KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur
kehadirat Allah SWT. Karena
atas berkat dan rahmat-Nya lah Makalah Tata Letak Perencanaan Pabrik ini dapat diselesaikan. Terima kasih kami
sampaikan kepada teman-teman kelompok yang sudah memberikan ide mengenai produk
dan saling bekerja sama dalam menyusun makalah ini.
Makalah ini
dibuat dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah Tata Letak Perencanaan Pabrik.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan kekeliruan, oleh
karena itu saran dan kritik sangat diharapkan oleh penulis untuk penyempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca dan
semua pihak yang terkait pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, Maret 2013
Penulis
TUGAS
TATA LETAK PERENCANAAN PABRIK
ANALISA
PRODUKSI
Disusun
Oleh:
Achmad Fathony
Bias Nur Elmira
Dessy Puspitasari
Dinaino Nabiu
Mohammad Ahda S
Nandar Hardika
Nuzul Yoga H
Redita Sari Waluyo
Tu Bagus Gyanini
Yoga Widya Arum
Gusti
FAKULTAS
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
MALANG
2013
1.
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dalam suatu
pabrik banyak dijumpai berbagai macam fasilitas produksi agar suatu kegiatan
operasional produksi dapat berjalan dengan lancar, baik berupa mesin, peralatan
produksi, pekerja dan fasilitas penunjang lainnya yang disediakan dan
ditempatkan pada tempat masing-masing agar berfungsi secara optimal.
Perencanaan tata letak pabrik akan selalu dierlukan oleh perusahaan, selain
alasan tersebut beberapa alasan lain adalah sebagai berikut :
1.
Adanya perubahan
rancangan produk yang mencolok dari produk lama, dikarenakan rancangan produk
lama sudah tidak diminati oleh pasar
2. Adanya
produk baru
Penambahan
produk baru yang akan diproduksi akan mengakibatkan perubahan pada tata letak
pabrik
3. Adnya
perubahan kapasitas produksi yang besar
Meningkatnya
jumlah permintaan barang akan berpengaruh terhadap tata letak ppabrik, oleh
karena itu perlu dievaluasi kembali secara cepat, karena dimungkinkan adanya
penambahan jumlah mesin baik baru maupun lama
4. Sering
terjadinya kecelakaan pada proses produksi
Jika
dalam suatu pabrik sering terjadi kecelakaan kerja, maka layout perlu ditinjau
kembali agar keselamatan kerja dan keamanan dapat terjamin
5. Lingkunagan
kerja yang tidak emuaskan atau sehat
Kondisi
kerja yang bising, kotor ataupun suhu udara yang terlalu panas atau dingin
dalam pabrik sangat mempengaruhi kerja karyawan
6. Pemindahan
tempat perusahaan atau konsentrasi terhadap pasar
Pindahnya
tempat pasar aka mengakibatkna pidahnya tempat perusahaan dan menyebabkan
berubahnya tata letak pabrik, untuk menghemat biaya pengiriman barang ke konsumen
7. Penghematan
biaya
Dengan
menggunakan tata letak pabrik yang baik, proses produksi akan berjalan secara
efektif dan efisien. Hal tersebut menghemat waktu, biaya pemindahan material,
dan menekan biaya penyimpanan yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Secara singkat
langkah-langkah untk merencanakan tata letak pabrik adalah sebagai berikut :
1.
Analisa produk, yaitu
aktivitas untuk menganalisa macam dan jumlah produk yang harus dibuat
2. Analisa
proses, langkah untuk menganalisa macam dan urutan proses pengerjaan produk
komponen
3. Analisa
macam dan jumlah mesin atau peralatan serta luas area yang dibuthkan
4.
Perancangan tata letak
mesin dan departemen dalam pabrik
Ikan merupakan
bahan pangan yang mudah sekali mengalami kerusakan terutama dalamkeadaan segar
akan cepat sekali mengalami kerusakan sehingga mutunya akan menjadi rendah.
Kerusakan ini dapat terjadi secara biokemis maupun secara mikrobiologis.
Kerusakan biokemis disebabkan oleh adanya enzim-enzim dan reaksi-reaksi
biokemis yang masih berlangsung pada tubuh ikan segar. Kerusakan mikrobiologis
disebbakan oleh adanya pertumbuhan mikroba yang ada di permukaan maupun di
dalam tubuh ikan. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu upaya penanganan atau
pengolahan ikan untuk menghindari terjadinya kerugian.
1.2
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah
dari analisis ini adalah :
1. Apa analisis fungsional dari
produk fish burger?
2. Bagaimana metode pembuatan fish
burger?
1.3
Tujuan
Analisis produksi
fish burger ini bertujuan untuk mengetahui analisis fungsional dari produk,
cara pembuatan produk dengan memperhatikan tata letak pabrik serta bermutu
sesuai agar dapat diterima oleh konsumen.
2. TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Pengenalan
dan Spesifikasi Produk
2.1.1 Pengenalan
Fish Burger
Burger
ikan (fish
burger) adalah makanan yang terbuat dari daging ikan tanpa duri, yang telah dicincang atau
digiling sampai lumat dan ditambah dengan sedikit tepung serta bumbu-bumbu. Burger ikan
yang dihasilkan dari bahan baku(daging ikan) yang direndam dengan cuka 1%
mempunya tekstur lembek kurang
kompak dan rasanya sedikit masam. Disarankan bila hendak menghilangkan bau
lumpur pada produk olahan daging ikan yang memerlukan tekstur yang kenyal lebih
baik menggunakan bahn tambahan lain yang memerluhkan tekstur yang kenyal lebih
baik menggunakan bahan tambahan
lain. Namun demikian dengan pH
5,15 masih aman untuk dikonsumsi.
Burger
ikan adalah jenis produk yang terbuat dari campuran daging ikan giling yang
ditambahkan bumbu-bumbu, kernudian dicetak dan dikukus. Ikan merupakan bahan pangan yang sehat dikarenakan ikan mengandung
protein tinggi dengan kadar
lemak yang rendah sehingga sangat
baik untuk digunakan sebagai bahan baku
pembuatan burger. Burger ikan merupakan
salah satu pilihan yang tepat untuk dapat mengkonsumsi burger dengan enak dan sehat. Selama
ini burger selalu dibuat dengan menggunakan
daging giling tanpa diolah menjadi surimi. Hal
tersebut membuat burger memiliki kadar lemak yang cukup tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu penelitian mengenai pernbuatan burger ikan dengan
memanfaatkan surimi dari bahan ikan.
2.1.2 Bahan Utama
Fish Burger
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Percomorphi
Sub ordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies
: Oreochromis niloticus
Komposisi
kimia daging ikan adalah
sebagaiberikut:
protein 15 - 24 %, air 66 - 84 %, lemak 0,l - 22 %,
karbohidrat I - 3 % dan bahan
organik 0 -
2 %. Pada urnumnya bagian ikan
yang dapat dimakan (edible portion) berkisar antara
45 - 50 % dari berat
ikan.
2.1.3 Bahan
Tambahan Fish Burger
a. Selada
Selada (Lactuca sativa L.) merupakan sayuran daun yang berumur
semusim dan termasuk dalam famili Compositae. Menurut jenisnya ada yang dapat
membentuk krop dan ada pula yang tidak. Jenis yang tidak membentuk krop
daun-daunnya berbenfuk "rosette". Warna daun selada hijau terang sampai putih
kekuningan. Selada jarang dibuat sayur, biasanya hanya dibuat salad atau lalapan.
b. Bawang
Bombay
Bawang Bombay merupakan jenis bawang yang memiliki perpaduan bawang
merah dan bawang putih. Dari bentuknya menyerupai bawang merah namun ukuranya
lebih besar. Tetapi dari warna maupun aromanya menyerupai bawang putih. Selain
berguna menjadi bumbu dapur, bawang Bombay memiliki berbagai manfaat untuk
kesehatan tubuh. Jika rajin dikonsumsi berguna untuk meningkatkan kolestrol
baik (HDL) dan menekan kolestrol darah. Bawang bombay juga dapat mencegah
penggumoalan darah, hal ini dikarenakan bawang Bombay memiliki kandungan alicin
yang berfungsi sebagai antitrombotik.
c. Mayonaise
Mayonaise merupakan emulsi minyak nabati dalam asam yang distabilkan oleh lesitin
(semacam lemak) dari kuning telur. Rasa minyak nabati dalam mayonaise tidak
terasa meskipun mayonaise terbuat dari sebagian besar minyak nabati. Hal ini
dikarenakan setiap molekul minyak dikelilingi oleh mikromolekul dari larutan
asam. Prinsipnya bukan mengemulsikan sejumlah larutan asam ke dalam minyak yang
banyak melainkan mengemulsikan sejumlah besar minyak dalam sebagian kecil
larutan asam.
d. Tepung
Tapioka
Tepung tapioka merupakan salah satu produk hasil olahan singkong yang
banyak digunakan sebagai bahan baku utama maupun bahan penolong dalam beberapa produk pangan baik di rumah tangga maupun industri. Salah satu penggunaan tepung tapioka
dalam
industri pangan
adalah sebagai penyalut pada produk kacang salut. Penyalut pada produk tersebut diharapkan
memiliki tingkat pengembangan
dan
kerenyahan yang baik,
namun
dalam
aplikasinya penggunaan jenis tepung tapioka yang berbeda akan menghasilkan mutu penyalut yang berbeda pula.
e. Gula
Gula adalah suatu istilah umum yang sering
diartikan bagi setiap karbohidrat yang digunakan sebagai pemanis, tetapi dalam industri
pangan biasanya digunakan untuk menyatakan sukrosa, gula yang diperoleh dari
bit atau tebu.
f. Garam
Garam dapat berfungsi sebagai penegas rasa dan
pengawet karena dapat menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk yang bersifat
proteolitik.Na bersifat pemberi rasa dan Cl bersifat toksin. Jumlah garam yang optimum yang diberikan
tergantung dari jenis bahan, daya simpan yang dikehendaki dan cara
pengolahannya.
g. Bawang
Merah
Bawang Merah adalah bahan makanan yang biasa
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Bawang merah mengandung energi sebesar 39
kilokalori, protein 1,5 gram, karbohidrat 0,2 gram, lemak 0,3 gram, kalsium 36
miligram, fosfor 40 miligram, dan zat besi 1 miligram. Selain itu di dalam Bawang merah juga
terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,03 miligram dan vitamin C 2
miligram.
h. Bawang
Putih
Umbi bawang
putih mengandung zat aktif awcin, awn, enzim alinase, germanium, sativine,
sinistrine, selenium, scordinin, nicotinic acid. Sedangkan fungsi
antioksidannya adalah dari kandungan alanine, α- tokoferol, asam askorbat (vit.
C), camphene, eugenol, Îł- terpinen, histidin, vitamin A, B, C, kalsium,
potasium, besi, karoten.
i.
Merica atau Lada
Lada atau merica (Piper nigrum L.) adalah
rempah-rempah berwujud bijian yang dihasilkan oleh tumbuhan dengan nama sama.
Lada sangat penting dalam komponen masakan dunia dan dikenal luas sebagai komoditi perdagangan penting di dunia lama.
Fungsi lada adalah sebagai penambah rasa, bumbu dan aroma masakan agar lebih
enak.
j.
Tomat
Buah Tomat baik
dalam bentuk segar maupun olahan, memiliki komposisi zat gizi yang cukup
lengkap dan baik. Buah tomat terdiri dari 5-10 persen berat kering tanpa air
dan 1 persen kulit dan biji. Berikut khasiat dan manfaat buah tomat bagi
kesehatan tubuh. Berdasarkan pada penelitian diketahui bahwa tanaman tomat yang
berwarna merah sarat akan kandungan vitamin C dan vitamin A. Semakin matang
buah tomat, kandungan vitamin nya pun semakin banyak. tomat tidak hanya kaya
akan vitamin A dan vitamin C saja.
k. Keju
Keju adalah
sebuah makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu
melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan
dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu yang disebut rennet. Hasil dari
proses tersebut nantinya akan dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan
berbagai macam cara. Umumnya, hewan yang dijadikan sumber air susu adalah sapi.
Air susu unta, kambing, domba, kuda, atau kerbau digunakan pada beberapa tipe
keju lokal.
2.2
Fungsionalisasi
produk
2.2.1
Kelebihan
dan kekurangan produk beserta solusinya
Kelebihan
burger ikan yaitu karena burger ini memakai bahan baku ikan, dimana selain
dikenal protein yang kandungannya memiliki komposisi asam amino yang lengkap,
juga diketahui mengadung lemak yang kaya akan sama lemak tak jenuh yang
berkhasiat untuk kesehatan. selain itu EPA dan DHA menyediakan perlindungan
terhadap berbagai keadaan, yaitu peredaran darah, emosional, kekebalan dan
system saraf. selain itu, ikan juga mempunyai kandungan omega 3 yang dapat
mencegah pengerasan arteri, menurunkan kadar trigliserida, dan mengurangi
kekentalan yang menyebabkan penggumpalan platelet dalam darah
2.2.2
Nilai
gizi produk
Komposisi
kimia burger ikan yang terbuat dari campuran ikan tenggiri, kakap, dan
cumi-cumi
Komposisi
kimiawi
|
Persentase
|
Protein
(N x 6,25)
Lemak
Abu
Garam
Karbohidrat
Air
|
19,2
10,8
2,9
2,0
8,3
58,2
|
2.3 Struktur Produk
2.3.1 Struktur Fish Burger
Fish
burger ini berbentuk kotak atau persegi untuk memvariasikan jenis burger unik
dikalangan jajanan modern. Fish burger ini terbuat dari bahan daging ikan yang
di cacah atau dihaluskan kemudian dicampur dengan bumbu dan dicetak. Fish
burger ini tersusun dari beberapa lapis bahan makanan seperti mayones, saus
tomat/sambal, bawang bombai, selada,
tomat, keju, daging ikan, dan roti burger berbentuk persegi untuk menambah daya
tarik konsumen. Contoh strukturnya adalah sebagai berikut:
2.3.2 Struktur
Kemasan Fish Burger
Kemasan
fish burger ini dibuat sedemikian menarik dengan bentuk persegi juga menyesuaikan bentuk dari
burger tersebut. Contoh strukturnya seperti gambar di bawah:
2.4 Penampilan produk
Penampilan
produk akhir yang diharapkan adalah sebagai berikut:
a. Tampak
dari samping
b. Tampak dari atas
c.
Desain kemasan
2.5
Perencanaan
Kapasitas
§ Perusahaan
ini beroperasi 7 hari setiap minggu dengan basis 2 shift (7 jam per shift) dan
mempunyai tiga mesin dengan kemampuan yang sama. Bila mesin-mesin digunakan 75%
dari waktu pada tingkat efisien sistem sebesar 90%, tingkat keluaran dalam jam
kerja standart per minggu dapat dihitung sebagai berikut:
§ Perusahaan akan menghadapi permintaan akan produknya
sebesar 250 unit. Ada 28 hari kerja perbulan. Waktu pengoperasian standar per
unit sebesar 7 jam, dan ini memerlukan waktu setengah jam untuk persiapan
perunit. 250 unit produk akan diproses dalam 50 kumpulan. Pada akhir setiap
kumpulan, mesin harus diuji dan disesuaikan kembali sebelum berikutnya
diproses; waktu penyiapan ini memerlukan 1 jam. Efisiensi organisasional
diperkirakan 95%, dari mesin-mesin beroperasi dengan efisiensi 90% berarti
selama mesin dioperasikan dengan kecepatan wajar, diperlukan waktu penundaan untuk
pemeliharaan selama 15 menit perhari. Mesin-mesin dijalankan 7 jam perhari dan
para operator mesin bekerja sesuai tingkat standar (1,00). Jumlah mesin yang
dibutuhkan untuk memenuhi permintaan bulanan yaitu:
Hanya ada satu produk, sehingga X=1, dan
§ Harga
penjualan produk fish burger ini
adalah Rp 6.000,- per unit, dan biaya bahan mentah dan tenaga kerja langsung
sebesar 3.000,- per unit, dan biaya tetap per bulan Rp 1.500.000,- . titik
break even dalam unit keluaran dapat dihitung:
§ Jika
kita ingin mengetahui volume berapa laba akan sebesar Rp 500.000,- , maka cara
termudah dengan membagi Rp 500.000,- dengan Rp 1.500,- dan mendapatkan 167 unit
diatas break even, atau 667 unit dalam total, yang akan harus dihasilkan.
§ Jika
tingkat pajak 10%, jumlah yang harus dihasilkan untuk memperoleh laba Rp
500.000,- adalah:
§ Konstribusi
relatif produk sebagai persentase harga per unit adalah:
3. METODE
3.1 Metode
Pelakasanaan
Hamburger (atau seringkali disebut dengan burger) adalah sejenis makanan berupa roti
berbentuk bundar yang diiris dua dan ditengahnya diisi dengan patty
yang biasanya diambil dari daging,
kemudian sayur-sayuran
berupa selada,
tomat
dan bawang bombay.
Sebagai sausnya, burger diberi berbagai jenis saus
seperti mayones,
saus tomat dan sambal
serta mustard.
Beberapa varian burger juga dilengkapi dengan keju,
asinan,
serta bahan pelengkap lain seperti sosis
dan ham.
Dengan burger
yang selama ini ada dipasaran maka kami memodifikasinya menjadi burger
berbentuk kotak sedang untuk patty nya yang biasanya dari sapi atau daging ayam
untuk burger ini kami membuat dari daging ikan dimana daging ikan sendiri
memiliki kandungan gizi yang cukup baik, maka dari itu kamu membuat olahan
produk baru dari daging ikan tetapi menjadi makanan produk modern produknya
yaitu fish burger.
Adapun alat alat
yang digunakan yaitu antara berupa food procesor atau blender atau sejenisnya
yang dapat berfungsi untuk menghaluskan daging ikan yang akan digunakan
kemudian alat yang digunakan lainnya yaitu pisau untuk menyanyat daging ikan
dan memisahkan antara kulit,duri, dan insang, kemudian cetakan yang berbentuk
kotak karena burger yang akan dipasarkan berbentuk kotak, kemudian alat yang
digunakan berikutnya yaitu panci untuk memasak daging ikan sebelum dioalh untuk
selanjutnya, kemudian alat yang digunakan yaitu sendok untuk memampatkan
adoanan pada cetakan, kompor untuk alat bantu panas atau sebagai sumber api dan
alat yang terakhir yang digunakan yaitu oven sebagai untuk mengurangi kadar air
yang ada dalam daging agar dapat bertahan lebih lama.
Sedangkan
bahan-bahan yang digunakan yaitu antara lain untuk bahan utama menggunakan
daging ikan nila dimana kita ketahui bahwa ikan nila merupakan ikan yang
bernilai ekonomis dan memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap sedang untuk
bahan tambahan yaitu tepung tapioka digunakan untuk mencampur adonan pada saat
diaduk dan diletakkan dalam cetakan agar adonan terasa padat dan kompak
kemudian ada bawang putih dan bawang merah digunakan untuk menambah cita rasa
pada adonan, kemudian ada garam dan gula untuk penyeimbang rasa agar terasa
lebih enak dan gurih pada adonan daging,dan telur untuk membuat adonan tidak
pecah dan kompak serta merica digunakan untuk menambah cita rasa pedas pad
daging, minyak yang digunakan untuk merekatkan antara adonan dan tepung dan
membuat agar adonan tidak menjadi lengket dan dapat dicetak dengan bentuk yang
sempurna.
3.2
dihaluskan dengan food
procesor
|
bumbu-bumbu yang akan digunakan
disiapkan
|
disiapkan baskom untuk
tempat menguleni adonan
|
daging halus dimasukkan
dalam baskom
|
ditambah bumbu-bumbu dan
tepung tapioka
|
diuleni hingga tercampur
rata dan kalis
|
dicetak dalam cetakan
berbentuk kotak
|
dikukus
|
dioven hingga agak kering
|
daging burger siap disajikan
|
ikan nila dicuci hingga
bersih
|
dibuang sisik, insang dan
isi perut
|
di fillet (diambil
dagingnya)
|
4.
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan produk fish burger ini dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
·
Burger ikan (fish burger) adalah
makanan yang terbuat dari daging ikan tanpa
duri, yang telah dicincang atau
digiling sampai lumat dan ditambah dengan sedikit tepung serta bumbu-bumbu
·
Komposisi kimia daging
ikan adalah sebagaiberikut:
protein 15 - 24 %, air 66 - 84 %, lemak 0,l - 22 %,
karbohidrat I - 3 % dan bahan
organik 0 - 2 %. Pada urnumnya bagian ikan yang
dapat dimakan (edible portion) berkisar antara
45 - 50 % dari berat
ikan
·
Kelebihan burger ikan
yaitu karena burger ini memakai bahan baku ikan, dimana selain dikenal protein
yang kandungannya memiliki komposisi asam amino yang lengkap, juga diketahui
mengadung lemak yang kaya akan sama lemak tak jenuh yang berkhasiat untuk kesehatan
·
Fish burger ini
berbentuk kotak atau persegi untuk memvariasikan jenis burger unik dikalangan
jajanan modern
4.2 Saran
Pada pembuatan produk fish burger ini sebaiknya
menggunakan ikan bernilai gizi tinggi dan ekonomis sehingga didapatkan makanan
modern berkwalitas baik. Selain itu kemasan produk sangat mempengaruhi dari
produk tersebut.
DAFTAR PUTAKA
Adie Muhammad Rahman. 2007. Mempelajari Karakteristik Kimia Dan Fisik Tepung Tapioka Dan MOCAL (Modified Cassava Flour) Sebagai Penyalut Kacang Pada Produk Kacang Salut
Achmad Marlina. 2009. Pengembangan Marka Molekuler DNA dalam
Identifikasi Sel Gonad Ikan (Osphronemus gouramy) dan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) menggunakan PCR. IPB : Bogor
Buckle
K.A; R.A Edwards; G.H Fleet dan M.Woolton. 2006. Ilmu
Pangan. UI Press. Jakarta
Djuariah,
D.
dan Sumiati, E. 2003.Perbaikan Teknologi Biji
Botani Bawang Merah Dengan Teknik Polinasi Artificial. Laporan hasil Pemelitian BALITSA
Irianto,
Hari.E. dan Soesilo, I. 2007. Dukungan Teknologi Penyediaan Produk Peikanan.
Badan Riset Kelautan dan Perikanan. IPB : Bogor
Kurniawati,
Tri.H. 2004. Penghilangan Bau Lumpur Pada Ikan Patin (Pangasius sp) dalam
Pembuatan Burger Ikan. Departemen Teknologi Hasil Perikanan. ITB : Bogor
Padmasari. Restu.2002.
Pemanfaatan limbah kuli ikan nila merah(Oreochomis
Sp.) sebahai bahan baku pada pembuatan siomay.
Falutas perikanan dan ilmu kelautan IPB:Bogor
Riesnawaty.
Cristia Julian.2007.Pemanfaatan surimi lele dumbo (Clarias gariepinus) dalam pembuatan burger ikan.Falutas perikanan
dan ilmu kelautan IPB:Bogor
ZipcodeZoo. 2013. http://zipcodezoo.com/ Diakses pada Senin, 22 Maret
2013 pukul 13.13 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar