disebabkan lemahnya ikatan struktur kimia Styrofoam, sehingga residu monomernya mudah berpindah ke makanan. Kandungan residu monomer Styrofoam yang diserap makanan makin tinggi jika kontak makanan dengan kemasan makin lama.
Antara senyawa-senyawa dalam kemasan Styrofoam dengan senyawa-senyawa dalam makanan terjadi reaksi kimia yang aktif, terutama jika makanan masih memiliki suhu tinggi (panas). Hal itu disebabkan lemahnya ikatan struktur kimia Styrofoam, sehingga residu monomernya mudah berpindah ke makanan. Kandungan residu monomer Styrofoam yang diserap makanan makin tinggi jika kontak makanan dengan kemasan makin lama.
Endrocrine disruption chemical (EDC) merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya gangguan pada pada system endrokrinologi dan reproduksi pada manusia, terutama disebabkan oleh bahan kimia yang bersifat karsinogen dalam makanan. Selain dari bahan untuk kemasan makanan seperti Styrofoam dan jenis plastik lainnya, EDC juga bersumber dari pestisida (meliputi 66 senyawa seperti DDT, dioxin, PCBs, endrin, dan sebagainya), kosmetik (BHA) dan komponen elektronik (PCBs).
Jika kelenjar endrokin terkontaminasi EDC, antara lain dapat menyebabkan: 1. Menurunnya tingkat kesuburan yang ditandai dengan merosotnya jumlah sperma; 2. Terjadinya demaskulinisasi dan defeminisasi; 3. System kekebalan tubuh menjadi lemah; 4. Menurunnya tingkat kecerdasan (cretinisme akibat terganggunya fungsi kerja hormon thyroxin); 5. Menurunnya kandungan air susu ibu (ASI) dan periode laktasi menjadi pendek; 6. Gangguan psikologis; 7. Menimbulkan kekerdilan atau gigantisme akibat hormon somatotrop yang mengalami hypo atau hyper; 8. Menyebabkan diabetes mellitus (kencing manis) akibat hormon insulin dalam kondisi hypo; 9. Dapat menimbulkan kanker payudara, rahim, prostat dan testis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar