MATERI BAKTERI Staphylococcus aureus
Klasikasi Staphylococcus
aureus :
¨
Kingdom
: Monera
Divisio
: Firmicutes
¨
Class
: Bacilli
¨
Order
: Bacillales
¨
Family
: Staphylococcaceae
¨
Genus
: Staphilococcus
¨
Species
: Staphilococcus aureus
S.aureus merupakan
bakteri gram positif
berbentuk bulat dengan diameter 0,5-0,7 mm
dan mempunyai dinding sel yang terdiri dari peptidoglikan, asam teikoik, fibronectin
binding protein, clumping factors dan collagen binding protein.
Komponen utama dinding sel adalah peptidoglikan yang menyusun hampir 50% dari
berat dinding sel.
Bakteri ini adalah bakteri psikrofilik
dan mesofil yang dapat hidup pada rentang suhu optimum
untuk pertumbuhan Staphylococcus aureus adalah 35°C
– 37°C, suhu minimum 6,7° C dan suhu. Staphylococcus
aureus terdapat pada rongga hidung, kulit, tenggorokan, dan saluran pencernaan
manusia dan hewan. Kemampuan
bakteri atau mikroorganisme lainnya untuk menginfeksi tubuh tergantung pada
sistem imunitas tubuh, jika sistem imun kuat, maka bakteri tersebut akan kalah
menghadapi sistem imun tersebut, demikian juga sebaliknya. Sedangkan jika
sistem imun kalah, maka dapat terinfeksi adanya bakteri tersebut. Adapun gejala
dan penyakit yang dapat timbul antara lain adalah mual-mual, bengkak merah, demam tinggi mendadak, diare, sakit kepala,
ruam, dan nyeri otot, sedang ermacam-macam
infeksi seperti jerawat, bisul, meningitis, osteomielitis, pneumonia dan
mastitis pada manusia dan hewan. Bahan makanan
yang disiapkan menggunakan tangan, seperti penyiapan sayuran mentah untuk
salad, berpotensi terkontaminasi S. aureus.
Jenis makanan lain yang sering terkontaminasi oleh S. aureus adalah daging dan produk daging, ayam, telur, salad (telur, tuna, ayam, kentang, dan makaroni), produk bakeri, pastry, pai, sandwich, serta susu dan produk susu. Keracunan oleh S. aureus diakibatkan oleh enterotoksin yang tahan panas yang dihasilkan oleh bakteri tersebut. Untuk mencegah pertumbuhan S.aureus adalah dengan cara pemberian zat antimikroba, beberapa antimikroba adalah ekstrak etanol daun sirih merah, karena memiliki sifat antibakteri gram positif dan negatif, ekstrak tanaman meniran dengan kadar konsentrasi 60% karena kandungan senyawa flavonoid, saponin dan tanin. Selain itu ada juga bawang putih dsb yang bersifat antibacteri.
Jenis makanan lain yang sering terkontaminasi oleh S. aureus adalah daging dan produk daging, ayam, telur, salad (telur, tuna, ayam, kentang, dan makaroni), produk bakeri, pastry, pai, sandwich, serta susu dan produk susu. Keracunan oleh S. aureus diakibatkan oleh enterotoksin yang tahan panas yang dihasilkan oleh bakteri tersebut. Untuk mencegah pertumbuhan S.aureus adalah dengan cara pemberian zat antimikroba, beberapa antimikroba adalah ekstrak etanol daun sirih merah, karena memiliki sifat antibakteri gram positif dan negatif, ekstrak tanaman meniran dengan kadar konsentrasi 60% karena kandungan senyawa flavonoid, saponin dan tanin. Selain itu ada juga bawang putih dsb yang bersifat antibacteri.
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1.
Ariyani
Prihastuti (105080303111003)
Pertanyaan : Sebagian besar
bakteri S.aureus merupakan
flora normal pada kulit, yang dimaksud flora normal itu bagaimana?
Jawaban : Pada dasarnya, manusia sering berhubungan
dengan banyak sekali mikroorganisme. Dan yang dimaksud dengan flora normal
yaitu kumpulan mikroorganisme yang secara
alami terdapat pada tubuh manusia normal dan sehat. Selain itu bisa juga disebut
mikrobiota yaitu mikroba yang secara
alamiah menghuni tubuh manusia.
2.
Tu Bagus
(105080301111040)
Pertanyaan : Apa keuntungan
yang disebabkan oleh bakteri S.aureus?
Jawaban : Sejauh yang saya ketahui, bakteri S.aureus merupakan bakteri gram positif
yang memiliki sifat pathogen dan bahkan mampu menghasilkan toksin. Belum
diketahui kegunaannya. Bahkan seperti diketahui bahwa S.aureus sendiri mampu menghasilkan toxic pada kondisi tertentu.
3.
Dyanta Putri
(105080301111052)
Pertanyaan : Bakteri S.aureus bersifat menginvasi
bakteri, apa yang dimaksud dengan menginvasi bakteri?
Jawaban : Sebenarnya
yang diserang adalah inang. Sedangkan maksud dari bakteri menginvasi inang
adalah bakteri akan melakukan penyerangan terhadap inang dengan cara
memperbanyak diri dan berasosiasi dengan inang sehingga dapat menimbulkan
infeksi.
4.
Gabriel C.A.P.A.
(0910830098)
Pertanyaan : Bagaimana cara
menghidari bakteri S.aureus agar tidak menjadi penyakit?
Jawaban : Terjadinya
penyakit akibat infeksi bakteri adalah diakibatkan ketahanan tubuh tidak kuat
menahan invasi bakteri S.aureus.
Sehingga untuk menghindari tidak terinfeksi bakteri adalah meningkatkan daya
tahan tubuh dengan pola hidup sehat. Selain itu untuk pencegahan dapat juga
dengan menjaga kebersihan makanan dan tubuh, karena bakteri tersebut terdapat
pada berbagai macam tempat, seperti kulit, udara, makanan, dsb. Jika terlanjur,
untuk
mengurangi resiko infeksi oleh kuman S. aureus adalah dengan
mengembalikan fungsi dari bagian tubuh yang terluka, mengurangi risiko
terjadinya infeksi dan meminimalkan terbentuknya bekas luka dengan cara
melakukan beberapa tindakan dasar seperti mencuci tangan, membersihkan luka,
membersihkan kulit disekitar luka, menutup luka, mengganti perban sesering
mungkin dan pemakaian gel yang mengandung antibiotic
5.
Anita Khusnul
(105080313111018)
Pertanyaan : Bagaimana cara
pencegahan jika S.aureus yang ada di dalam bahan pangan masuk ke
dalam tubuh kita?
Jawaban : Bahan
pangan terutama dalam kondisi mentah jika dibiarkan dalam suhu kamar terlalu
lama dapat menyebabkan perkembangan S.aureus
dengan menghasilkan toksin. Salah satu usaha pencegahan adalah dengan
menjaa kebersihan makanan baik selama proses pembuatan atau saat konsumsi,
dengan pemasakan yang benar dan sampai matang dan selama proses menggunakan
alat-alat steril.
6.
Umi Sulifah
(105080300111016)
Pertanyaan : Bagaimana cara
menghambat pertumbuhan bakteri S.aureus ?
Apakah S. Aureus
mengandung toxic?
Jawaban : Cara
yang dapat dilakukan untuk mencegah pertumbuhan S.aureus adalah dengan cara pemberian zat antimikroba alami, karena
dalam suatu penelitian telah ditemukan bahwa bakteri ini telah multiresisten
terhadap antibiotik. Contoh antibiotik alami adalah saponin. S.aureus dapat menghasilkan enterotoksin pada
makanan matang.
7.
Alifia Mega
Bestari (105080300111024)
Pertanyaan : Disebutkan bahwa
S.aureus ada lebih dari
50% pada manusia sehat. Jelaskan kapan S.
aureus bisa
menginfeksi tubuh, dan kapan saat S. aureus tidak berpengaruh pada tubuh?
Jawaban : Bakteri
ini bisa kapan saja menyerang atau menginvasi inangnya jika menemukan substrat
yang cocok. Tentang berpengaruh atau tidaknya terhadap tubuh adalah tergantung
pada tingkat imunitas tiap-tiap individu.
8.
Haris Rahmadien
(105080300111012)
Pertanyaan : Bagaimana mengetahui
suatu makanan terinfeksi bakteri S.aureus?
Jawaban : Secara
kasat mata tidak dapat mengetahui adanya infeksi bakteri S. aureus, sehingga untuk mengetahuinya diperlukan adanya uji
laboratorium.
9.
Moch. Ahda
(105080301111038)
Pertanyaan : Termasuk jenis
bakteri apakah bakteri S. aureus ini?
Jawaban : Bakteri
S.aureus merupakan bakteri gram
positif. Selain itu, S.aureus juga
merupakan bakteri dari jenis mesofilik dan psikrofilik
10.
M. Auli Rakhman
Pertanyaan : Seperti apa
syndrom syok toksik?
Jawaban : Toxic
Shock Syndrome adalah penyakit fatal atau bisa disebut infeksi akut yang
disebabkan oleh adanya toksin bakteri, seperti S.aureus. Gejala TSS dapat berupa demam tinggi mendadak, diare,
sakit kepala, ruam, dan nyeri otot.
11.
Andris Setianto
(105080307111002)
Pertanyaan : Bagaimana
mekanisme terjadinya bakteri S.aureus?
Jawaban : Pada
dasarnya keberadaan bakteri S.aureus adalah terdapat di banyak sekali tempat di
udara dan lingkungan sekitar kita. Staphylococcus aureus hidup sebagai
saprofit di dalam saluran-saluran pengeluaran lendir dari tubuh manusia dan
hewan-hewan seperti hidung, mulut dan tenggorokan dan dapat dikeluarkan pada
waktu batuk atau bersin. Bakteri ini juga sering terdapat pada pori-pori dan
permukaan kulit, kelenjar keringat dan saluran usus.
12.
Dewanti Budy
(105080313111010)
Pertanyaan : Bagaimana
menurut anda,cara pencegahan untuk mengatasi bakteri s.aureus dan jelaskan yang
dimaksud S.
aureus bersifat pathogen invasive?
Jawaban : Menjaga
kebersihan adalah metode yang baik untuk menghindari adanya kontaminasi
mikroba, baik pada saat pengolahan makanan, kebrsihan pakaian dan tempat
tinggal, mengingat bakteri jenis ini terdapat dimana-mana termasuk di udara.
Sedangkan maksud dari pathogen invasive adalah bersifat mengakibatkan penyakit
dan merugikan dengan cara aktif menyerang atau menginvasi inang dengan cara
memperbanyak diri atau berasosiasi dengan inang.
13.
Putri Yurida
Sari (105080313111004)
Pertanyaan : Apabila produk
pangan terutama bahan pangan perikanan terkontaminasi dengan S.aureus akibat apa yang dapat terjadi pada
bahan pangan tersebut?
Jawaban : Bahan
pangan bisa saja bersifat toksin karena enterotoksin yang dapat dihasilkan oleh
bakteri S.aureus.
14.
Faizatul Muniroh
(105080300111022)
Pertanyaan : Makanan yang bagaimana
yang
cocok untuk pertumbuhan S.aureus bila dilihat
dari factor interinsik ?
Jawab : S.aureus dapat tumbuh pada makanan basah
karena dapat memproduksi enterotoksin, selain itu juga pada makanan bergaram, karena
bakteri ini merupakan bakteri yang tahan garam dan makanan yang disimpan pada
suhu kamar terlalu lama, dan pemasakan yang tidak sempurna dan bahan makanan
yang disiapkan menggunakan tangan, seperti penyiapan sayuran mentah untuk
salad. Jenis
makanan lain yang sering terkontaminasi oleh S. aureus adalah daging dan produk
daging, ayam, telur, salad (telur, tuna, ayam, kentang, dan makaroni), produk
bakeri, pastry, pai, sandwich, serta susu dan produk susu.
15.
Refa Zain
Arsyadana (105080300111007)
Pertanyaan : Antimikroba apa
yang cocok untuk bakteri S. aureus?
Jawab : Banyak sekali antimikroba yang
digunakan untuk membasmi atau menghambat laju pertumbuhan bakteri. Beberapa di
antaranya adalah dengan penambahan ekstrak etanol daun sirih merah, karena memiliki
sifat antibakteri gram positif dan negatif, ekstrak tanaman meniran dengan
kadar konsentrasi 60% karena kandungan senyawa flavonoid, saponin dan tanin.
Selain itu ada juga bawang putih dsb yang bersifat antibacteri.
16.
Sampir Suryati
(105080313111029)
Pertanyaan : Bagaimana cara
pengurangan bakteri S.aureus yang telah menginfeksi
manusia (jerawat, bisul dll) jelaskan !
Jawab : Dengan
pemberian antibakteri, baik itu yang alami atau yang kimiawi.
17.
Andreanoor .Y (105080300111038)
Pertanyaan : Mengapa
bakteri S.aureus juga digunakan sebagai bakteri target dalam pengujian
rempah-rempah?
Jawab : Karena pada dasarnya bakteri S. aureus merupakan
bakteri umum yang mudah didapatkan. Di sisi lain, rempah-rempah juga mempunyai
sifat antimikroba sehingga dapat dijadikan bahan uji sekalian. Seperti thyme
yang mampu menghambat pertumbuhan S. aureus.
18.
Luhud A. (105080300111003)
Pertanyaan : Mengapa
bakteri S.aureus juga digunakan sebagai bakteri target dalam pengujian
rempah-rempah?
Jawab : Karena pada dasarnya bakteri S. aureus adalah
merupakan bakteri umum yang mudah didapatkan. Di sisi lain, rempah-rempah juga
mempunyai sifat antimikroba sehingga dapat dijadikan bahan uji sekalian.
Seperti thyme yang mampu menghambat pertumbuhan S. aureus.
19.
I Gede Shanggara P. (105080300111011)
Pertanyaan : Apakah
bakteri S. aureus bisa tumbuh pada suhu-suhu tertentu? Jelaskan!
Jawab : Jelas sekali bakteri ini bisa hidup pada kadar
temperatur tertentu. Karena pada dasarnya, bakteri ini adalah bakteri psikrofilik
dan mesofil. Di mana bakteri ini dapat hidup pada rentang suhu optimum untuk
pertumbuhan Staphylococcus aureus adalah 35°C
– 37°C, suhu
minimum 6,7° C dan suhu maksimum 45,4° C.
20.
Chamim Chabibi (105080313111011)
Pertanyaan : Pemakaian
alat-alat kosmetik apakah merupakan nutrient pada bakteri S. aureus pada wajah?
Jawab : Nutrient tidak ada hubungannya dengan
alat-alat kosmetik, kecuali dengan bahan-bahan kosmetik. Bahan kosmetik
memiliki kandungan yang bermacam-macam. Dan S.aureus dalam pertumbuhannya
juga dipengaruhi oleh adanya faktor fisika dan kimiawi, jika kandungannya
memenuhi syarat kemungkinan bisa meningkatkan aktivitas pertumbuhannya.
Sedangkan penggunaan alat kosmetik harus secara bersih dan tidak saling tukar
menukar dengan pengguna lain, hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi.
21.
Nandar Hardika (105080301111055)
Pertanyaan : Jadi
bagaimana S. aureus dapat mencemari
bahan pangan?
Jawab : Dapat disebabkan karena tidak adanya perlakuan
steril sehingga bakteri dapat menginvasi inang an berasosiasi dengan bahan
pangan jika substrat dirasa cocok dan memungkinkan.
22.
Maria Apriliani A. W. Wara (105080313110119)
Pertanyaan : Apa
yang dimaksud dengan uji Hidrofobisitas dan
uji Hemaglutinasi?
Jawab : - Uji Hidrofobisitas : uji untuk mengetahui
sifat ketahanan terhadap air
- Uji Hemaglutinasi : uji untuk membuktikan peran protein
hemaglutinin pada pili dalam pelekatan bakteri
23.
Jose Arsando (105080300111014)
Pertanyaan : Apa
akibat dari S. aureus yang berlebihan
dalam tubuh, gejala, penyakit?
Jawab : Kemampuan bakteri atau mikroorganisme lainnya
untuk menginfeksi tubuh tergantung pada sistem imunitas tubuh, jika sistem imun
kuat, maka bakteri tersebut akan kalah menghadapi sistem imun tersebut,
demikian juga sebaliknya. Sedangkan jika sistem imun kalah, maka dapat
terinfeksi adanya bakteri tersebut. Adapun gejala dan penyakit yang dapat
timbul antara lain adalah mual-mual, bengkak
merah, demam tinggi mendadak, diare,
sakit kepala, ruam, dan nyeri otot, sedang ermacam-macam infeksi seperti jerawat,
bisul, meningitis, osteomielitis, pneumonia dan mastitis pada manusia dan hewan.
24.
Rizka Fadillah (0810833019)
Pertanyaan : Bagaimana
cara mengidentifikasi makanan yang telah terkontaminasi oleh bakteri S. aureus sehingga dapat memperkecil kemungkinan
kita dalam terkontaminasi bakteri tersebut?
Jawaban : Adanya kontaminasi pada bahan pangan oleh
mikroba sangat sulit dikenali hanya dengan mata kasat. Sehingga perlu diadakan
uji laboratorium untuk mengetahui adanya kontaminasi oleh S.aureus terutama pada makanan yang segar.
25.
Ananta W. P. (105080301111047)
Pertanyaan : Berapa
kisaran tumbuh minimum, suhu optimum dan suhu maksimal untuk bakteri
ini tumbuh?
Jawaban : Suhu optimum untuk pertumbuhan Staphylococcus
aureus adalah 35°C – 37°C dengan suhu
minimum 6,7° C dan suhu maksimum 45,4° C.
26.
Mohammad Fajar (105080301111023)
Pertanyaan : Bagaimana
cara membasmi atau mencegah 1/3 bakteri yang sudah terkandung dalam tubuh?
Jawab : Dengan cara menjaga pola hidup sehat untuk
meningkatkan imunitas tubuh berupa penambahan supply vitamin dll. Di sisi lain
dapat pula dilakukan dengan menjaga kebersihan dimulai dari makanan, tempat
tinggal, alat-alat yang digunakan, dsb. Mengingat selain adanya bekteri S. aureus di dalam tubuh,
lingkungan juga terdapat banyak sekali S. aureus.
27.
Andri Hidayat (105080301111041)
Pertanyaan : S.
aureus berdasarkan yang dituliskan di slide dikatakan bahwa bakteri ini
terdapat pada makanan mentah ex: daging mentah dsb yang bila didiamkan disuhu
ruang selama beberapa waktu /tidak langsung dimasak akan menyebabkan
terkontaminasi. Pertanyaannya: bagaimana cara menjaga bahan makanan dari
kontaminasinya dan pada
suhu berapa bakteri ini bisa mati bila memang dia tahan panas?
Jawaban : Untuk mencegah adanya kontaminasi dalam beberapa makanan
bisa dilakukan dengan proses dekontaminasi yang terkontrol dengan baik seperti
pasteurisasi dan sterilisasi, seperti susu sterilisasi atau pasteurisasi,es
krim dan makanan-makanan kaleng lain. Karena bakteri ini bersifat mesofil yaitu
dengan pertumbuhan optimum 37°C, sehingga untuk menghilangkan dapat dilakukan
dengan pemanasan dengan suhu 60°C ke atas.
28.
Nita Marsha (105080300111034)
Pertanyaan : Efek
apa yang terjadi jika S. aureus
terdapat pada kulit, saluran pernafasan dan saluran pencernaan? Bagaimana cara
pencegahannya dan penanganannya?
Jawaban : S. aureus dapat menginvasi inang dan menginfeksi jika sistem imun
tubuh tidak mampu membendung aktivitas invasi S. aureus tersebut. Jika
sistem imun tidak kuat, maka S. aureus dapat menginfeksi tubuh baik itu kulit,
saluran pencernaan atau bahkan saluran pernafasan. Beberapa penyakit yang
mungkin ditimbulkan adalah seperti bisul pada kulit, ISPA pada saluran
pernafasan, dan diare pada saluran pencernaan.Pencegahan bisa dilakukan dengan
cara menjaga kebersihan, tidak bertukar-tukar pakaian, memasak sampai matang
dan benar, menggunakan alat-alat yang steril. Sedangkan untuk penanganannya
adalah dengan menambahkan atau memberikan suatu antibiotik baik itu alami
ataupun kimiawi, dan juga meningkatkan imunitas tubuh dengan gaya hidup yang
sehat.
29.
Tri Wahyuni K. D. (105080300111032)
Pertanyaan : Maksud
dari pathogen yang bersifat invasive?
Komposisi/penyusun MSA?
Jawaban : Maksud
dari pathogen invasive adalah sifat dari S.aureus
memiliki sifat aktif untuk menyerang inang dengan cara memperbanyak diri dan
berasosiasi dengan inang sehingga dapat menimbulkan infeksi. Adapun komposisi
dari Mannitol Salt Agar adalah : Beef extract 1.0 g, pepton (Difco) atau
Polypeptone (BBL) 10.0 g, NaCl 75.0 g,
Mannitol 10.0 g, Phenol red 0.025, agar 15.0 g, air destilasi 1,000 ml.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar