Minggu, 11 Mei 2014

KREASI LIMBAH "KRIBO JITU (KRIPIK BAKSO JEROAN IKAN TUNA)"

LOMBA KREASI LIMBAH


PEMBUATAN KRIBO JITU (KRIpik Bakso Jeroan Ikan TUna)
SEBAGAI USAHA PEMANFAATAN LIMBAH HASIL PERIKANAN




Oleh:

Achmad Fathony                  NIM.105080301111043/2010
Chamim Chabibi                   NIM.105080313111011/2010



FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012


A.        LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi kekayaan akan hasil laut yang sangat besar. Berdasarkan volume produksi dan ketersediaan jenis ikan per bulan pada tahun 2008, sepuluh jenis ikan dominan di JawaTimur selalu tersedia setiap bulannya, yaitu lemuru, layang, tongkol, tuna, cucut, layur, kerang-kerangan, cakalang, pari, dan cumi-cumi (Purnomo, 2005).

Berdasarkan dari hasil penangkapan ikan yang ada pada provinsi JawaTimur tersebut, banyak industri yang bergerak dibidang perikanan, contohnya pengolahan ikan tuna yang mempunyai kapasitas produksi 1.407.60 Kg per tahun (240 hari kerja). Menurut Halimi et al., (2010), Industri pengolahan tuna menghasilkan limbah dalam jumlah besar yaitu mencapai 271 000 ton per tahun dan biasanya Jeroan ikan tuna tersebut hanya dapat dijadikan pakan ternak, atau diolah menjadi tepung ikan saja yang mempunyai nilai ekonomis rendah. Upaya perbaikan kualiatas bahan tepung ikan perlu dilakukan melalui pendekatan mikrobiologi dan teknologi.
Untuk pengembangan dan pemanfaatan dari visera ikan tuna tersebut yaitu membuatnya dalam produk pangan. Menurut Hidayat (2008), masyarakat kita sangat menyukai bakso dan menjadikan bakso menjadi makanan populer di Indonesia. Disini dapat dilakukan diversivikasi produk dengan mengubah bahan baku bakso pada umumnya dengan menggantinya menggunakan visera ikan tuna.
Disisi lain, masyarakat kita juga menyukai kripik. Keripik ini dapat di nikmati berbagai kalangan dan enak di konsumsi mengisi waktu luang atau saat berkumpul dengan keluarga. Menurut Hidayat (2008), permintaan pasar terhadap keripik rata-rata pertahunnya 2.309.400 ton. Oleh sebab itu untuk mengantisipasi akan halnya umur simpan bakso yang relatif singkat hanya berkisar antara 1-2 hari, maka perlu di berikan inovasi produk yaitu membuatnya menjadi keripik bakso. Sehingga hal tersebut bisa menjadikan peluang besar untuk meminimalisir daya awet bakso yang relatif singkat dan sebagai peluang usaha yang besar.


B.            PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang dapat diambil yaitu, bagaimana cara kita mengolah jeroan ikan tuna menjadi keripik bakso jeroan ikan tuna yang berkualitas dan ditetima oleh masyarakat.

C.            TUJUAN
Tujuan dari kegiatan ini tidak lain adalah memanfaatkan limbah ikan khususnya ikan tuna untuk menambah nilai gunanya dengan mengolahnya menjadi Kripik Bakso Jeroan Ikan Tuna sehingga bernilai ekonomis di mata masyarakat dan secara otomatis masalah pencemaran limbah organik terutama limbah ikan, dapat terselesaikan.

D.           METODE PEMBUATAN

·         Bahan-Bahan


A 750 gram Jeroan Ikan Tuna
A 50 gram Tepung tapioka
A 25 gram Bawang putih
A 5 gram Merica
A 15 gram Garam
A 3 lembar Daun jeruk
A 5 lembar daun sirih
A 50 gram Es batu
A 6 gram Telur
A 50 ml saus pedas
A ¼ bagian Jeruk nipis
A ½ liter Minyak Goreng
A Air bersih
A Tissue


·               Alur Pembuatan KRIBO JITU





E.            Description: IMG_3371.JPGDESKRIPSI PRODUK
KRIBO JITU ( KRIpik BaksO Jeroan Ikan TUna ) merupakan kreasi atau bentuk inovasi produk  perikanan yang berupa produk kering. Kripik bakso ini diproduksi karena kegemaran masyarakat Indonesia terhadap makanan ringan atau camilan. Makanan ringan mempunyai kelebihan yaitu mudah dibawa kemana-mana, lebih praktis dan terdapat diberbagai tempat. Di sisi lain, produk ini merupakan suatu usaha pemanfaatan limbah ikan yang masih jarang digunakan dalam bentuk pangan. Padahal banyak jeroan organisme-organisme lain seperti ayam, sapi, kambing banyak dikonsumsi di kalangan masyarakat. Bahkan negara-negara tertentu menggunakan jeroan sebagai makanan mewah.
Dalam pembuatan KRIBO JITU ini prosesnya menggunakan perpaduan pengolahan tradisional yang berupa pembuatan bakso yang dilanjutkan dengan proses pengeringan yaitu pada saat pembuatan kripik. Sedangkan untuk pengemasan produk ini menggunakan kemasan yang sangat unik  disertai dengan komposisi dan kandungan gizi. Sehingga menarik perhatian konsumen.
Dalam pembuatan variasi terhadap KRIBO JITU ini yaitu dengan menambah aroma dan rasa pada kripik yang disesuaikan dengan permintaan konsumen. Penambahan rasa misalnya dengan ditambahnya rasa pedas, bawang, barbeque dan lain-lain. Untuk segi penampakan dari Kripik Bakso ini cukup menarik terlebih terdapat aroma khas dari ikan.



F.             BIAYA PRODUKSI
Biaya produksi (Percobaan)
 Keterangan 
 Unit
 Biaya
Jeroan Ikan Tuna
750 gram
        Rp                  - 
Tepung Tapioka
  50 gram
Rp              1,000
Es Batu
  50 gram
Rp                 500
Telur
    6 gram
Rp              1,500
Bawang Putih
  25 gram
Rp              2,000
Merica
    5 gram
Rp              4,000
Garam
  15 gram
Rp              1,500
Daun Jeruk
       3 lembar
Rp              1,000
Jeruk Nipis
    1 buah
Rp              1,000
Saus Pedas
                   7 Scht
Rp                 200
Minyak Goreng
  ½ Liter
Rp              4,000
TOTAL
   Rp            16.700 ,-

·         Dalam pembuatan KRIBO JITU dengan biaya produksi sebesar Rp 16.700 ,- menghasilkan 6 porsi KRIBO JITU.
·         Jadi, untuk setiap porsi KRIBO JITU seharga Rp 2.783 ,-
·         Terlihat dari harga KRIBO JITU tiap porsi yang setara bahkan lebih murah bila dibandingkan dengan kripik pada umumnya seperti keripik ketela, keripik tempe, dll serta kandungan gizinya yang tinggi maka KRIBO JITU  ini perlu dikembangkan lebih lanjut untuk menjadi sebuah usaha.



G.           RANCANGAN BIAYA

*            Tabel 1. Asumsi
-          Jumlah produksi setiap minggu adalah 20 Kg
-          Setiap 1 Kg daging ikan  menghasilkan  80 bungkus Kribo Jitu
-          Jadi, 20 Kg daging ikan dapat menghasilkan 1600 bungkus Kribo Jitu
-          Bila berencana berproduksi sebulan maka akan dihasilkan 6400 bungkus Kribo Jitu

*            Tabel 2. Investasi
 Keterangan 
 Unit
 Harga/unit
 Biaya
Usia Ekonomis
Kompor gas
1 unit
 Rp         400,000
 Rp          400,000
2    Tahun
Tabung gas
1 unit
 Rp         370,000
 Rp          370,000
1    Tahun
Oven
1 unit
 Rp         325,000
 Rp          325,000
2    Tahun
Timbangan
1 unit
 Rp         110,000
 Rp          110,000
1    Tahun
 Wajan
2 unit
 Rp           60,000
 Rp          120,000
1    Tahun
Serok+Suthil
2 unit
 Rp           20,000
 Rp            40,000
0,5 Tahun
Sealer
1 unit
 Rp         350,000
 Rp          350,000
2    Tahun
Blender
1 unit
 Rp         285,000
 Rp          285,000
2    Tahun
Loyang
3 unit
 Rp             6,000
 Rp            18,000
1    Tahun
Nampan
3 unit
 Rp           10,000
 Rp            30,000
1    Tahun
Baskom
4 unit
 Rp           15,000
 Rp            60,000
0,5 Tahun
Dhandhang
1 unit
 Rp           80,000
 Rp            80,000
1    Tahun
Tampah
8 unit
 Rp           27,500
 Rp          220,000
0,5 Tahun
Pisau
4 unit
 Rp             6,000
 Rp            24,000
0,5 Tahun
Cobek
1 unit
 Rp           22,000
 Rp            22,000
1    Tahun
Talenan
2 unit
 Rp             6,000
 Rp            12,000
1    Tahun
Serbet
5 unit
 Rp             5,000
 Rp            25,000
0,5 Tahun
Sendok + garpu
1 psg
 Rp             5,000
 Rp              5,000
1    Tahun
X Banner
1  buah
 Rp           90,000
 Rp            90,000
1    Tahun
Stopkontak
 1 buah
 Rp           17,000
 Rp            17,000
1    Tahun

TOTAL


  Rp     2.326.000


*            Tabel 3. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Penyusutan Alat/bulan
Perhitungan
Jumlah
Kompor gas
 Rp          400,000: 2     : 12
              Rp      16,666
Tabung gas
 Rp          370,000: 1     : 12
Rp      30,833
Oven
 Rp          325,000: 2     : 12
Rp      13,541
Timbangan
 Rp          110,000: 1     : 12
              Rp        9,166
 Wajan
 Rp          120,000: 1     : 12
              Rp      10,000
Serok+Suthil
 Rp            40,000: 0,5  : 12
              Rp        6,666
Sealer
 Rp          350,000: 2     : 12
              Rp      14,583
Blender
 Rp          285,000: 2     : 12
              Rp      11,875
Loyang
 Rp            18,000: 1     : 12
Rp        1,500
Nampan
 Rp            30,000: 1     : 12
              Rp        2,500
Baskom
 Rp            60,000: 0,5  : 12
              Rp      10,000
Dhandhang
 Rp            80,000: 1     : 12
              Rp        6,666
Tampah
 Rp          220,000: 0,5  : 12
              Rp      36,666
Pisau
 Rp            24,000: 0,5  : 12
              Rp        4,000
Cobek
 Rp            22,000: 1     : 12
              Rp        1,833
Talenan
 Rp            12,000: 1     : 12
              Rp        1,000
Serbet
 Rp            25,000: 0,5  : 12
              Rp        4,166
Sendok + garpu
 Rp              5,000 : 1    : 12
              Rp           416
X Banner
 Rp            90,000: 1     : 12
              Rp        7,500
 Meja
 Rp          140,000: 2     : 12
              Rp        5,833
 Kursi
 Rp          180,000: 2     : 12
              Rp        7,500
Taplak
 Rp            24,000: 1     : 12
              Rp        2,000
Stopkontak
 Rp            17,000: 1     : 12
              Rp        1,416

TOTAL


              Rp    190,993

*            Tabel 4. Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost)
 Keterangan 
 Unit
 Harga/unit;Kg
 Biaya
Jeroan Ikan Tuna
80 Kg
Rp              5,000
 Rp          400,000
Tepung Tapioka
15 Kg
Rp              6,000
 Rp            90,000
Bumbu rasa-rasa
80 bungkus
Rp              2,000
 Rp          160,000
Es Batu
20 bungkus
Rp              1,000
 Rp            20,000
Telur
20 Kg
Rp            16,500
 Rp          330,000
Bawang Putih
  8 Kg
Rp            10,000
 Rp            80,000
Merica
1,5 Kg
Rp            40,000
 Rp            60,000
Garam
   1 Kg
Rp              6,000
 Rp              6,000
Daun Jeruk
   2 Kg
Rp              8,000
 Rp            16,000
Daun Sirih
   3 Kg
Rp              6,000
 Rp            18,000
Plastic Kemasan
1800 buah
Rp                 500
 Rp          900,000
Minyak Goreng
35  Kg
Rp            15,000
 Rp          525,000 
Kartu nama
1 pak
Rp            35,000
 Rp            35,000
Pamflet
1 rim
Rp            80,000
 Rp            80,000
Biaya Operasional
-
-
 Rp          250,000
Transportasi
-
-
 Rp          100,000

TOTAL


 Rp       3,070,000

*            Tabel 5. Analisa Usaha
·                Biaya Produksi
=      Biaya Tidak Tetap  + Biaya Tetap
=      Rp  3.070.000 + Rp   190.993
=      Rp  3.260.993,- /bln
·                Hasil Usaha
=     Jumlah Produksi × Harga Jual
=     6,400 × Rp 1,500
=     Rp 9,600,000,- /bln
=      
·                Keuntungan
=     Hasil Usaha - Biaya Produksi
=      Rp 9,600,000 - Rp  3.260.993
=     Rp 6.339.007,- /bln
·                Jangka Waktu Pengembalian Modal
=     ( Investasi + Biaya Produksi ) : Keuntungan × Lama Produksi
=      (Rp  2.326.000 + Rp  3.260.993) : Rp 6.339.007 × 1 bulan
=     0.8 bulan
Artinya, modal akan kembali setelah produksi selama 1 bulan.
·                R/C
=     Hasil Usaha : Biaya Produksi
=      Rp 9,600,000 : Rp  3.260.993
=     Rp 2,9 ,-
Artinya, setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan untuk produksi menghasilkan penerimaan sebesar 2,9 rupiah.
·                Benefit Cost Ratio
=     Keuntungan : Biaya Produksi
=     Rp 6.339.007: Rp  3.260.993
=     Rp 1,9 ,-
Artinya, setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan untuk produksi menghasilkan penerimaan sebesar 1,9 rupiah.
·                Break Event Point
=     Biaya Tetap : [1 - ( Biaya Tidak Tetap : Hasil Usaha )]
=     Rp   190.993 : [1 – ( Rp 3.070.000 : Rp 9,600,000 )]
=     Rp   190.993 : [1 – 0,31]
=     Rp   190.993 : 0,69
=     Rp   276.801 ,-
Artinya, usaha pembuatan keripik bakso ini tidak rugi dan tidak untung
(impas) saat dihasilkan pendapatan sebesar Rp   276.801 ,- dari penjualan setiap satu kali produksi.




LAMPIRAN
Description: 1.jpg,Description: 2.jpg
Description: IMG_3373.JPG









DESAIN KEMASAN KRIBO JITU


















PENYAJIAN KRIBO JITU (Tanpa Kemasan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar