Fermentasi
Karohidrat
Kemampuan
memfermentasikan berbagai karbohidrat dan produk fermentasi yang dihasilkan
merupakan ciri yang sangat berguna dalam identifikasi mikroorganisme. Hasil
akhir dari fermentasi karbohidrat ini ditentukan oleh sifat mikroba, media
biakan yang digunakan, serta faktor lingkungan antara lain pH dan suhu. Media
fermentasi harus mengandung senyawa yang dapat dioksidasi dan difermentasikan
oleh mikroorganisme.
Fermentasi merupakan proses oksidasi
biologi dalam keadaan anaerob dimana yang bertindak sebagai substrat adalah
karbohidrat. Dimana hasil dari fermentase ini berbeda-beda bergantung pada
jenis bakterinya misalnya saja asam laktat, asam cuka, CO2 dan asam tertentu
lainnya.
Berikut ini beberapa jenis bakteri
yang mampu melakukan fermentasi terhadap karbohidrat serta hasil fermentasinya,
adalah :
·
Fermentasi asam laktat
: bakteri asam laktat (Streptococcus, Lactobacillus)
·
Fermentasi alkohol : Zygomonas,
Saccharomycetes
·
Fermentasi asam
propionate : bakteri asam propionate (Propionibacterium)
·
Fermentasi
2,3-butanadiol : Enterobacter, Serralia, Bacillus.
·
Fermentasi asam
campuran : bakteri enterik (Escherichia, Enterobacter, Salmonella,
Proteus)
·
Fermentasi asam
butirat : Clostridium
Hasil dari setiap fermentasi itu
berbeda-beda tergantung dengan jenis object atau substrat yang digunaka dalam
proses fermantasi, contohnya menurut Arief et
al., (2013), dijelaskan dalam penelitian bahwa proses fermenasinya terhadap
tepung jagung guna untuk menghilangkan asam fitat yang bersifat menghambat
penyerapan kandungan mineral tubuh, digunakan ragi tepe untuk proses
fermentasinya. Mikroba yang lazim terdapat dalam ragi tape adalah kapang Mucor,
Rhizopus, Aspergillus, dan Amylomyces, khamir Endomycopsis,
Saccharomyces, Hansenula, dan Candida, serta bakteri
Acetobacter. Dan hasil dari fermentasinya yaitu kadar asam fitat 0,13 ppm, rendemen 68,02%,
pH 4,3, dan total asam 2,5%.
Ditambahkan menurut penelitian
Juwita dan Chirilia (2013) yaitu pembuata bioethanol dari ampas dan kulit
singkong. Bioethanol merupakan ethanol yang bahan utamanya dari tumbuhan yang
umumnya melalui proses fermentasi. Dalam penelitiannya ini memanfaatkan limbah
dari industri tapioka. Limbah yang berupa ampas dan kulit singkong akan
difermentasi untuk dijadikan ethanol. Dalam proses fermentasinya menggunakan
enzim α-amilase, nutrient NPK dan fermipan serta dalam kondisi anaerob.Setelah
fermentasi selama 7 hari dihasilkan ethanol dari ampas dan kulit singkong
berkisar antara 0,1 – 0,7 gram.
Fermentasi Protein dan lemak
Menutrut Deliani (2008), dalam
proses fermentasi contohnya dalam kehidupan sehari-hari yaitu proses fermentasi
dalam pembuatan tempe. Melalui proses fermentasi, kedelai menjadi lebih enak
dan meningkatkan nilai nutrisinya. Rasa danaroma kedelai memang berubah sama
sekali setelah menjadi tempe. Fermentasi tempe dapat menghilangkana zat-zat
yang idak diinginkan yang terdapat pada kedelai. Fermentasi dapat terjadi
karena adanya aktivitas mikroba penyebab fermentasi pada substrat organik yang
sesuai. Dalam prosesnya tempe difermentasi menggunakan jamur rhizopus oligosporus sehingga membentuk
padatan kompak berwarna putih. Warna putih tersebut merupakan miselia jamur
yang tumbuh pada permukaan biji kedelai. Adanya enzim proteolitik menyebabkan
degradasi protein kedelai menjadi asam amino, sehingga nitrogen terlarut
meningkat menjadi 0,5 menjadi 2,5%. Degradasi ini menyebabkan peningkatan pH.
Nilai pH tempe berkisar antara 6,3-6,5. Dalam proses tersebut kapang juga akan
menguraikan sebagian besar lemak dalam kedelai selama fermentasi. Pembebasan
asam lemak ditandai dengan meningkatnya angka asam 50 -70 kali sebelum
fermentasi. Lemak dalam tempe tidak mengandung kolesterol. Lemak dalam tempe
juga tahan terhadap ketengikan karena adanya antioksidan alami yang dihasilkan
oleh kapang. Anti oksidan tersebut yaitu genestein, deidzein dan 6,7,4
trihidroksi isoflavon. Enzim lipase akan memulai aktivitasnya ketika fermentasi
diawali dengan meningkatnya asam lemak bebas yang terdeteksi seelah 12 jam
fermentasi. Mongoliserida sebagai hasi perombakan lipase mencapai 80% pada
akhir fermentasi tempe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar